Jujur saja, begitu mendapat pesan kalau DinBudPar Sumsel mengundang kami untuk mengunjungi Pagaralam, saya langsung browsing “ada apa di Pagaralam?” Bahkan Adam dan teman-teman kami bertanya “Pagaralam itu di mana?” (Uupss….maapkan pengetahuan geografi kami ya).
Oleh karena itu kami dengan senang hati (dan penasaran) menerima undangan untuk menjelajahi Pagaralam selama beberapa hari sekaligus memberikan masukan dalam acara Riparda yang diadakan oleh Walikota Pagaralam. Bagaimana kesan-kesannya setelah mengikuti trip ini? Ternyata Pagaralam memang menyimpan potensi wisata yang menarik, tinggal diolah dan dikembangkan sehingga bisa lebih maju.
Orang Indonesia kalau jalan-jalan kebanyakan pasti mencari objek wisata atau aktivitas wisata. Memang tidak banyak objek wisata yang ‘wah’ di Pagaralam kalau yang kalian cari adalah objek wisata besar seperti Jam Gadang di Bukittinggi atau Kawah Tiga Warna di Kelimutu. Tapi bukan berarti tidak ada yang menarik di Pagaralam. Berikut ini kami sudah buatkan daftar tempat wisata di Pagaralam yang bisa kamu kunjungi saat liburan ke Pagaralam.
1. Perkebunan teh di kaki Gunung Dempo
Bisa dibilang perkebunan teh di kaki Gunung Dempo adalah objek wisata yang paling terlihat dan paling mudah dikunjungi. Areanya cukup luas, jalanannya juga sudah bagus dan lebar. Gunung Dempo yang ada di belakangnya selalu menjadi latar belakang foto perkebunan teh yang cantik ini. Kadang terlihat jelas, kadang tertutup kabut. Jejeran tehnya sangat rapi dan warna hijaunya sangat menyegarkan mata. Di pagi hari banyak pemetik teh yang bekerja di area perkebunan tersebut.
2. Tangga 2001
Lokasinya ada di area perkebunan teh, bisa dimulai dari belakang Besh Hotel Pagaralam. Kemarin waktu kami menginap di Besh Hotel sebenarnya kami ingin mencoba menghitung anak tangganya untuk membuktikan apakah benar ada 2001 anak tangga sesuai dengan tahun pembangunannya. Sayangnya kami tidak sempat mencoba tangga 2001 karena waktu yang terbatas. Tapi kami lihat tangganya sangat terawat, ada 2 jalur yang cukup lebar dan anak tangganya pun cukup landai. Di kiri kanannya bisa menikmati pemandangan cantik kebun teh dan tentunya banyak spot foto keren.
3. Tugu Rimau
Kalau masih kurang puas naik Tangga 2001, ada view point yang lebih tinggi lagi. Tugu Rimau ini lokasinya ada di atas area perkebunan teh di kaki gunung Dempo. Di sana ada patung harimau yang menjadi ikon event Pekan Olahraga Nasional 2004 di mana Sumatera Selatan menjadi tuan rumahnya dan di kaki gunung Dempo itu jadi venue perlombaan paralayang.
Waktu kemarin kami ke sana sedang dibangun tulisan Pagaralam ukuran besar yang bisa terlihat dari kejauhan. Nantinya akan terlihat seperti tulisan Hollywood di atas bukit gitu loh. Keren kan? Tugu Rimau ini jadi spot yang paling recommended untuk menikmati sunrise di Pagaralam.
4. Tebat Gheban
Tebat Gheban merupakan sebuah danau alami yang berada hanya sekitar 2 km dari pusat kota Pagaralam. Meskipun tidak jauh dari kota, namun akses ke lokasi ini melalui jalan yang cukup sempit dan waktu kemarin kami sempat harus beberapa kali putar balik karena ada akses yang sedang ditutup akibat pembangunan jembatan di dekat sana.Tebat Gheban ini agak mirip Situ Bagendit di Garut namun skalanya lebih kecil. Di sekeliling danau dibangun beberapa gazebo yang bisa digunakan untuk nongkrong-nongkrong sambil menikmati pemandangan cantik danau dengan latar belakang Gunung Dempo yang menjulang gagah. Sayangnya di pinggir danau banyak terlihat sampah dan gazebonya pun agak kotor. Padahal tempat ini cocok banget untuk spot menikmati sunset.
5. Cughup Tujuh Kenangan
Cughup adalah bahasa lokal untuk air terjun. Yah kalau dalam bahasa Sunda sih Curug. Mirip kan? Sebenarnya ada banyak sekali air terjun di daerah Pagaralam ini. Tapi kami cuma sempat mengunjungi 2 lokasi. Yang pertama disebut Cughup Tujuh Kenangan tanpa ada yang bisa menjelaskan kenapa diberi nama seperti itu. Mungkin yang memberi nama waktu itu sedang galau 😉Untuk mencapai air terjun ini pengunjung masih harus berjalan kaki sejauh 500 meter dari tempat parkir. Lumayan nanjak sebentar, kemudian agak lurus melewati perkebunan kopi dan turun sedikit. Air terjun cantik, memiliki banyak tingkatan dengan pancuran yang paling tinggi cukup besar juga. Kolamnya jatuhnya air terjun enak buat dipake cibak-cibuk dan batu-batu di sekitarnya juga bisa dipake loncat-loncatan atau perosotan.
6. Cughup Mangkok
Dari Cughup Tujuh Kenangan kami mampir ke Cughup Mangkok yang lokasinya tidak begitu jauh. Rupanya air terjun di Pagaralam lokasinya tidak terlalu jauh satu sama lain, bahkan ada yang membentuk aliran sungai yang sama.
Cughup Mangkok ini sepertinya jadi favorit wisatawan karena tidak perlu jalan jauh. Dari tempat parkir sudah langsung kelihatan dan di sekeliling kolamnya sudah disemen sehingga enak untuk duduk-duduk. Bahkan ada tangga semen kalau mau turun ke dalam kolam. Sudah ada fasilitas umum sederhana berupa toilet dan di area parkir ada warung kecil.
7. Situs Megalithikum
Selain banyak air terjun, rupanya di Pagaralam ini juga tersebar banyak megalith, batuan besar yang umurnya ribuan tahun dan masih terlihat jelas bentuknya. Kami sempat mengunjungi Tanjung Aro ada ada arca manusia yang dililit ular. Lokasinya ada di pesawahan namun sudah dipagari agar terhindar dari tangan-tangan usil.Satu lagi yang kami kunjungi adalah situs Tegur Wangi yang ada di area pesawahan juga. Di sana ada 4 arca manusia, dolmen dan rumah batu yang diduga dulunya digunakan sebagai kuburan.
8. Air panas Tanjung Sakti
Yang ini sepertinya merupakan tempat wisata baru yang belum diketahui banyak orang. Di sebuah aliran sungai di desa Tanjung Sakti (sekitar 1 jam perjalanan dari Pagaralam) ada beberapa sumber air panas yang keluar dari dalam tanah dan langsung mengalir ke sungai. Suhunya beragam di titik-titik yang berbeda, kadang panas banget kadang suam-suam kuku karena bercampur dengan aliran air sungai yang dingin.
Pemerintah daerah setempat sudah membangun beberapa kolam kecil untuk menampung area yang banyak air panasnya sehingga pengunjung bisa berendam sambil duduk-duduk di pinggir sungai tersebut. Saat ini objek wisata air panas ini masih gratis, cuma bayar parkir saja. Untuk menuju ke sini sebaiknya tanya-tanya kepada warga lokal desa Tanjung Sakti karena belum ada papan petunjuk yang cukup jelas.
9. Gereja Tua di Tanjung Sakti
Kami sempat mengunjungi 2 gereja tua di Tanjung Sakti. Gereja yang pertama kami kunjungi adalah Gereja Tua Pagarjati yang diperkirakan dibangun tahun 1932. Untuk menuju ke sini kami jalan kaki menyeberangi jembatan gantung dan melewati area pesawahan. Gereja Tua Pagarjati saat ini tidak aktif digunakan, hanya masih dipakai dalam acara-acara keagamaan besar. Sayangnya waktu ke sana kami tidak bisa masuk karena tidak pagarnya dikunci.Selanjutnya kami mampir ke Gereja Santo Mikhael yang dibangun tahun 1898 pada masa pemerintahan Belanda. Waktu kami ke sana gereja tersebut sedang direnovasi khususnya di bagian lantai dan tembok kayunya. Terlihat masih sangat terawat meski umurnya sudah lebih dari 100 tahun. Kedua gereja tua di Tanjung Sakti ini menarik untuk dikunjungi karena nilai sejarahnya yang sangat tinggi.
10. Rumah pesirah di Tanjung Sakti
Mampir ke Tanjung Sakti kami diajak melihat sebuah rumah pesirah (kepala dusun) yang saat ini dijadikan cagar budaya. Sayangnya rumah pesirah ini agak kurang terawat dan kalau dibiarkan lama kelamaan pasti akan rusak. Padahal sangat menarik untuk bisa mengintip apa yang ada di dalamnya dan masing ada banyak barang-barang peninggalan keluarga dari masa lampau. Kalau mau mengunjungi rumah pesirah ini carilah kepala desa Tanjung Sakti untuk minta ijin masuk, nanti dia yang akan mencarikan pemilik rumah sekaligus pemegang kuncinya.
11. Green Paradise
Sebuah tempat agrowisata sedang dikembangkan di Pagaralam. Di Green Paradise ini pengunjung bisa menikmati hijaunya perkebunan dan kolam-kolam ikan semah yang juga ditumbuhi oleh selada. Ada sumber mata air yang mengalir mengisi kolam-kolam dan sungai kecil. Airnya sangat bersih dan murni, katanya sudah dicek di laboratoriun dan memiliki pH 7 (netral).Anak-anak lokal suka sekali berenang dan terjun dari bebatuan di pinggirnya. Pengunjung biasanya ke sini untuk piknik sambil bawa makanan sendiri. Di bagian depan juga ada beberapa ekor kuda kecil yang bisa ditunggangi ataupun sekedar diajak selfie 😉Ternyata banyak juga kan tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Pagaralam. Lengkap mulai dari wisata alam, budaya hingga sejarah. Penasaran mau liburan ke Pagaralam? Tunggu postingan kami berikutnya tentang cara menuju ke Pagaralam hingga rekomendasi penginapan di Pagaralam.
Aku ngak diajak ke pemandian air panas ihik ihik
Kak … ngak ke curup embun ????
Tanjung Sakti lumayan jauh sih, 1 jam dari kota pagaralam. Curup embun-nya ditukar sama curup 7 kenangan 😉
ahh itu air terjunnya menggoda sekali untuk berbasah-basah ria. tapi pikir pikir dulu kalo mau ke Sumsel, ada nganu soalnya *malu*
um…nganu. Nganu-nya itu maksudnya nganu?
Ini mr.husband udah ngajakin mulu ke Pagar Alam tapi belum pergi-pergi. Terus katanya, liat deh postingan Susan hehee..
Duh fotonya cakep2 San…
whoalah kirain udah ke sana pas liat komen ttg teh-nya.
Hehe…enak mba, adem banget kotanya. Dan masih belum ramai pengunjungnya jadi enak serasa punya sendiri itu air terjun dll-nya 😉