Balikpapan: Pesona wisata di Kalimantan Timur

By May 27, 2012September 29th, 2014Indonesia
Lalu lintas di Balikpapan tidak begitu ramai

Balikpapan adalah salah satu kota di Kalimantan Timur yang merupakan kota terbesar kedua di propinsi tersebut setelah Samarinda, sang ibukota propinsi itu sendiri. Memiliki letak geografis di pinggir laut, membuat kota ini memiliki iklim yang panas dengan terik sinar matahari yang menyilaukan mata. Dengan jumlah populasi penduduk  sebesar 639,031 jiwa, membuat kota yang memiliki motto BERIMAN (Bersih, Indah, Aman dan Nyaman) ini tampak tenang dan tidak bising, cocok untuk melepas penat dari kejenuhan rutinitas di kota metropolitan seperti Jakarta. Untuk menuju Balikpapan, salah satu nya adalah melalui transportasi udara dan singgah di Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan. Bandara Sepinggan adalah bandara terpenting di Kalimantan Timur yang akan menghubungkan tidak hanya ke kota-kota dan pulau kecil di Kalimantan seperti Sangatta, Samarinda, Berau, Banjarmasin, namun juga menghubungkan ke kota-kota di pulau lain seperti ke Makasar, Menado, Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Untuk rute internasionalnya sendiri, bandara yang mulai beroperasi di tahun 1997 dan terletak di sekitar 4,5 km dari pusat kota Balikpapan ini menyediakan sarana penghubung ke negara Malaysia (Kuala Lumpur, Kuching).

Find a hotel on Agoda. Best price guarantee!

Bandar Udara Internasional Sepinggan, Balikpapan

Bandar Udara Internasional Sepinggan, Balikpapan

Kontur tanah di Balikpapan adalah sebagian besar berupa perbukitan,sehingga kondisi jalanan pun berkelok-kelok naik turun seperti sedang mendaki gunung. Hal ini juga berpengaruh pada kondisi rumah-rumah di Balikpapan yang terletak semakin tinggi dan seolah saling menumpuk satu sama lain.

Rumah-rumah Balikpapan di atas bukit

Rumah-rumah Balikpapan di atas bukit

Ketika melintasi jalan raya di pusat kota, rasanya akan jarang menemukan pemandangan macet yang diakibatkan oleh padatnya kendaraan atau para pengemudi yang tidak mematuhi aturan. Jalanan di Balikpapan memang tidak terlalu besar, namun seimbang dengan volume kendaraan yang melintasinya. Jalanan di Balikpapan, sejenak mengingatkan pada beberapa bagian jalanan di Surabaya, terutama ruas jalan dan pertokoan disekelilingnya. Salah satu hal yang unik tentang jalanan di Balikpapan adalah nama jalan di Balikpapan biasanya digunakan untuk ruas jalan yang sangat panjang. Sehingga jika ingin menuju ke suatu lokasi, bukan dengan menyebut nama jalannya, melainkan nama daerahnya. Misalkan menyebut nama ‘Jalan Sudirman’, maka akan ditanya: “Jalan Sudirman yang mana?” karena yang dimaksud dengan Jalan Sudirman adalah jalanan yang panjang membentang sampai kira-kira setengah jam dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sebutkan nama daerah yang dimaksud, misalnya ingin ke ‘Terminal Damai’, atau ke ‘Pasar Baru’,maka warga lokal akan lebih mengerti.Dan sesuai salah satu isi motto yang disebutkan di atas, Balikpapan adalah kota yang bersih. Sudut-sudut jalanan di kota Balikpapan bebas dari sampah yang berserakan atau tidak pada tempatnya. Sepertinya, penduduk kota ini sudah dibiasakan untuk hidup bersih dan membuang sampah pada tempatnya.

Lalu lintas di Balikpapan tidak begitu ramai

Lalu lintas di Balikpapan tidak begitu ramai

Penduduk asli Balikpapan disebut ‘Pasir Balik’, namun di kota ini sudah sangat banyak bergabung suku-suku lain dari luar Pulau Kalimantan dan juga warga negara keturunan. Sebut saja suku Bugis, suku Jawa, dan juga suku Tionghoa. Bahasa yang digunakan sebagai percakapan sehari-hari adalah bahasa Indonesia dengan tambahan beberapa partikel yang khas seperti ‘nah’, ‘kah’, atau ‘itu sudah’. Contoh penggunaannya dalam kalimat sebagai berikut :

‘Barang yang ini nah, bagus’ – kata nah semacam ‘lho’ jika dalam bahasa Indonesia yang umum.

‘Harga baju ini dua puluh ribu rupiah ya, itu sudah saya beli !’ – konteks di kalimat ini adalah menawar barang, kata itu sudah semacam penegasan untuk memberi keputusan, mungkin semacam ‘sudahlah’, atau ‘oke ya’.

Bapak-bapak Balikpapan sedang bersantai di warung kopi

Bapak-bapak Balikpapan sedang bersantai di warung kopi

Dalam hal pariwisata sendiri, kota Balikpapan termasuk tempat yang lengkap untuk berlibur dan menikmati alam. Mau menikmati pemandangan laut dan bermain-main di pinggir pantai? Mudah saja untuk menjangkaunya karena kondisi kota yang berada di pinggir laut ini. Sebut saja Pantai Kemala, Melawai, Ruko Bandar (kawasan café di pinggir pantai), kawasan Pasar Klandasan, atau Beach House, yang merupakan kawasan pantai di pusat kota yang bisa dengan mudah dijangkau oleh kendaraan umum (kecuali untuk Beach House yang memerlukan kendaraan pribadi untuk memasukinya).

Bagi yang ingin berpetualang dengan menjelajah hutan dan mendaki bukit bisa datang ke kawasan bernama ‘Bukit Bangkirai’ yang terletak di sekitar 38 km dari pusat kota Balikpapan, yang juga dekat dengan kawasan konservasi Beruang Madu, hewan yang menjadi icon kota Balikpapan. Jika ingin membeli souvenir khas kerajinan Kalimantan, ada pasar Inpres Kebon Sayur yang menjual beraneka ragam olahan bebatuan dengan harga yang terjangkau dan dapat ditawar. Dan sepanjang pekan-pekan mendatang, kami akan memberikan artikel-artikel tersendiri yang menggambarkan tempat-tempat dan aktivitas apa saja yang bisa dilakukan di Balikpapan dilengkapi dengan beberapa tips, seperti: bersantai di pinggir pantai, bermain banana boat, menjelajah kawasan hutan di ‘Bukit Bangkirai’ serta menguji nyali dengan melewati jembatan gantung setinggi 30 meter, membeli souvenir dan berinteraksi dengan para pedagang di pasar kerajinan, dan yang lainnya.

Find a hotel on Agoda. Best price guarantee!

Dinoy is a guest writer for Pergi Dulu. You can follow her on twitter @dinoynovita and read her blog at http://travelerwannabe04.blogspot.com/

Join the discussion 6 Comments

Leave a Reply