Profil Traveler: Sutiknyo (@Lostpacker)

Traveler yang satu ini dikenal juga dengan julukan Tekno Bolang. Baru-baru ini dia melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor keliling daerah Timur Indonesia selama 3 bulan. Selain solo travel, dia juga sering mengabadikan perjalanannya dalam bentuk foto maupun video. Penasaran dengan traveler yang satu ini? Yuk kita ikuti langsung wawancara dengan Tekno Bolang.

Nama: Sutiknyo tapi gak tau kenapa dikasih panggilan Tekno Bolang

Twitter: @lostpacker Follow @lostpacker

URL (blog): http://lostpacker.com/

Kota Asal: Pati- Jawa Tengah, tapi sempat tumbuh di Jambi waktu kecil

Domisili: Karawaci-Tangerang

Ceritakan sedikit tentang Sutiknyo
Umur 6 bulan saya sudah diajak almarhumah ibu meninggalkan kampung halaman menuju daratan Sumatra, tepatnya di pedalaman Jambi. Bermain bersama suku anak dalam (kubu) di perkebunan karet menghiasi masa kecilku yang ceria. Waktu sekolah harus rela jauh dari orang tua karena dititipkan pada keluarga di luar kebun, tempat di mana sekolah dasar berada. Berasal dari keluarga perantau, mungkin dari situlah gejolak hasrat jalan-jalan saya timbul. Saya selalu rindu untuk melihat ada cerita apa yang terjadi di ujung negeri sana.

Berdiri di puncak Pulau Padar, Taman Nasional Komodo

Sekarang lagi sibuk apa sih?
Hmmmm, lagi istirahat saja sambil ngonsep-ngonsep rencana untuk membukukan kisah perjalanan saya menyusur setiap sudut nusa tenggara bulan lalu dengan menggunakan motor matic bekas yang saya beli tahun kemarin.

Kapan kamu mulai tertarik dengan dunia traveling dan apakah ada trigger yang membuat kamu ingin lebih berkecimpung di dunia traveling?
Traveling membuat saya senang, dan mungkin itulah trigger kenapa saya bahagia terjerumus di dunia perjalanan ini, selain itu melakukan perjalanan bagi saya adalah sekolah berjalan, banyak sekali ilmu yang tidak saya dapatkan di bangku sekolah justru saya mendapatkannya di jalanan saat melakukan perjalanan.

Dari sekian banyak pengalaman travelingnya, ceritakan tentang pengalaman paling berkesan waktu travelling itu di mana & kenapa?
Perjalanan 3 bulan menyusur setiap sudut Nusa Tenggara motoran kemarin rasanya paling berkesan, kenapa? Karena saya benar-benar menikmati perjalanannya, walaupun di tengah segala keterbatasan biaya perjalanan, dan satu yang tidak pernah mungkin saya lupa adalah saat saya harus menjual salah satu lensa kesayangan karena kehabisan biaya perjalanan sewaktu di Kupang. Selain itu juga ada beberapa kawan yang rela menyisihkan sedikit rejekinya membantu saya untuk melanjutkan perjalanan, dan jika mengingat itu rasa haru langsung menyeruak hadir.

Aspek apa yang paling kamu suka saat traveling?
Hmmmm aspek apa ya, saya suka setiap bagian dari perjalanan, semua meninggalkan kesan tersendiri. Mulai dari mempersiapkan segala hal, hingga proses perjalanannya itu sendiri. Bagi saya perjalanan itu ya prosesnya itu sendiri, karena destinasi bagus adalah buah dari proses yang kita jalani.

Ide menulis perjalanan bisa di manapun, di atas kapal dalam perjalanan mengarungi perairan komodo seperti ini pun bisa. Sesuai kaos yang saya pakai, I resign, I travel, I enjoy

Belum lama ini kan Sutiknyo baru keliling Flobamora sendirian naik motor, ceritain dong alasan melakukan perjalanan tersebut?
Tidak hanya Flobamora kok, tapi Nusa Tenggara, karena rute yang saya lalui adalah Sumba-Bali-Lombok-Sumbawa-Flores-TN.Komodo-Solor-Adonara-Lembata-Pantar-Alor-Kupang-Timor Leste-Rote-Sabu-Flores-Sumbawa-Lombok-Bali-Jawa hingga kembali ke Tangerang.

Alasannya ya karena saya ingin melihat seperti apa kehidupan masyarakat di sana lebih dekat lagi. Karena dengan menggunakan motor saya akan mudah untuk menjangkau akses-akses tersembunyi yang mungkin akan susah dimasuki mobil.

Kesulitan-kesulitan apa yang didapatkan selama perjalanan tersebut?
Halangan dan rintangan selama perjalanan adalah sebuah proses dari perjalanan itu sendiri. Seperti kita tahu medan jalan di Nusa Tenggara tidaklah semulus jalan-jalan yang ada di kota-kota besar, terlebih Jakarta. Dan motor yang saya gunakan bukanlah jenis motor segala medan, tapi waktu itu yang saya punya motor matik itu ya akhirnya saya memutuskan membawa serta.

Belum lagi masalah bahan bakar, di Sabu saya sempat mendapatkan bensin dengan harga fantastis, satu botol air mineral (1.5 liter) saya harus rela menebusnya dengan harga 50-60 ribu. Di rote meskipun sedikit murah tapi untuk dua liter bensin yang sudah dicampur minyak tanah saya harus  rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkannya.

Belum lagi jadwal ferry yang unpredictable banget. Rencana saya mengunjungi Rote dan Sabu itu cuma 5-6 hari, tapi karena kapal ferrynya tidak jalan saya harus tetap berada di pulau itu sekitar tiga minggu. Ya alam di timur tidak bisa kita prediksikan, dari situ pasti berimbas dengan biaya perjalanan yang memang sudah saya efisiensikan di budget, terpaksa harus membengkak.

Ice breaking penting banget untuk pendekatan kepada masyarakat sekitar, dan tongsis ini salah satu alat ice breaking saya dengan keluarga Sabu ini

Tips bagi mereka yang tertarik untuk melakukan perjalanan serupa? 

1. Yang pasti banyak-banyak searching kondisi daerah yang akan kita lewati seperti apa.
2. Jangan membawa barang bawaan terlalu banyak, selain memberatkan di motor juga akan ribet jika ada masalah di jalanan.
3. Kenali sedikit tentang kondisi motor dan permesinan.
4. Bawa tool set dasar, supaya kalau ada masalah kecil dengan motor di jalan kita bisa tangani sendiri.
5. Banyak-banyak berdoa supaya aman di perjalanan.
6. Yang tau kondisi kita ya kita sendiri, usahakan jujur pada diri sendiri, kapan tubuh kita lelah butuh istirahat, ya beristirahatlah sejenak.

3 pelajaran penting yang didapatkan dari perjalanan tersebut
Hmmmm apa ya, klise sih..

1. Yang pasti saya senang mimpi dari 3 tahun lalu akhirnya terwujud, pelajarannya adalah jika kita bersungguh-sungguh menggantungkan mimpi itu pasti Tuhan akan kasih jalan terbaik buat kita meraihnya.
2. Orang-orang NTT ternyata baik-baik, tidak seperti rumor yang ada di Jakarta, yang selalu mengaitkan mereka dengan tindak kekerasan.
3. Gadis Sabu manis-manis, semanis gula sabu yang menjadi makanan pokok mereka di saat musim angin tiba.
   

   Perjalanan itu adalah sebuah kesenangan buat saya, jadi satu hal yang paling penting adalah saya harus senang dulu

Tips umum (secara teknis) buat yang tertarik membuat video-video perjalanan?
Yang pertama adalah pelajari daerah tujuan kita seperti apa, dan kemungkinan terburuk yang akan terjadi seperti apa, dari sana kita bisa tau alat-alat apa yang kita butuhkan untuk mencapture sebuah vide selama perjalanan. Usahakan alat yang kita bawa jangan terlalu banyak, karena akan susah nanti setelah di jalan.

Yang kedua : Pelajari teknik-teknik dasar fotografi, karena dasar-dasar videografi dan penggunaan kamera semuanya sama dengan teknik dasar foto.

Yang ketiga, lakukan pendekatan yang baik terhadap masyarakat maupun objek yang akan kita ambil gambarnya.

Dari sekian banyak video perjalanan yang telah dibuat, ada yang paling berkesan/favorit? Yang mana & alasannya apa?
Kembara.

Karena saya sendiri jika melihat kembali video itu seolah terbuai masuk kedalam kisah seru perjalanannya.

Secara pribadi, Sutiknyo suka traveling dengan gaya apa?
Saya bukanlah orang yang mengkotak-kotakkan gaya traveling. Ada saat-saat saya bahagia traveling rame-rame bersama sahabat dan unplanned, ada kalanya saya juga suka bertetirah sendiri gaya backpackeran, bahkan terkadang juga menikmati traveling yang luxurious. Tapi saat ini saya bahagia menikmati perjalanan sendirian.

Saya tidak mengkotak-kotakkan jenis perjalanan, namun saat ini saya lebih suka jalan sendirian seperti ini

Apakah masih ada tujuan wisata impian yang benar-benar pengen kamu datangin? Kalau ada, ke mana & kenapa pengen ke sana?
Masihlah pastinya, Saya masih ingin menyusur ujung-ujungnya Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Meskipun saya saya sudah beberapa kali ke sana tapi ya hanya di satu tempat saja. Dan satu lagi, saya masih ingin melihat kepulauan Anambas yang jauh di ujung negeri sana. Selain itu ada dua destinasi yang dari dulu masih menjadi mimpi besar saya, yakni Tibet dan Mekkah.

Sebutkan lima barang yang wajib kamu bawa setiap kali travelling selain uang & paspor.

1. Kamera dan asesoris
2. Handphone
3. Parfum
4. Vitamin
5. Hammock

Sebagai ucapan terima kasih atas kesediaannya dijadiin profil traveler bulan September, silahkan boleh promosi apa saja 🙂
Perjalanan bagi saya adalah sebuah upaya pembelajaran bagi diri saya sendiri. Saya tidak tau sampai kapan perjalanan ini akan berakhir. Saat ini saya sedang menyusun sebuah buku tentang perjalanan “kembara” nusa tenggara ini, mohon doanya semoga segera bisa diterbitkan. Satu lagi beberapa perjalanan saya kemari ini menemukan banyak hal di luar penalaran saya sebelumnya. Ternyata negeri ini belumlah “gemah ripah loh jinawi” seperti yang saya pelajari waktu SD dulu. Masih banyak ketimpangan yang terjadi di ujung negeri sana. Saya dan beberapa sahabat sedang membuat aksi kecil untuk berbagi keceriaan dengan bocah-bocah di pelosok negeri sana lewat “DONASI BUKU”. Mohon bantuaannya jika ada buku-buku bekas layak baca buat anak-anak (bukan buku pelajaran ya) silahkan hubungi kami di http://www.donasibuku.net/

Terus kalau yang mau tau update terbaru dari kisah Kembara ini silahkan follow twitter nya di @lostpacker dan subscribe youtube nya dsini :

http://www.youtube.com/channel/UCoJjsWzIOBZlCR7l3vLD_EA?sub_confirmation=1

Yang mau nonton video Kembara dari Mas Sutiknyo, bisa nonton di bawah ini:

Terima kasih Sutiknyo. Pastikan check out his blog and follow him on twitter and Instagram!