Setelah hampir 2 minggu mengeluh cuaca panas, hari ini keluhannya berubah jadi hujan. Bangun pagi dari jendela hotel sudah terlihat kalau Salamanca diguyur hujan rintik-rintik sejak subuh. Buka jendela…brrr…anginnya dingin menusuk kulit.
Kami bergegas menuju Valor, cafe yang khas menyajikan churros con chocolate untuk sarapan. Selesai sarapan, hujan sudah hampir reda, tinggal rintik-rintik tipis dan angin dingin yang tersisa.
Butuh waktu hampir 1 jam untuk keluar dari Salamanca hingga akhirnya tiba di pinggiran dan melewati beberapa suburb kecil. Hari ini kami berencana jalan 22km dan menginap di sebuah albergue yang berupa perkebunan, tidak ada fasilitas kota lengkap di sekitarnya. Namun mereka bisa menyediakan makan malam, sarapan ataupun bekal untuk dibawa.Mendekati km 16 kami mulai dikejar awan hitam tebal dan begitu kami masuk bar di kota itu, hujan lebat mengguyur area tersebut. 30 menit kemudian badai sudah berlalu dan kami pun melanjutkan perjalanan lewat area yang sangat terbuka.
Dari jauh kami tahu kalau di depan kami ada awan hujan yang sedang melintas. Angin kencang menerpa, dan begitu kami terkena tetesan hujan kami pun langsung pakai jas hujan. Hujannya tidak terlalu lebat karena disertai angin yang meniup awan. Tak lama kemudian langit pun berubah jadi biru cerah dan matahari muncul kembali.Malam ini kami menginap di Albergue Casa Saso milik Alberto & Carmen. Kamarnya sebenarnya isi 3 ranjang namun pemiliknya berbaik hari memberikan 1 kamar untuk kami berdua dan 1 kamar lain untuk 2 orang lagi, jadinya serasa kamar privat. Makan malam bersama 2 pejalan lain yang sudah lumayan familiar karena sudah beberapa hari terakhir menginap di tempat yang sama.
Siap-siap besok pagi katanya bakal 3 derajat Celcius!
Oh ya, yang dapat kartu pos Camino hari ini: @sibebi (IG)