Kalau mengunjungi Kuang Si Waterfall di Luang Prabang ternyata bukan hanya disuguhi pemandangan air terjun di atas bebatuan yang berundak-undak, namun ternyata ada tempat perlindungan beruang madu di Luang Prabang. Dari tempat pembayaran tiket Kuang Si waterfall (20.000 kip), ambillah jalur trekking, bukan jalur aspal yang menuju ke atas. Di sepanjang jalur trekking ada himbauan yang berbunyi ‘Do Not Feed the Bears’. Tak lama kemudian mulai terlihat pagar kawat yang mengelilingi suatu area dimana ada beberapa panggung kecil. Di atas panggung-panggung kecil tersebutlah terlihat beberapa sosok hitam besar.
Organisasi sponsor perlindungan beruang madu di Luang Prabang
Beberapa beruang berwarna hitam sedang bersantai di atas panggung bambu, sementara beberapa lagi sedang berjalan bolak-balik karena sudah mencium bau makanan. Saat itu ada beberapa turis yang berada di dalam area pagar kawat khusus dan meletakkan makanan berupa buah-buahan di beberapa titik. Rupanya sebentar lagi ada ‘Feeding Time’ dimana pengunjung bisa melihat beruang-beruang tersebut menyantap makanan yang sudah disediakan.Tempat perlindungan beruang madu di Luang Prabang ini disponsori oleh organisasi bernama www.freethebears.org.au. Mereka berusaha menggalang dana untuk usaha perlindungan hewan ini. Selain dengan melibatkan pengunjung untuk berpartisipasi menyiapkan makanan bagi beruang, mereka juga menjual merchandise dan menerima donasi langsung.
[jbox color=”blue” vgradient=”#fdfeff|#bae3ff” title=”Special deal!” width=”350″]Kalau mau travel ke Laos, kami rekomendasikan Lonely Planet Laos. Buku ini harganya kira-kira Rp.300,000 di Indonesia, tapi kami punya special deals dengan the Book Depository – lebih murah dan ongkos kirim gratis!
[jbutton color=”red” size=”medium” link=”http://www.bookdepository.com/Laos-Nick-Ray/9781741799545?a_aid=pd” a_css=”nofollow”]Cek Harga[/jbutton] [/jbox]
[jbutton color=”red” size=”medium” link=”http://www.bookdepository.com/Laos-Nick-Ray/9781741799545?a_aid=pd” a_css=”nofollow”]Cek Harga[/jbutton] [/jbox]
Sempat berbincang langsung dengan salah satu aktivis di organisasi ini, kita menanyakan nasib para beruang ini, apakah akan dilepaskan ke alam liar lagi atau dipelihara seperti itu saja. Aktivis itu menjelaskan bahwa mereka sudah pernah mencoba melepaskan beruang ke alam liar, namun beberapa minggu kemudian mereka menemukan bahwa beruang tersebut tidak dapat bertahan hidup karena sudah sejak lahir dirawat di tempat konservasi itu. Jadi untuk sementara, rencana mereka adalah menggalang dana untuk mendapatkan lahan yang lebih luas lagi untuk dijadikan tempat konservasi bagi beruang-beruang ini.
Mengapa beruang-beruang tersebut perlu dilindungi?
Mereka terancam oleh banyak pemburu yang mengincar beruang. Konon katanya, di Cina, beruang ini dipercaya merupakan salah satu bahan obat. Oleh karena itu beruang yang ditangkap oleh para pemburu banyak dijual ke Cina. Di Laos sendiri pernah terlihat ada satu toples besar isi whiskey lokal yang di dalamnya dimasukkan sepasang kaki beruang. Sungguh tragis nasib para beruang ini. Mudah-mudahan organisasi seperti Free The Bears bisa benar-benar membantu upaya perlindungan hewan mamalia yang satu ini.
Oh ya, kalau mau cari penginapan yang murah di Luang Prabang, bisa cek harga dulu di sini supaya dapat harga terbaik.
Kadang ga masuk di akal juga ya, memasukkan kaki beruang ke dalam whiskey utk menjadi sehat?
Iya…aneh2 aja ya 😐