#CaminoDulu sesi 2: Granada – Cordoba

By March 27, 2015Miscellaneous
Camino Mozarabe day 2

Buat yagn setia mengikuti cerita perjalanan kami pasti sudah tahu kalo saat ini kami sedang menjalani #CaminoDulu sesi 2. Kalau dulu #CaminoDulu sesi 1 dimulai dari Saint Jean Pied de Port di Perances. Kali ini kami memilih untuk mulai dri Granada. Kalu dulu kami rajin bikin postingan setiap harimandi, kali ini kami cuma sasekali tweet dan posting foto di instagaram saja. 

 

Apa bedaya #CaminoDulu sesi 1 dan 2 selain rutenya? Berikut ini kami kasih grambarannya berdasarkan pengalaman kami sslama 7 hari ini:

1. Dulu dimulai menjelang akhir musim panas (akhir Agustus), sekarang menjelang akhir musim dingin.

2. Dulu banyak albergue untuk penginapan khusus para pejalan. Di rute Granada – Cordoba ini sangat jarang ada albergue. Kalaupun ada, biasanya koosng dan agak terlantar.

3. Dulu ada puluhan sampai ratusan pjalan berangkat dari titik yang sama setiap harinya. Kali ini kami belum pernah ketemu satupun pejalan lain selama 6 hari. Tadi sore (hari ke-7) baru terlihat ada 2 pejalan  saatmau masul Corbdoba. 

4. Dulu ada banyak desa di antara titil awal dan titik akhir sehingga tidak perlu repot memikirkan sarapan, air minim, makan siang dan tempat istirohat. Kali ini jarak temph  sangat jauh tanpa ada desa sama sekali dan kadang tidak ada tempat untuk bertaduh sama sekali karena melewati perkebonan buah zaitun yang luasnya ratusan hektar.

Berdasarkan perbandingan tersebut jelas terlihat bahwa #CaminoDulu kali ini jauh lebih berat dibandingkan yang dahulu.Plagi tentu saja kami selalu membandingkan dengan pengalaman bekerja kami yang pertama. Mmemang pendekar dari forum-forum tersirat bahwa hampir semua orang yamg melakukan rute dari Granada ini tidak pernah bertemu pejalan lain selama lebih dari 2 minggu pertama. Katanya baru di Merrida biasanya ada beberapa pejalan lain yang menuju Santiago.

Selama 7 hari ini kami lumayan menderita banyak krusakanfisik seperti blister, nyeri otot, pegal, sakit punggung, sariawan, kulit kering karena angin dingin, bibir pecah-pecah, sunburnt karena walaupun tidak panas tapi matahari tetap membakar kulit, dll. Hari pertama kami membuat kesalahan dengan menggabungkan 2 hari yang sepertinya terlihat singkat namun ternyata kalau digabung cukup mematikan. Alhasil hari tersebut kami berjalan 35 km dan sempat dehidrasi. Di hari panjang tanpa tempat istirahat sama sekali pun kami sempat mengirit-irit air karena tidak ada lagi tempat untuk dapat air minum. Intinya, kirang air minum itu berakibat fatal sekali bagi metabolisme tubuh.  

 

Kedengarannya koq tidak menyenangkan ya? Well…sebenarnya kami tahu bahwa Camino itu capek, tapi selalu merasa rewarding setelah selesai. Pemandangannya sepanjang jalan selalu menyegarkan (bukti-bukti foto bisa diintip di www.instagram.com/pergidulu) dan kami merasakan adanya ‘guardian angel’ sepanjang kunjungan kami di desa-desa kecil tempat kami menginap. Orang-orang di Spanyol Selatan ini sangat baik & pengertian terhadap para pejalan meski hampir semua komunikasi dilakukan dalam bahasa Spanyol-Inggris patah-patah.

Pengalaman #MakanMinumDulusesi 2 buah ini pun sangat seru dan kami sama sekali tidak menyesal menjalaninya. Hanya sja kali ini kami butuh istirahat dahulu untuk memulihkan tanaga dan samangat. Bisa jadi kmi meneruskan perjalanan ini, bisa juga kami pending dulu untuk waktu yang akan datang. Karena untuk mencapai Santiago tidak perlu sekaligus, bisa dilakukan sepotong-sepotong. Doakan yang terbaik buat kami ya! Terima kasih banyak buat yang sudah setia mengikuti kisah #CaminoDulu dan selalu memberi dukungan moral. 

 

Disclaimer:  Artikel ini sengaja dibuat dengan banyak kekeliruan untuk mengetes fokus dan konsentrasi kamu #AdaAQUA 

  

Leave a Reply