Begitu keluar dari Albergue jam 8 pagi, kabut tebal menyelimuti area kota tua Ourense. Kami pun langsung sarapan di bar terdekat. Eh…lagi enak-enaknya sarapan tiba-tiba kabutnya berubah jadi tetesan hujan yang cukup deras.
Kami pun sengaja melambat-lambatkan waktu karena malas jalan sambil hujan-hujanan. Tapi kami tau kami harus tetap jalan karena kalo tidak jalan ya tidak akan sampai-sampai ke Santiago.
Akhirnya jam 9.15 kami memaksakan diri keluar dari bar dan pakai jas hujan. Hujan sudah mulai reda dan banyak orang yang sudah tidak perlu pakai payung lagi.Kami keluar lewat kota tua, mampir ke katedral kemudian lewat jembatan Romawi yang super besar. Dari sana masih sekitar 2 km sebelum masuk ke pinggiran kota.
Masuk pinggiran kota ternyata jalurnya nanjak terus dan disertai hujan rintik-rintik. Udaranya dingin, tapi badan panas karena keringetan. Untungnya ga lama kemudian langit mulai berwarna biru dan sempat ada pelangi juga sebentar.
Dari sana langit lumayan aman sampai sekitar jam 2 kami makan siang di km 12, hujan mulai turun lagi. Untungnya selesai makan siang hujan sudah berhenti. Pokoknya gitu terus deh temanya hari ini, kejar-kejaran sama hujan.Di 2 km terakhir kami kena hujan rintik-rintik lagi, tapi males pakai jas hujan. Sampai di Albergue kami ketemu Ricardo lagi yang ternyata berhenti di Cea juga karena kakinya ada blister sehingga ga sanggup jalan 32 km.
Malam ini kami dimasakin Ricardo tortilla de patatas, pimiento de padron dan tomato salad. Kemungkinan ini malam terakhir bareng Ricardo karena besok dia bakal jalan di atas 30 km (kecuali kalau kakinya sakit lagi). Kami sih besok justru nyantai karena cuma bakal jalan sekitar 15 km. Soalnya pilihannya antara 15 km atau 34 km. Kalau hujan, ya jelas pilih yang 15 km aja toh 🙂
Hi Susan & Adam,
Seneng banget pas tau kalian camino lewat VdlP tahun lalu. Kita bakal pergi camino akhir Oktober nanti, just for the last 100 km from Ourense. It seems like there’s not many albergue along the way. Kayak di Cea, selain Municipal albergue, kayaknya cuma ada 2 penginapan lain. Dulu kalian booking dulu nggak ya? Apa go show dan ikut first come first serve aja?
thanks infonya ya 🙂
Halo…kami ga pernah booking albergue soalnya kalo booking dulu jadi terikat jadwalnya. Dulu pernah target 20 km an taunya kaki sakit jadinya cuma bisa belasan km dan terpaksa berhenti di kota sebelum tujuan. Kalau penuh ya kami jalan lagi ke kota setelahnya. Kami pernah satu kali booking secara casual lewat email di sebuah albergue komersil yang ga banyak orang tau dan jarang yang berhenti di sana. Sebenernya kami cuma tanya2 apakah albergue tsb buka, tapi sekalian aja bilang kalo kami bakal nginep di sana besok malam. Kalian liat2 situasi aja, kalau pas kalian jalan banyak juga pejalan lainnya dan takut keabisan ranjang, boleh2 aja booking dulu sehari sebelumnya. Buen Camino!
Ok, thanks sarannya ya. Have a great day ahead 😀