Kenapa Travelling?

By April 21, 2013November 8th, 2014Miscellaneous
Binatang

Post ini adalah guest post by Debbie Leksono. Debbzie adalah seorang pecinta travelling yang sudah ke banyak negara. Dia paling suka makanan dan binatang dan juga suka photography. Baca blog dia — www.debbzie.com

Kenapa saya travelling?

Pertanyaan itu yang jadi  topic utama untuk event Wego Hangout tgl 6 April kemarin. Dan kebetulan saya diminta untuk menjadi salah satu guest speaker di acara tersebut. Sebenarnya saya sering sekali ditanya oleh teman, saudara dan orang-orang sekeliling. “Kenapa sih kamu suka sekali travelling? Kan pemborosan tuh namanya, mending uangnya ditabung, bla bla bla”. Jawaban paling gampang adalah saya travelling karena saya ingin mengunjungi tempat-tempat indah di seluruh dunia.  Kalau pertanyaan sudah annoying banget masalah pemborosan, biasanya saya jawab it’s okay uang saya habis untuk travelling tapi saya kaya pengalaman daripada saya menggenggam banyak uang  tapi miskin pengalaman hidup. Sama seperti kita membayar uang sekolah untuk menimba pengetahuan. Buat saya travelling juga seperti sekolah, keluar uang untuk memperoleh pengalaman hidup. And it’s worth every single rupiah I’ve spent.Middle East

Saya seorang aerophobic atau orang yang phobia terbang.  Setiap kali saya menceritakan rahasia kecil ini banyak orang yang terkejut.  “Lho! Phobia naik pesawat terbang kok bisa keliling dunia?” Ya karena buat saya travelling adalah therapy untuk mengatasi phobia saya.  Penyebab phobia gara-gara saya pernah mengalami emergency landing. Pesawat yang saya tumpangi mengalami turbulence hebat karena cuaca buruk dan oleng karena tersambar petir. Saat itu suasana sangat mencekam karena terdengar jerit dan tangis penumpang yang ketakutan. Saya pun saat itu menangis sambil berdoa dalam hati. Thank God, emergency landing berakhir baik meskipun saat itu pesawat sudah dikelilingi mobil pemadam kebakaran dan ambulance. Sejak saat itu saya trauma naik pesawat terbang. Bahkan awalnya setiap melihat pesawat, kejadian mencekam itu seakan terulang kembali. Setelah 6 bulan menghindari naik pesawat, suatu hari saya berkata pada diri sendiri  “That’s it! Saya tidak boleh terus menerus lari dari ketakutan ini!” Saya harus bisa menyembuhkan diri saya sendiri.Eropa

Sampai sekarang pun, setelah 10 tahun lebih, saya masih berjuang melawan trauma saya. Setiap kali naik pesawat dan mengalami turbulence, saya pasti terkena panic attack hingga sesak napas. Tapi hal itu tidak membuat saya jera untuk travelling. Saya selalu memberi iming-iming untuk diri sendiri. Kalau saya berani naik pesawat maka saya akan mendapat reward pengalaman hidup yang baru dan melihat hal-hal yang indah di tempat tujuan. Kalau saya kalah dengan ketakutan itu, ya berarti saya cuma bisa menikmati pemandangan jemuran baju tetangga depan rumah dong.Binatang

Selain alasan di atas, travelling juga membawa saya untuk menikmati 2 hal yang paling saya sukai dalam hidup yaitu food and animal. Mengunjungi banyak negara di dunia membuat saya bisa mencicipi makanan khas dan unik dari suatu negara. Mulai dari makan semangkuk bunga di Korea hingga pasta berbentuk penis di Italy. Dan sebagai animal lover, saya sangat happy bisa bertemu dengan binatang-binatang lucu di negara lain. Seperti koala di Australia, menunggang onta di Mesir, bermain dengan ular di Thailand sampai menunggang burung onta di Afrika.Makanan

Uang, waktu dan kesehatan adalah 3 hal yang menurut saya  penting banget agar rencana travelling bisa terwujud. Tidak semua orang lho bisa menggabungkan 3 hal tersebut. Karena itu sebagai seorang traveler, saya merasa sebagai orang yang paling beruntung bisa menikmati indahnya dunia ini. Nah bagaimana dengan kamu, why travelling? Let’s share and inspire each other. Happy travel!

Join the discussion 7 Comments

Leave a Reply