Jalan-jalan ke tempat baru tak lengkap rasanya kalau tidak mencicipi kuliner lokalnya. Oleh sebab itu setiap kali kami jalan-jalan kami mencoba mencari kuliner khas dari masing-masing lokasi. Selama 2 minggu di Maroko, kami hampir setiap hari disuguhi makanan khas Maroko sampai hampir bosan rasanya. Alasannya adalah karena menu di setiap tempat hampir sama, yang berbeda cuma kualitas dan rasanya. Kalau menurut saya, variasi makanan di Maroko agak terbatas sehingga kalau kelamaan di sana akan membosankan. Tapi kalau bicara taste, makanan Maroko memang memiliki cita rasa tersendiri. Mereka punya racikan bumbu khusus yang bisa dirasakan di hampir semua makanannya. Berikut ini kami sajikan makanan (dan minuman) khas Maroko. Mudah-mudahan kalian tidak sedang lapar saat baca ini 😉
Makanan khas Maroko
Tagine
Ini dia yang tidak boleh dilewatkan kalo ke Maroko. Tagine mirip semur, bisa daging bisa juga sayuran saja. Yang unik dari tagine adalah cara memasaknya yang menggunakan keramik yang terbuat dari tanah liat yang terdiri atas 2 bagian, piring dan tutup kerucutnya. Bahan makanan diletakkan di atas piring kemudian ditutup sehingga saat proses memasak uap air tertampung dan turun lagi ke makanan. Hasil dari proses memasak ini adalah semua bahan makanan menjadi sangat empuk. Berbagai variasi Tagine: Tagine Chicken, Tagine Lamb, Tagine Vegetable, Tagine Kefta (daging cincang).
Couscous
Bisa dibilang couscous adalah pengganti nasi dan tepung di Maroko. Couscous berupa butiran yang tidak sehalus tepung dan tidak sebesar beras. Kalau disajikan bersama makanan daging atau sayuran, biasanya berperan sebagai nasi. Tapi couscous bisa juga digunakan sebagai semacam tepung untuk adonan kue, martabak. dll.
Brochette
Awalnya saya menganggap ini kebab karena mirip, disajikan menggunakan tusukan besi dan disusun seperti sate. Namun kata orang Berber, kebab itu biasanya menggunakan jeroan dan daging bagian yang aneh-aneh, sedangkan brochette menggunakan potongan daging yang bagus. Variasi brochette: ayam, sapi, domba, kefta.
Moroccan Soup (Harira)
Sup khas Maroko ini cukup menarik rasa dan teksturnya. Bahan utamanya tomat dan lentil (sejenis kacang-kacangan). Bumbunya ini yang khas: jahe, lada, kayu manis dan rempah-rempah segar seperti cilantro, parsley dan bawang bombay. Teksturnya bervariasi, ada yang kuah ringan, ada juga yang dicampur dengan chickpeas, nasi atau potongan pasta kecil seperti mi sehingga cukup mengenyangkan. Sebagai pengental, mereka menggunakan telur dan tepung. Supaya lebih segar, bisa juga ditambahkan perasan lemon.
Moroccan Salad
Moroccan salad ini rasanya segar. Potongan tomat, bawang bombay, timun berbentuk kotak-kotak kecil dicampur dengan olive oil dan cuka. Kadang ditambahkan dengan olive dan atasnya selalu ditaburi daun corriander segar.
Lamb Sausages
Kami menemukan kehebohan lamb sausage ini di Marrakesh. Di Plaza Djema el Fna setiap malamnya banyak sekali warung tenda yang menawarkan makanan khususnya lamb sausages yang fresh from the grill. Sosisnya kecil-kecil, bukan seperti bratwurst di Jerman. Makannya dicelup ke cocolan saus tomat homemade, lebih tepatnya kuah tomat karena encer. Dibuat dari tomat segar yang diblender kemudian ditambah bumbu-bumbu.
Berber Omelette
Kami pertama kali tahu tentang Berber Omelette ini saat menginap di penginapan sederhana milik orang Berber (bangsa asli Maroko yang dulunya hidup nomaden). Katanya itu omelet khas Berber. Sebetulnya sederhana sekali, telur dadar campur tomat. Tapi rasanya khas karena ada bumbu khas Maroko-nya itu.
Moroccan Breakfast
Setiap kali kami makan pagi di Maroko, paketnya tidak pernah sama persis. Tapi mayoritas yang disebut sarapan Maroko adalah roti bulat yang dimakan bersama beberapa jenis cocolan di antaranya confiture (selai buah), madu, keju, butter serta beberapa butir olives. Selain roti, biasanya ada juga crepes yang freshly made. Crepes-nya polos, nanti tinggal pilih mau dioles dengan cocolan apa. Kalau ambil paket sarapan, biasanya akan disajikan bersama jus jeruk segar dan kopi/teh. Selain roti dan cocolannya, ada juga yang menawarkan omelet untuk sarapan.
Western breakfast di Maroko
Sempat bosan dengan sarapan ala Maroko, kami cari cafe enak di Marrakesh. Karena Maroko memiliki pengaruh Perancis yang kuat, banyak cafe yang menyajikan sarapan ala Perancis dengan croissant-nya. Selain itu, kami juga sempat menikmati sarapan dari penginapan yang dikelola oleh orang Inggris, roti dan salad buah yang super yummy.
Minuman khas Maroko
Tidak afdol rasanya kalau ke Maroko tidak minum tehnya. Saking terkenalnya, beberapa brand teh terkenal mengusung ‘Moroccan Mint Tea’ dalam varian rasanya. Hampir setiap hari di Maroko saya minum Mint Tea, namun saya masing bingung mengenai bahan dasar Moroccan Mint Tea ini. Pernah di sebuah toko yang menjual bahan-bahan herbal menawarkan daun teh kering untuk Moroccan Mint Tea, katanya racikannya terdiri atas daun teh hijau kering yang sudah dicampur dengan daun mint kering. Namun di tempat lain saya tanya jawabannya lain lagi. Katanya daun teh hijau biasa dimasak dalam teko bersama daun mint.
Yang pasti kebanyakan pada saat penyajian mereka menambahkan daun mint segar lagi supaya lebih mantap penampakannya. Teko teh yang digunakan juga unik, bentuknya mirip teko aladin yang tinggal digosok-gosok. Cara menuang tehnya harus tinggi-tinggi, jauh di atas gelas. Satu lagi, kebanyakan mereka menyajikan teh sudah dicampur gula dan gulanya buanyaaaakk sekali sehingga saat diminum terasa kental. Hati-hati diabetes ya 🙂
Jus buah segar di Marrakesh
Salah satu yang bikin saya senang jalan-jalan di Plaza Djema el Fna adalah banyaknya stall yang menjual jus buah segar. Variasinya tidak banyak, cuma ada jeruk, lemon, pomplamoose (grapefruit) atau jus campuran ketiganya. Paling murah adalah jus jeruk, yaitu seharga 4 dirham, sedangkan jus lemon, grapefruit dan jus campur harganya 10 dirham. Kami pernah iseng beli 1 gelas jus campur dan 1 gelas jus jeruk. Ternyata setelah dibandingkan rasanya sama saja! Kami berasumsi jus yang mereka berikan selalu campuran ketiga buah tersebut. Keesokan harinya kami minta jus jeruk saja supaya bayarnya lebih murah 😉
Bagaimana, kira-kira suka tidak dengan makanan dan minuman khas Maroko? Atau barangkali ada yang mau menambahkan daftar makanan dan minuman khas Maroko ini? Silahkan lho masukannya 🙂
“kriuk, kriuk, kriuk…,” says my tummy :)))
look so yummy, guys!
ituuu, roti2 dan lamb sausagenya kayak pgn digraukk ;p Kliatan enak mba…
enyak koq lamb sausage-nya. cuma harus dimakan panas2 karena berminyak. Kalo udah dingin minyaknya membeku 🙁
Makanannya kelihatannya beda sekali yah tastenya untuk lidah orang Indonesia. Kelihatannya kurang menggugah selera. Mungkin rasanya mirip2 rasa makanan di Turki ga mba?
hmm….di maroko lebih manis karena banyak pakai kurma. Turki rasanya lebih gurih 🙂
Saya pernah ke maroko
Tapi ga cocok sama semua makanannya. Rasanya terlalu menyengat antara kemanisan, terlalu asam dan terlalu asin
Hanya bisa menikmati jus buahnya yang sangat segar dan ga pelit buah2an
hehe….tagine biasanya lumayan manis ya karena pake apricot dll. Jusnya enak, segerrrr.
iya semua jus di Marroko sangat rekomended.
Terumata orange juice..murni asli dan murahhhh
Saya suka juga dengan buah kaktus nya..segerrrrrr