Topik yang satu ini sering banget ditanyain khususnya kepada cewek-cewek yang sering traveling sendirian. “Gimana cara dapet ijin dari orang tua?” “Koq dibolehin sama orang tua?” “Orang tua ga suka khawatir ya kalo traveling sendirian?” Memang sih urusan yang satu ini agak tricky, khususnya buat keluarga yang mungkin lebih strict terhadap anak perempuan.
Buat sahabat dan teman-teman saya yang kenal keluarga saya dari kecil, mungkin tidak akan menyangka kalau ujung-ujungnya saya jadi orang yang suka keluyuran dan jarang pulang ke rumah. Masih ingat betul saat almarhumah ibuΒ marah besar ketika saya pulang ke rumah sore menjelang magrib padahal jam bubaran sekolah sudah lewat berjam-jam. Saya juga masih ingat pernah baca chinese horoscope yang mengatakan kalau shio ayam (ya…itu saya) orangnya suka keluyuran dan ga betah di rumah. Hebat…ternyata horoskopnya tepat! *clap hands*Saya sendiri mulai terekspos jalan-jalan sejak ibu saya meninggal di tahun 2006. Itu pun awalnya jalan-jalan bersama almarhum bapak yang sebenarnya suka banget keluyuran π Karena bapak suka jalan-jalan dan mungkin pada dasarnya kebanyakan bapak-bapak lebih cuek, ya saya lebih bebas kalau mau pergi-pergi. Mulai dari jalan bareng teman yang dikenal keluarga sampai jalan dengan teman yang random ketemu di jalan.
Sejak bapak meninggal tahun 2012, sudah tidak ada lagi keluarga inti di sekitar saya sehingga saya tidak perlu meminta ijin keluarga. Mungkin ada yang bilang situasi saya ‘menguntungkan’ buat yang suka jalan-jalan sehingga tidak perlu repot minta ijin. Karena saya kurang bisa ngasih tips berguna buat minta ijin orang tua untuk solo female traveling, saya tanya 10 teman solo female traveler untuk bagi tips dan pengalaman mereka. Silakan simak apa kata mereka tentang cara meyakinkan orang tua agar diijinkan solo female traveling!
Apa kata Ina?
Gue mulai solo traveling setelah bekerja dan punya uang sendiri jadi secara usia sudah dewasa dan dianggap bisa menjaga diri. Tentu saja orang tua bisa mengijinkan solo traveling setelah melihat kalau selama ini gue bisa mandiri dan bertanggung jawab di rumah. Jadi intinya buktikan kepada orang tua kalau kita bisa mandiri dan bertanggung jawab dimulai dari rumah. Kalau nggak bisa beresin kamar atau cuci piring sendiri, rasanya wajar saja jika orang tua tidak yakin loe bakal survive jalan sendiri. Satu lagi tipsnya biar orang tua gampang kasih ijin traveling, jangan lupa belikan mereka oleh-oleh tiap kali pulang traveling, yah semacam sogokan gitu, hehehe.
Apa kata Bijo?
Buat mereka percaya kalo saya mampu menjaga diri sendiri selama traveling. Biasanya sebelum traveling saya memberikan salinan dokumen perjalanan dalam bentuk pdf atau hardcopy yang terdiri dari scanan tiket pesawat, bookingan hostel, itinerary perjalanan, dan daftar nomor telepon orang yang saya akan temui di jalan (kalo ada), kepada orang rumah supaya mereka bisa tau ke mana tujuan saya. Kalo nemu wi-fi saya biasanya akan langsung mengabari orang rumah.
Apa kata Akid?
Kasih tahu itinerary dan kasih gambaran kira-kira di sana kondisinya seperti apa. Jadi orang tua punya gambaran akan kayak gimana anaknya nanti. Plus dengan ngasih tahu rencana ini, orang tua tenang karena anaknya well prepared.
Apa kata Winny?
Karena dari kecil sudah terbiasa mandiri maka orang tua sudah mengetahui hobiku sehingga sudah diizinkan asalkan jelas tujuan dan mau kemana. Paling tidak jelas tinggal di mana. Bagi yang belum terbiasa, yakinkan orang tua tempat yang dikunjungi aman serta kamu bisa jalan-jalan sendiri. Yang belum terbiasa coba jalan-jalan di daerah sekitar misalnya trip sendiri ke Bali, ke Yogyakarta atau ke Belitong tanpa tour guide dan jika lulus maka bisa deh jalan-jalan sendiri.
Apa kata Kadek Arini?
- Yang pertama, don’t let them know too much about the destination you would go, karena terkadang orang tua lebih mudah terprovokasi dengan berita yang muncul di media.
- Yang kedua, tapi tetap beritahu orang tua rencana kalian, tempat yang akan didatangi,
- Ketiga, selalu kasih kabar ke mereka, kalau bisa tiap hari, ada dimana atau sedang naik apa,
- Keempat, yakinkan mereka kalau you’ll be fine, dan sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan. Kalau kamu sedikit-sedikit saja masih meminta orang tua untuk membantu menyelesaikan masalahmu, sangat impossible untuk kamu dapat izin. So it depends on how you deal with the problems in front of your parents too !
Apa kata Twelvi?
Mungkin karena aku udah hidup terpisah dari orang tua sejak 10 tahun yang lalu, orang tua dan keluarga udah tau aku bisa mandiri dan jaga diri. Jadi nggak pernah ada kesulitan ini sih selama ini. Tapi buat yang masih perlu ijin orangtua, yakinkan bahwa kalian udah urus semuanya sedetail mungkin. Kalo perlu, kirimin foto itinerary, tiket pesawat, bookingan hotel dan paspor kita. Dan selama traveling, sesekali tetap komunikasi dengan keluarga supaya mereka nggak kuatir dan lain kali jadi lebih percaya. π
Apa kata Mariza?
Hehe. Cara aku sedikit ekstrim. Baru kasih tau ke keluarga pas sudah di airport. Sebenarnya bukan minta ijin, tapi minta doa restu. Gitu aja. Biasanya aku kasih tau mau ke mana aja dan pulangnya kapan. Orang tua kadang susah diyakinkan jika kita tidak bisa membuktikan kalau kita bisa. Ya ga? Hehe.
Apa kata Bulan?
Dengan nunjukin persiapan yang matang dan nggak membagi kekawatiran ke mereka. Saat persiapan kita baik, kita sudah lebih punya bayangan akan kondisi di tempat tujuan. This knowledge helps us feeling more secure. Like we know what we’re doing. Auranya kelihatan yakin. Nah orangtua biasanya jadi percaya kalau lihat anaknya sudah yakin dan paham sama apa yang akan dilakukan. Walaupun mungkin sebenarnya kebat-kebit, tapi jangan sampai ketahuan!! Hihi.
Juga, penuhi janji kalau sudah diucapkan. Janji kasih kabar kalau sudah sampai, penuhi. Janji kabarin paling enggak sehari sekali, penuhi. Jadi orang tua juga tenang tahu keadaan kita.
Apa kata Nuri?
Menjadi orang yang mandiri dan orang tua mengakui akan hal itu, dan yakinkan mereka bahwa kamu akan pulang dengan keadaan sehat, selamat dan utuh tanpa kekurangan suatu apapun.
Apa kata Famega?
Orang tua saya percaya sepenuhnya saya bisa menjaga diri, jadi saya tidak perlu izin. Tapi tentu saja saya selalu pamitan dan memberitahu rencana saya. Selama di perjalanan saya selalu memberikan kabar saya ada di mana dan sama siapa, lengkap dengan foto-foto agar orang tua tidak khawatir. Juga kalau ada apa-apa mereka tahu terakhir saya ada di mana.
Tuh kan….situasi perijinan dari orang tua ini berbeda-beda, ada yang gampang banget dapet ijin, ada yang baru bilang setelah di jalan dan ada yang mungkin agak sulit. Silakan diresapi tips dan trik dari kami, siapa tahu ada yang cocok diterapkan oleh kamu untuk dapat ijin solo female traveling. Ada yang biasanya melakukan tips/trik lain saat mau minta ijin jalan-jalan sendirian? Boleh dong di-share di kolom komen π
Halo Mbak Susan,
Terima kasih banyak untuk serial (saya menyebutnya serial) artikel di blog tentang female solo traveling. Sangat membantu!
Boleh usul (request) tema artikel? tentang menabung untuk traveling. Hehe.
Saya kurang tahu apakah artikel ini sudah ada atau belum di Pergidulu. Tapi rasanya akan melengkapi serial artikel tentang solo traveling.
Terima kasih sekali lagi. π
Have a nice day.
Yenni
Hi Yenni,
Terima kasih banyak sudah mengikuti serial Solo Female Traveling yang kami buat. Iya memang sengaja dibuat serial karena ada banyak yang bisa dibahas tentang solo female traveling ini. Terima kasih atas usulan topik artikelnya. Akan kami usahakan ya π
Hai Kak, salam kenal.
Mau tanya nih tentang tips2 untuk menjadi traveller pemula.
Saya kan masih belum pernah ke LN, nah rencana tahun ini saya mau pergi ke Peru mengunjungi teman saya. Saya akan menginap beberapa bulan disana, karena harga tiket pun juga mahal.
Bag warga indonesia tidak memerlukan visa untuk ke Peru, tp saya dengar kalau untuk pergi ke LN harus punya tiket PP ya? Kalau tidak punya tiket PP nnt di bandara akan di chek oleh imigrasi dan tidak diperbolehkan terbang. Benar apa tidak?
Hai Wahyu. Benar, untuk ke Peru WNI tidak perlu apply visa. Tentang aturan ke luar negeri perlu tiket PP, tidak selalu. tergantung mau ke negara mana. Kadang kalau yang perlu apply visa, biasanya diminta tiket PP (walaupun itu juga tidak semuanya begitu). Harusnya kalau ke negara yang tidak perlu visa sih tidak akan dicek tiket PP-nya. Kami waktu ke Amerika Selatan juga belum ada tiket pulang waktu berangkat.