Profil Travel Blogger: Roy Saputra

By February 1, 2013November 22nd, 2014Profil Travel Blogger
Boracay!

Setelah sebelumnya seri Profil Travel Blogger diisi dengan duo ciamik yang gemar traveling dan mempromosikan pariwisata Indonesia kepada kalangan pejalan dari luar Indonesia, disusul dengan seorang pekerja kantoran yang sering cuti dan merangkap juga sebagai penulis beberapa buku bergenre komedi, dan yang terakhir adalah seorang editor merangkap penulis yang hobi traveling sambil melihat dunia dengan sudut pandang yang unik. 

Kali ini kami mencoba menghadirkan sosok yang fresh, yakni seorang penulis yang sudah menelurkan beberapa buku yang tentunya suka traveling dan menuliskan kisah-kisahnya di dalam blognya melalui tulisan-tulisan yang menghibur (tapi bukan pria penghibur :p). Penasaran dengan sosok yang satu ini? Yuk, langsung aja kita kenalan sama makhluknya 🙂


Nama: Roy Saputra

Twitter: @saputraroy (damn you, @roysaputra)

URL (blog): saputraroy.com

Kota Asal: Guangzhou, Cina… bahahahak, ga deng. Lahir dan besar di Jakarta.

Domisili: Jakarta.

Ceritakan sedikit tentang Roy Saputra
Seorang bankir yang hobi membaca dan menulis layaknya Budi di buku Bahasa Indonesia karangan JS Badudu. Gemar melihat, mendengar, mengecap, menghirup, dan merasakan hal-hal baru. Maka dari itu, dia suka travelling.

di dalam Singapore Flyer

di dalam Singapore Flyer

Sekarang lagi sibuk apa sih?
Pagi-sore jadi karyawan kantoran. Malam-dini hari jadi penumpas kejahatan. Jika lagi senggang, menulis cerita. Entah pendek, entah panjang. Tergantung mood. Soalnya gua tuh moody banget. Kalo jadi anggota X-men, gua ini mut-mutant. Eh, sampai mana tadi?

Ceritakan tentang pengalaman pertama kali travelling
Dari SD, gua sudah suka diajak orang tua jalan-jalan. Paling sering itu ke Lido atau Salabintana, Sukabumi. Namun karena masih cilik banget, gua ga pernah ingat kenangan atau cerita yang terjadi dari perjalanan itu.

Kalau pertama kali travelling atas niat sendiri itu ke Medan, Sumatra Utara pada bulan Mei 2009. Semua berawal ketika di suatu pagi, gua menonton acara Wisata Kuliner di televise dan gua melihat sang pembawa acara –Bondan Winarno– sedang menyeruput kuah bakmi dengan khusyuk.

ke Medan nyari bakmie

ke Medan nyari bakmie

Orgasme dalam perut dan rasa impulsif dalam kepala mendadak muncul dan, walah, gua membulatkan tekad untuk pergi ke Medan demi mencari bakmi itu. Sebulan kemudian, di situ lah gua, di warung bakmie yang sama, duduk di meja yang sama dengan Pak Bondan, memesan semangkok kwetiau. Kenapa jadinya malah mesen kwetiau? Entahlah. Sepertinya gua khilaf.

Rencana travelling berikutnya ke mana?
Rencana yang terdekat itu ke Bali di bulan Maret saat lagi… nyepi. Iya, nyepi. Waktu itu maskapai Garuda Indonesia lagi promo dan dengan nafsunya gua membeli tiket PP ke Bali tanpa ngecek itu tanggal apaan. Ternyata, ya tadi itu, nyepi. Siap-siap makan nugget beku nih.

Boracay!

Boracay!

Bisa ceritakan tentang buku Trave(love)ing? Apa inspirasinya?
Trave(love)ing itu sebuah novel yang terinspirasi dari kisah nyata. Bercerita tentang 4 orang sahabat yang melakukan travelling dengan satu tujuan yang sama: mengobati patah hati. Ada yang ke Bali, Bangkok, Kuala Lumpur, bahkan Dubai.

Gua sendiri travelling ke Kuala Lumpur untuk nonton pertandingan persahabatan sepakbola antara Liverpool dengan tim nasional Malaysia. Ibarat pepatah, guru kencing berdiri dua tiga pulau terlampaui, sekalian gua manfaatkan momen perjalanan itu untuk bisa melupakan mantan.

nonton Liverpool untuk traveloveing

nonton Liverpool untuk traveloveing

Perjalanan yang dilakukan 2 hari itu ternyata banyak cerita-cerita serunya. Kayaknya sayang kalo ga diabadikan, minimal dalam postingan blog. Namun ketika melihat tagihan sepulang dari sana yang membengkak, gua jadi mikir, “ini gimana ya cara balik modalnya?” Nah, dari pemikiran itu gua memutuskan untuk dituangkan ke dalam sebuah buku. Huehehe.

Kapan mulai ngeblog?
Mulai nge-blog dari 2007 akhir. Awalnya suka nulis pengalaman-pengalaman lucu di mailing list teman-temen kuliah. Sampai suatu hari, seorang teman bertanya, “Kenapa lo ga nge-blog aja, Roy?”

Sempet nyoba beberapa blog host, sampai akhirnya betah di wordpress sejak awal 2008. Dulunya nama blog gua itu katakdankodokbersaudara, karena gua sempat bingung apa bedanya katak dan kodok. Tapi akhirnya gua memutuskan bahwa selama mereka akrab dan bersaudara, biarkan sajalah. Berubah menjadi saputraroy.com sejak Oktober 2012.

Apa alasan kamu ngeblog?
Awalnya sih buat lucu-lucuan aja. Berbagi pengalaman-pengalaman yang menurut gua menghibur atau komentar-komentar ga penting gua terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar. Rasanya sayang kalau dialog-dialog gebleg dalam kepala ini ga dituangkan ke sebuah wadah. Ya sekalian jadi dokumentasi perjalanan hidup juga.

Begitu mulai serius menulis, blog jadi wadah latihan yang asik. Ibarat naik mobil, menulis itu perlu dilatih terus biar feel-nya dapet. Kapan harus serius, kapan harus intense, kapan harus galau, kapan harus berkomedi. Feel akan itu semua bisa didapet ketika kita terus berlatih. Apalagi tulisan-tulisan di blog itu kan bisa diakses dan dikomentari oleh siapapun. Jadi gua  mendapatkan feedback system yang lumayan berimbang daripada kalau kita mengirimkan hasil tulisan hanya ke teman-teman terdekat.

Cara travelling kamu seperti apa? Backpacking, flashpacking or luxury?
Cara travelling gua tergantung dengan siapa gua jalan. Kalo lagi sama orang-orang kantor biasanya luxury. Ga mau rugi! Huehehe.

Kalo jalan sendiri atau sama temen traveling yang baru kenal biasanya flashpacking. Kalo sama temen-temen kuliah baru backpacking, atau kami lebih senang menyebutnya dengan Jalan-jalan Kemiskninan. Hahaha. Saking minim budgetnya, geng Jalan-jalan Kemiskinan ini pernah makan malam hanya dengan air kelapa muda, dan makan siang hanya dengan Biskuat. Untung ga jadi macan.

pulau burung Belitung yang keren abis

pulau burung Belitung yang keren abis

Apa tujuan wisata impian kamu dan kenapa pengen ke sana?
Stadion Anfield!

Sebagai pendukung setia Liverpool, mengujungi Anfield itu seperti naik haji untuk gua. Bener-bener mimpi jadi kenyataan kalo sesuatu yang biasa gua lihat di televisi bisa gua kunjungin suatu hari nanti.

Gua ingin menghirup udara yang sama yang Steven Gerrard dan pemain Liverpool lainnya hirup. That is my dream.

Sebutkan lima barang yang wajib kamu bawa setiap kali travelling!

  1. Uang. Untuk (bertahan) hidup.
  2. Identitas diri. Just in case muka gua bonyok digebukin orang, akan ada yang lihat foto gua di indentitas diri dan bilang, “Hey, pria ini lebih ganteng jika wajahnya bonyok!”
  3. Smartphone. Yang bisa nelpon (untuk tetap bisa saling terhubung), memutar musik (untuk mengisi waktu), mengambil gambar (untuk mengabadikan momen), dan bermain games (untuk membunuh bosan). Jadi gua ga perlu bawa banyak gadget.
  4. Keinginan untuk bersenang-senang. Sehingga keluhan ga akan menganggu perjalanan.
  5. Perut yang lapar. Untuk mempercepat langkah, menghemat waktu, dan berani mencoba makanan-makanan baru!

Sebagai ucapan terima kasih atas kesediaannya dijadiin profil travel blogger bulan Februari, silahkan boleh promosi apa saja:

Jadi gini, kebetulan sudah satu tahun saya menjomblo… eh ga gitu juga ya promosinya?

Jika sedang suntuk atau ada waktu senggang sekitar 10-15 menit, silahkan mampir ke saputraroy.com. Jika senggangnya lebih lama, bisa mampir ke rumah gua untuk membawakan martabak manis atau ke Gramed untuk membeli Trave(love)ing yang covernya warna pink.

On a second thought, martabak terdengar lebih menyenangkan. Hmm.


Terima kasih Roy! Pastikan check out Roy’s blog, follow him on twitter & jangan lupa beli bukunya ya 🙂

 

Join the discussion 6 Comments

Leave a Reply