Pengalaman Naik Saudi Arabian Airlines – Day 2 #EuropeDulu

By July 26, 2013July 28th, 2013Europe
Saudi Arabian Airlines Seating Configuration

Ada yang sudah pernah naik Saudi Arabian Airlines? Mungkin banyak yang bingung kenapa kami memilih untuk naik airlines ini. Alasannya sangat simple untuk budget traveler seperti kami, yaitu cheap fare! 😉 Waktu sedang cari-cari tiket menuju Paris dengan menggunakan Skyscanner, airlines ini muncul di deretan paling atas dengan mode urutan berdasarkan harga dari yang terendah. Harga tiket yang kami dapatkan untuk penerbangan Singapore – Paris (transit di Riyadh selama 4 jam) adalah 320 USD per orang alias sekitar 3 juta rupiah saja.

On our way to Paris!

On our way to Paris!

Kekhawatiran Adam waktu sadar bahwa kami bakal naik Saudi Air di bulan puasa adalah mereka tidak menyajikan makanan apalagi minuman beralkohol. Cetek banget ya alasannya? 😉 Namun ternyata kekhawatiran itu tidak terbukti karena kami disodori makanan dengan menu set lengkap 2 kali. Saya tidak menyentuh roti dan appetizer karena perut saya tidak muat lagi diisi makanan. Just for info, kami terbang dari Singapore jam 5 sore, dimana kami sudah makan 2 kali. Jadi total hari itu kami makan 4x, belum lagi ditambah dengan connecting flight tengah malam yang kemungkian menyajikan supper juga.

Saudi Arabian Airlines Seating Configuration

Saudi Arabian Airlines Seating Configuration

Pesawat yang kami naiki tipenya Boeing 777-200 dengan formasi tempat duduk per barisnya 3-4-3. Leg roomnya cukup luas. Layar monitor terpasang di belakang tempat duduk dengan teknologi layar sentuh, namun beberapa ada yang rusak. Hiburan yang tersedia seperti biasa adalah film-film layar lebar maupun TV series. Tidak terlalu up to date sih koleksinya. Kami sempat menonton The Hunger Games bersama-sama di layar masing-masing. Selain itu ada juga kamera yang terpasang di bagian depan dan bawah pesawat sehingga kami bisa melihat proses landingnya melalui layar tersebut.

Food on Saudi Airlines food

Food on Saudi Airlines food

Mengenai pelayanan, cukup unik karena sebagian kru pesawat tidak terlalu murah senyum. Pelayanannya sih oke, cuma itu muka-muka pramugarinya kurang ekspresif. Kebetulan kami dilayani oleh seorang pramugari yang lumayan ramah terhadap kami namun agak kurang sabaran terhadap rombongan yang tidak bisa berbahasa Inggris. Di sebelah kami ada rombongan besar yang kemungkinan hendak berangkat umroh. Belakangan baru diketahui mereka dari Indonesia. Kesalahpahaman terjadi saat pramugari bertanya, “Are you fasting?” Namun ibu-ibu yang sudah agak tua tersebut tidak mengerti dan tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Alhasil mereka disodori makanan & minuman. Belakangan mereka memanggil pramugara yang lewat kemudian bilang, “Puasa.” Beberapa pramugara sepertinya mengerti bahasa Melayu (atau mungkin juga Indonesia) sehingga mereka mengambil kembali makanan & minuman tersebut.

Pada saat serving makanan yang kedua, yakni saat buka puasa, si pramugari yang melayani area kami itu bertanya kepada saya, “Do you speak their language?” Saya tanya, “Are they from Indonesia?” Dia sedikit bengong dan bilang, “From Singapore.” Hahaha….rupanya si pramugari tersebut sotoy mengira saya orang Singapore dan rombongan umroh tersebut juga dari Singapore, hanya karena kami berangkat dari Singapore. Akhirnya Adam yang duduk lebih dekat dengan rombongan tersebut bantu menterjemahkan, “Ibu mau ikan atau ayam?” Ibu-ibu tersebut kaget dan sempat kasak-kusuk menunjuk-nunjuk Adam. Mungkin heran (dan takjub) ada bule yang bisa berbahasa mereka.

Yah begitulah pengalaman kami naik Saudi Air untuk pertama kalinya. So far so good. Memang tidak se-high class Emirates, tapi dengan harga super murah tersebut, tanpa dikasih makanan pun sudah bisa dibilang murah. Kami booking tiket ini hanya 3.5 minggu sebelum tanggal keberangkatan, bukan berbulan-bulan sebelumnya. Dugaan kami mereka jual tiket dengan harga murah karena memang pesawatnya masih banyak seat yang kosong sehingga saat flight banyak yang tidur selonjoran di deretan 3 kursi maupun 4 kursi. Tertarik untuk mencoba naik Saudi Air? 😉

Join the discussion 32 Comments

  • si doel solo says:

    Sy pingin bgt ke eropa… Paris swiss jerman.. mohon pencerahannya dong broo

  • Christi says:

    Mau tanya, apakah sempat transit di arab saudi airport untuk menunggu penerbangan selanjutnya ? kalo iya, apakah bermasalah kalo tdk pake hijab ? soalnya jujur saja, saya juga sedang mencari tiket murah dan ketemu saudi arabia airlines ini. sesuai skema yang saya lihat, saya transit 8 jam di airportnya, sementara saya non muslim. terima kasih sebelumnya

    • Susan says:

      Tidak perlu pakai hijab koq.
      Kmrn waktu mau check-in di konter di Singapura saya pakai summer dress selutut dan mereka bilang saya harus pakai baju yang menutup lutut dan lengan. Jadinya saya pakai celana panjang jeans dan atasan lengan 3/4 tidak apa2 koq 😉

  • mbak dina , mau tanya kalau saudi arabian airlines transit di arab saudi apakah bisa keluar atau gak? dan disana apakah khusus yang beragama islam saja?

    • Susan Natalia Poskitt says:

      tergantung transitnya di mana & berapa lama. Bs apply visa transit dulu kalau mmg udah tau bakal transit lama & pengen keluar airport. Dulu cuma pernah transit di Doha & ga bisa keluar airport karena blm apply visa sebelumnya.
      Btw, saya bukan Dina….salah nama pasangan tuh….. 😉

  • Bijo says:

    Ini waktu naik saudi-nya kapan? Kalo sekarang kursnya udah 13.300 jadinya lumayan mahal juga tiketnya, tapi dibanding airlines lain mungkin lebih murah ya saat itu. Aku dapet tiket etihad 6,5 jutaan pp ke eropa naik etihad 🙂

  • Adri says:

    Hi, Mbak Susan! Jika saya mau ke US pake Saudi Arabian Airlines dan transit di bandara di Saudi, apakah perlu visa transit atau semacamnya? Terima kasih. 🙂

    • Susan Natalia Poskitt says:

      sepertinya tergantung berapa jam transitnya dan apakah sudah connecting dari airlines-nya. coba di-confirm lagi sama airlines yang bersangkutan 🙂

  • supriadi says:

    terlalu lebay lah bilang pramugari tidak murah senyum, emang orang suruh senyum mulu apa, pegel lah mulutnya. saudia airlines itu menurut saya salah satu pelayanan terbaik apalagi ditambah mereka berpengalaman mengantar jemput jemaah haji/umrah tiap tahunya. jadi SAUDIA AIRLINES IS THE BEST

  • tia says:

    Pengalaman sy naik saudia….utk pramugarinya setujuuu bukan lg kurang senyum, jutek bgt malah, sampe ada bapak2 complain, tp tetep aja malah makin kliatan kesel pake ngelempar k atasannya segala. Makanan sih ok tp kalo pelayann ga bgt deh…

  • Elia says:

    Hallo mbak Susan, saya mau nanya, kalau transitnya cuma 2 jam 40 menit di bandara saudi dengan maskapai saudi arabia airline apakah harus menggunakan visa juga ?, (tapi kitanya tetap stay di bandara untuk menunggu penerbangan selanjutnya)

    • Susan Natalia Poskitt says:

      kayaknya sih ga usah pake visa kalo transitnya segitu, tapi coba cek lagi aja sama kebijakan visa mereka. Takutnya udah ada perubahan.

  • Cnl76 says:

    Hallo mbak susan, saya mau tanya apakah mbak Susan tau bagaimana pelayanan Saudi Airlines bagi penumpang yang membawa balita ? Kemudian apakah disediakan stroller saat transit ? Terima kasih 🙂

  • Gita says:

    Iya bener emang pramugarinya sebenernya helpful sekali tapi kurang ekspresif hehehe.
    Kalo saya kemarin naik Saudi Airlines Jakarta- Madinah juga nyaman sekali.

    Monggo siapa tau ada yang ingin tau gambarannya saya tulis disini

    Makasih sharingnya Mba Susan. Ditungggu cerita lainnya 🙂

  • Yusuf says:

    Saya mau tanya klo Dari Jeddah-Riyadh-Jakarta barang di bagasi dipindahkan sendiri atau tidak ya?

  • Oscar says:

    Halo salam kenal, kebetulan saya akan terbang naik SA airlines ke eropa, cuma yg masih menjadi pertanyaan, ketika turun pesawat apakah ada perbedaan antara turis dan jemaat umroh/haji? Karna ada beberapa informasi jangan salah naik bis ketika turun pesawat. Mohon informasinya karna saya mencari informasi tsb sulit sekali.

    Terimakasih

  • Ima says:

    Hallo mbak, salam kenal. Saya ini ada penerbangan pada april dr kuala lumpur ke istanbul. Harus transit di jeddah untuk 7 jam. Apa pada saat transit kita juga dapat meal voucher. Trus di area ruang tunggu transit apa ada restaurant atau food court, atm, wifi atau money changer atau lounge? Mohon dibantu infonya. Terima kasih

  • Rayhan E. says:

    Tidak murah senyum. Hmm udah engga, jutek malah. Untuk makanannya no complain si.

Leave a Reply