Rekomendasi Kuliner Lokal di Chiang Mai

By November 12, 2015July 18th, 2016Makanan Chiang Mai
Tam Khanun

Memang tidak bisa dipungkiri kalau di Thailand ada banyak sekali jajanan ataupun makanan yang enak dan menarik. Beda propinsi, beda pula nuansa makanannya. Waktu menghabiskan 1 bulan di Chiang Mai tahun lalu (2014), kami sempat mencoba mengulik kuliner lokalnya. Mungkin tidak sedalam ahli kuliner, tapi setidaknya ada gambaran tentang makanan di Thailand Utara (Northern Thailand) yang kadang juga dikenal dengan istilah Isaan. Beberapa ada yang halal ada yang non-halal. Berikut ini adalah 12 Rekomendasi Kuliner Lokal di Chiang Mai.

1. Khao Soi

Bisa jadi ini adalah kuliner recommended yang paling populer di Thailand Utara dan Laos Utara, yang sebenarnya merupakan pengaruh dari masakan Myanmar. Khao Soi ini adalah semangkuk mie kuning yang disiram dengan kuah bersantan seperti kari namun tidak terlalu kental. Mie kuningnya biasanya campuran mie basah dan mie kering yang bikin teksturnya menarik, disajikan dengan acar timun, bawang merah, cabe dan jeruk nipis. Dagingnya biasanya menggunakan ayam ataupun sapi, namun kadang di Laos menggunakan babi. Kami sih belum pernah ketemu Khao Soi Moo (babi) di Chiang Mai. Jika cari yang halal, pastikan yang dipesan adalah Khao Soi Gai (Khao Soi ayam) atau Khao Soi Neua (Khao Soi sapi). Kuah Khao Soi biasanya pedas dengan tingkat kepedasannya yang beragam tergantung masing-masing penjual.Khao Soi with crispy chicken

2. Sai Oua

Kalau yang ini sebenarnya merupakan jajanan sederhana yang mungkin sering dianggap biasa karena bentuknya standar, yaitu sosis. Namun Sai Oua ini merupakan sosis yang khas Thailand Utara dan jarang ditemukan di Bangkok ataupun daerah selatan. Keistimewaan Sai Oua ini adalah terbuat dari rempah-rempah yang sangat kuat seperti sereh, lengkuas, daun jeruk, daun ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabe, garam dan minyak ikan. Yang membuat Sai Oua terlihat beda dengan sosis biasa adalah warnanya gelap dan biasanya bentuknya panjang dan ditata melingkar seperti ular. Kalau ada yang beli baru diiris-iris sesuai porsi. Biasanya sosis ini terbuat dari daging babi.Sai Oua

3. Naem / Jin Som Mok Kai

Ga pernah liat bentuk waktu masih dibungkus, tapi sering sekali menemukan Naem ini dalam campuran nasi goreng ataupun telur dadar. Biasanya di menu tertulis ‘sour pork sausage’ dan memang rasanya asam karena sudah melewati proses fermentasi. Terbuat dari campuran daging babi, selain asam, Naem ini juga punya tekstur lembek tapi ada kriuk kriuk saat dikunyah karena dalam olahannya kadang ada kulit babi yang tebal. Selain dicampur ke dalam nasi goreng/telur, naem juga bisa disajikan dalam bentuk Jin Som Mok Kai, yakni dicampur telur kemudian dibungkus daun pisang dan ditim, jadi seperti pepes, kemudian dimakan bareng nasi ketan panas juga.Jin Som Mok Kai

4. Som Tam

Sebenarnya som tam ini bukan hanya khas di Thailand Utara, namun di seluruh Thailand dan konon katanya asalnya dari Laos. Som Tam ini ibarat rujaknya orang Thailand. Irisan tipis pepaya muda dicampur dengan jeruk nipis, kecap ikan, garam, gula merah dan cabe sehingga menghasilkan rasa yang nano-nano alias manis, asam , asin dan pedas. Tingkat kepedasan bisa disesuaikan dengan permintaan pembeli. Tekstur pepaya muda membuat kriuk-kriuk renyah saat dimakan. Som tam bisa disajikan sebagai menu vegetarian (salad) ataupun bisa dicampur dengan daging-dagingan.Som Tam

5. Gai Yang

Secara sederhana Gai Yang artinya ayam bakar. Apa yang membuat ayam bakar ini hidangan istimewa? Sampai sekarang saya belum tahu rahasianya, yang pasti kami berdua sangat ketagihan makan ayam bakar di Chiang Mai. Biasanya porsi yang ditawarkan adalah setengah ayam atau satu ayam, tidak bisa pilih dada atau paha seperti di KFC. Sepertinya sebelum dibakar, ayamnya di-marinate dulu dengan bumbu-bumbu khusus. Saat dibakar, tetesan minyak dari ayam dan bumbu membuat air liur ikut menetes. Disajikan di piring besar dan ayamnya sudah dibelah-belah secara kasar supaya mudah dimakan. Dagingnya empuk sekali dan sangat juicy. Saking enaknya, biasanya tetesan bumbu yang sudah bercampur dengan sari ayam sampai saya bersihkan dari piring menggunakan gumpalan nasi ketan panas.Gai Yang - ayam bakar

6. Gaeng Hang Lay

Berasal dari India dan kemudian berkembang di Myanmar, masuklah Gaeng Hang Lay yang lebih dikenal dengan sebutan Northern Style Thai Curry. Yang khas dari masakan ini adalah pasta cabe merah yang kental dicampur dengan warna orange dari kunyit di-marinate hingga menciptakan perpaduan wangi dan rasa yang kompleks mulai dari manis, asam, asin dan pedas. Tapi menurut kami rasanya lebih dominan ke manis dan tidak terlalu pedas. Beberapa kali kami makan Gaeng Hang Lay ini dalam bentuk pork curry (menggunakan daging babi) dan sangat enak dimakan dengan nasi putih panas.Gaeng Hang Lay

7. Sai Krok Isaan

Ini favorit saya meskipun dulu waktu makan ini belum tahu namanya. Saya cuma sebutnya sosis lokal, karena bukan berupa sosis merah yang dagingnya digiling halus. Sai Krok Isaan ini terbuat dari campuran daging giling babi dan nasi (kadang ada juga yang ditambah glass noodle) kemudian difermentasi sehingga ada rasa asam. Biasanya kalau beli Sai Krok Isaan oleh penjualnya selalu dimasukkan ke kantong plastik yang isinya irisan kol, cabe dan jahe. Enaknya makan Sai Krok Isaan, makan sosis yang biasanya berupa snack berasa makan makanan berat karena mengandung nasi. Dan biasanya ukurannya pun cukup besar. Makan 2 biji cukup bikin kenyang dan harganya pun murah banget. Terakhir tahun 2014 sih masih sekitar 10-15 THB (di bawah Rp 5.000,-) per biji.Sai Krok Isaan

8. Tam Khanun

Bisa dibilang makanan ini serupa gudeg namun diramu dengan cita rasa Thailand yakni pedas dan kaya akan rasa. Daging nangka direbus hingga lunak, kemudian ditumbuk dengan pasta cabe dan bumbu-bumbu, lalu ditumis dengan bawang putih, tomat dan daun jeruk nipis. Tam Khanun disajikan dengan potongan bawang putih goreng, irisan cabe kering, daun bawang dan daun ketumbar. Agak jarang menemukan makanan ini, harus di tempat yang benar-benar menyajikan makanan lokal, bukan di restoran untuk turis.Tam Khanun

9. Yam Moo Yor

Terjemahannya adalah Pork Loaf Spicy Salad. Moo Yor adalah sebutan untuk Vietnamese pork loaf yang merupakan daging babi giling yang dibungkus daun pisang dan ditim. Kadang di campuran daging gilingnya dimasukkan potongan kulit babi supaya memberikan tekstur yang menarik. Moo Yor yang sudah matang kemudian dipotong-potong dan dicampur dengan salad yang terdiri dari irisan tomat, timun, bawang bombay, daun selada dan diberi kecap ikan, jeruk nipis, cabai, gula dan bawang putih. Lagi lagi, rasanya segar dan komplit, manis asam asin pedas.Yam Moo Yor

10. Khao Niaw Ma Muang

Kita masuk ke menu dessert. Yang satu ini pasti sudah terkenal di seluruh penjuru Thailand. Nama kerennya Mango with Sticky Rice. Irisan mangga kuning yang disajikan dengan nasi ketan dan diguyur santan. Yang jadi kunci di sini adalah mangganya harus manis dan matang, tapi tidak terlalu matang sehingga lembek. Selain itu juga rasanya harus balanced, manis dari mangga diimbangi dengan gurih dari ketan dan santan.Mango with sticky rice

11. Bua Loi Phuak

Ini semacam dessert berkuah santan. Isinya bulat-bulat seperti onde, tapi ondenya terbuat dari campuran tepung beras dan akar ubi taro sehingga berwarna ungu pucat. Teksturnya kenyal, rasa manisnya diseimbangkan oleh rasa asin dari santan. Selain itu juga ditambah dengan ubi taro yang dipotong kotak-kotak. Biasanya disajikan hangat-hangat.Bua Loi Phuak

12. Lod Chong Tang Thai Narm Gathi

Namanya susah dibaca dan diingat ya? Pokoknya ini salah satu dessert yang berkuah santan. Isinya cendol (iya, cendol seperti di Indonesia) dicampur dengan Thai melon (melon yang warna kuning, bukan yang warna hijau). Kuahnya santan dicampur dengan sedikit gula merah.Lod Chong Tang Thai Narm GathiSekian dulu laporan makanan lokal yang recommeded di Chiang Mai (Thailand Utara). Makanan di utara memang agak berbeda dengan makanan di selatan. Di utara, sebagian besar makanannya ada pengaruh dari Myanmar dan Laos. Jadi, sudah siap wisata kuliner di Thailand Utara? Makanan mana yang paling pengin kamu coba? 🙂

Join the discussion 2 Comments

Leave a Reply