Pedoman Mendaki Gunung bagi Pemula

By August 29, 2016Miscellaneous
Pedoman Naik Gunung untuk Pemula

Mendaki gunung adalah perspektif kehidupan nyata yang harus dilalui di jalur pendakian. Mungkin hal inilah yang bikin Abex senang mendaki gunung. Abex itu singkatan dari anak bebek, entah kenapa tapi dia suka banget sama bebek, tapi bukan untuk dimakan yah.. bebek itu teman!

Abex mendaki gunung dari umur 7 tahun, tepatnya sih dijebak sama bokapnya sampai akhirnya dia jatuh cinta sama gunung. Abex gak setuju kalo dibilang mendaki gunung itu hal yang gampang, tapi kita bisa membuatnya menjadi tidak rumit asal mau mengikuti safety prosedur. Melalui guestposting ini Abex yang biasanya sharing di theclumsyduck.com mau berbagi beberapa tips berkaitan denga pengalamannya mendaki gunung.Abex berbagi tips naik gunung

Berikut ini pedoman mendaki gunung dari Abex. Silakan disimak khususnya bagi pemula yang baru mau mulai mencoba mendaki gunung!

  1. Restu Orang Tua/Keluarga
    Budayakan Izin. Ini penting, prinsip gue, gue ga akan pergi naik gunung kalo gak dapet izin dari orang tua. Gue gak akan tenang, pasti kepikiran, karena biasanya firasat orang tua bisa dibilang hampir selalu bener. Abex mah anak baik, ga berani bohong-bohong. Jadi kalo mau ngajak gue naik gunung apalagi ngajak nikah harus minta restu dulu sama keluarga :p
  2. Restu Pasangan
    Nah ini juga penting, walaupun masih tetap sering kabur sih kalo ga diizinin :p Tapi percayalah, ngetrip tanpa dapat izin pasangan itu gak enak banget, kepikiran apalagi kalo dia sudah bilang “have fun yah”, mending langsung deh “abort mission, abort mission” 😀Teman mendaki gunung
  3. Temen Ngetrip
    Kenali teman seperjalanan elu, cari yang bisa diajak kerja sama dan loyal dalam sebuah pendakian. Gue orangnya pemilih. Karena kalo salah pilih temen ngetrip apalagi temen trekking, bisa merusak semuanya. Yang jelas, gue selalu pertimbangkan siapa yg akan jadi partner trekking gue. Mendakilah dengan orang yang bisa diandalkan sebagai teman, orang yang tidak akan meninggalkan elu di belakang.
  4. Perlengkapan yang sesuai standar keselamatan
    Perlengkapan dan hal-hal yang berbau safety akan selalu jadi hal yang utama. Kalau gue ngerasa gak aman, gue gak akan berangkat 🙂Perlengkapan Naik Gunung
  5. Packing dan barang-barang yang dibawa
    Ini juga komponen penting. Barang-barang yang dibawa harus sesuai dengan kebutuhan. Kulkas, tivi, lemari gak usah dibawa-bawa. Kenangan masa lalu juga ditinggal ajah karena gak penting.
  6. Pelajari Destinasi
    Jangan mau diajak naik gunung kalau gak tau destinasinya. Pelajari daerah setempat, cari informasi tentang gunung yang dituju, banyak baca dan banyak bertanya. Tanya ke akun instagram @anak_bebek juga boleh :p
  7. Never Hike Alone
    Buat gue, gue gak akan mau hiking sendirian, karna gue seneng berbagi kebahagiaan sama orang lain.. *eeeaa* Alasan pertama, gue dilarang keras sama ortu gue mendaki gunung sendirian — kaya jomblo banget gituh, sendirian. Alasan berikutnya adalah, nanti siapa yang fotoin gue? HAHAHHA…. gak deng, gue lebih berpikir tentang yang dikatakan Alexander Supertramp dalam film “Into The Wild” – ‘happiness is only real when shared’. Jadi gue gak mau melewatkan moment-moment bahagia sendirian.
  8. Hindari Waktu yang Terbatas
    Gue menghindari mendaki gunung yang diburu-buru waktu, apalagi harus ngejar transport balik. Saat turun menjadi tergesa-gesa dan ini bisa bahaya buat diri kita sendiri. Intinya, naik gunung diburu-buru itu bikin gak enjoy. Jadi gue selalu spare waktu 1 hari untuk break, atau sekedar city tour dan leyeh-leyeh.Asupan makanan saat naik gunung
  9. Makanan Sehat
    Mendaki gunung itu memerlukan asupan makanan yang sehat. Jangan sampai karena salah makan, pendakian elu jadi terhambat. Kadang orang bilang, mendaki gunung itu makanannya identik dengan mie instant dan kornet doang. Siapa bilang? Gue suka eksperimen dan masak makanan yang gak kalah dengan restoran koq. Contoh: Broccoli Mushroom sauce, Chicken Grilled Teriyaki, Corn Cream Soup, etc. Untuk rasa, bolehlah diadu sama warung sebelah, owe punya balang bagus, lasa terjamin endes bingits :p
  10. Norma-norma Pencinta Alam
    Yang terakhir ini wajib dilakuin dan diimplementasikan, jangan cuma dibaca. Isi norma-norma pecinta alam diantaranya:
    – Jangan membuang sampah sembarangan, leave nothing but footprint.
    – Jangan mengambil apapun apalagi metik bunga edelweiss (ini dilarang keras!).
    – Jangan berbuat hal tidak senonoh di gunung, mending melipir gih cari kamar.
    – Jangan membuat onar di gunung, ini gunung bukan tempat tauran.
    – Dan yang terakhir, bersosialisasilah dengan orang lokal.

Gue mungkin adalah salah satu orang yang masih menganggap bahwa “mendaki gunung itu yang terpenting adalah esensinya bukan eksistensinya”. Naik gunung itu untuk dinikmati dan harus ikuti setiap aturannya, karena mendaki gunung berurusan dengan alam yang tidak bisa diajak kompromi. Kalo ditanya gunung apa yang paling berkesan, mungkin gue akan jawab Himalaya (Nepal). Kalo di Indonesia, I bet almost everyone falls in love sama Gunung Rinjani.

Banyak hal yang bisa gue dapatkan dari mendaki gunung. Sahabat yang solid mungkin salah satunya. Karena dengan mendaki gunung, biasanya kita bisa melihat sifat asli seseorang and it works for me. Belum lagi banyak hal yang gak bisa didapatkan di kota. Hal yang paling mahal itu “OKSIGEN” — udara yang bersih tanpa polusi itu bisa bikin otak jadi fresh.Esensi mendaki gunung

Mendaki gunung adalah sebuah refleksi kehidupan, sama halnya dengan setiap orang yang punya tujuan, gue menyebut tujuan itu adalah “pulang kembali dengan selamat”. Setelah dapat tujuan, kita akan dihadiahkan hasil, gue menyebutnya “Puncak Gunung” sebagai hadiah dari sebuah pendakian. Seperti hidup terkadang kita dihadapkan satu masalah, ditinggalkan teman, sakit, kelelahan atau bahkan tersasar dan ingin menyerah. Bukankah itu gambaran dari hidup?

Kemudian, saat lelah dan ingin menyerah kita biasa menoleh ke belakang, melihat lagi jalan yang sudah dilalui, mau turun jauh, mau melanjutkan sudah lelah. Dan “Berjuang” bisa menjadi satu pilihan. Dan gue percaya setiap jalan terjal, setiap berat beban yang dipikul, setiap keringat, setiap perjuangan akan membuahkan hasil yang baik.

Pesan gue, kalo mau mendaki gunung pentingkan keselamatan dulu, bukan eksistensi dulu 😀

Selamat mendaki gunung dengan bijak!

 

Join the discussion 5 Comments

  • Vika says:

    Mungkin gw emang ditakdirkan bukan anak gunung, sekali kalinya naik gunung… gempor, berasa pengen naik ojek pulangnya.. Salut buat para pendaki!

  • cumilebay says:

    Dan mendaki gunung jadi 1 ujian ttg arti sebuah pertemanan dan persahabatan hehehe
    Kalo kalian aman sampai pulang, berarti pertemanan akan aman sepanjang masa

  • Ghiffari says:

    Yang terpenting dari naik gunung sih harus tau keadaan fisik sendiri, kalo emang ngerasa udah gakuat mending istirahat dulu jangan maksain. Pas lagi naiknya sih pasti mikirnya cape, gamau naik gunung lagi dkk, tapi pas begitu pulang bawaannya kangen pengen muncak lagi hahaha

  • Bagi mereka yang memang suka mendaki, hal terpenting adalah main selamat, turun slamat, banyak cerita yang bisa dibagikan, dan beretika baik selama perjalanan, di tujuan, sampai balik turun lagi. Kadang beberapa orang lupa jika gunung adalah tempat yang sakral dan tidak bisa kita sesuka hati berlulah di sana.

Leave a Reply