Saya suka binatang! Tapi bukan berarti saya pemberani seperti Panji si penakluk ular. Saya cuma senang melihat binatang-binatang, apalagi yang berbulu (kecuali ulat bulu) karena di sekitar saya jarang melihat binatang selain anjing dan kucing. *Mungkin saya harus pindah ke hutan* Anyway, saya senang melihat binatang-binatang yang unik di kehidupan bebasnya, bukan di kebun binatang. Rasanya seperti menang jackpot kalau bisa bertemu binatang di kehidupan alam bebasnya, termasuk bertemu hewan liar di benua Australia.
Nah, waktu saya roadtrip di Australia dengan menggunakan campervan, saya dapat jackpot tersebut karena selama perjalanan 18 hari dari Sydney menuju Ayer’s Rock dan kembali ke Sydney, hampir tidak pernah kehabisan pemandangan hewan liar di benua Australia yang nongol entah dari mana dan tiba-tiba ada di depan saya. Berikut ini adalah pertemuan saya dengan beberapa hewan liar di benua Australia di alam bebasnya:
Echidna
[jbutton color=”red” size=”medium” link=”http://www.bookdepository.com/Australia-Meg-Worby/9781742204239?a_aid=pd” a_css=”nofollow”]Cek Harga[/jbutton] [/jbox]
Sebenarnya saya pengin banget bisa melihat dari dekat hewan berduri ini, tapi sayang, Echidna pertama yang nongol di depan kami malah tertabrak oleh campervan kami. Saat itu kami sedang mengendarai campervan di suatu senja yang menjelang malam & hari mulai gelap. Adam sudah menyalakan lampu jauh untuk berjaga-jaga karena katanya mengendarai mobil di malam hari di Australia itu sangat berbahaya karena kangguru senang berkeliaran saat senja dan malam hari. Tiba-tiba Adam melihat sesosok hitam kecil menyebrang jalan dengan cepat dan hanya dalam sepersekian detik terdengar suara gedebuk menghantam bagian bawah mobil. Kemungkinan sang echidna malang tertabrak bagian depan campervan kami dan terpental masuk ke bawah mobil. Entah bagaimana nasib sang echidna malang, mudah-mudahan dia bisa bertahan hidup.
Kangguru
Tidak bisa dipungkiri bahwa kangguru merupakan hewan liar di benua Australia yang paling banyak. Kangguru banyak ditemukan bebas berkeliaran di daerah yang jarang pemukiman penduduknya. Dan karena banyak sekali lahan kosong di Australia, maka banyak pula kangguru yang hidup bebas di Australia. Namun sayangnya kangguru dianggap sebagai hama oleh petani/peternak karena mereka memakan makanan yang sama dengan ternak-ternak yang dimiliki. Maka jangan heran kalau tersedia steak ataupun sosis yang terbuat dari daging hewan yang lucu ini (dan harganya lebih murah dari daging sapi!)
Wallaby
Katanya sih wallaby ini masih satu keluarga dengan kangguru. Bahkan saya pernah lihat sebuah poster berisi jenis-jenis kangguru dan wallaby yang puluhan jenisnya. Saya sendiri bingung kalau harus menjelaskan secara detail. Namun wallaby umumnya ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan kangguru, warnanya bulunya lebih cerah dengan kombinasi 2-3 warna, dan ukuran kaki belakangnya tidak sepanjang kaki kangguru.
Emu
Hewan ini menjadi simbol lambang kenegaraan Australia sebagai pasangan dari kangguru. Konon katanya kedua hewan ini dipilih sebagai simbol lambang negara karena kedua hewan ini tidak bisa berjalan mundur. Dengan filosofi ini harapannya adalah Australia sebagai negara akan selalu maju dan tidak pernah mundur. (Mirip slogan perang Indonesia jaman dulu, ‘Maju terus pantang mundur!’) Emu ini memang mirip burung unta, tapi pada dasarnya emu dan burung unta adalah 2 hewan yang berbeda. Burung unta adalah hewan asli Afrika sedangkan emu adalah hewan asli Australia. Emu ukurannya biasanya lebih kecil dari burung unta dan memiliki 3 jari kaki (sedangkan burung unta hanya punya 2 jari kaki). Selebihnya memang mirip, berleher panjang, kaki panjang dan tidak bisa terbang namun bisa lari cepat.
Rubah
Buat saya, rubah itu hewan yang ada di cerita dongeng. Dan karena rubah memang hewan liar yang jarang bersosialisasi dengan manusia, rasanya senang bisa lihat rubah yang berkeliaran di alam bebasnya. Rubah yang saya lihat ini nongol dari kejauhan di dekat Warrumbungle Observatory yang memang lokasinya jauh dari pemukiman penduduk. Sang rubah sempat memandang dari kejauhan, sebelum akhirnya masuk kembali ke hutan.
Dingo
Nah, sebenarnya di daerah Kings Canyon banyak warning tentang hewan yang mirip anjing dan rubah ini. Katanya jangan memberi makan dingo. Alasannya, kalau kebiasaan diberi makan nanti mereka akan kehilangan naluri untuk mencari makan sendiri dan saat musim low season dan sepi pengunjung mereka akan kelaparan dan khawatirnya tidak bisa bertahan hidup. Sayangnya kami hanya sempat ‘spotting’ seekor dingo di jalan raya, itu pun saat kami melaju dengan kecepatan 100 km/jam. Saat kami berhenti, sang dingo sudah cukup jauh sehingga sulit difoto karena berbaur dengan semak-semak.
Burung-burung liar nan eksotis
Walaupun aslinya saya tidak terlalu ngefans sama burung seperti para bapak-bapak yang ada di sekitar kompleks rumah saya, namun saat roadtrip di Australia, mau tak mau saya dengan semangat ngejar-ngejar buat foto burung-burung karena warna & bentuknya yang unik. Ada zebra finch yang mungil dan unyu-unyu, pink cockatoo yang katanya ‘rare’, Galah si burung dengan warna pink dan abu-abu yang khas, dan masih banyak lagi. Saking isengnya, saya sempat merekam aksi seekor burung gagak yang mengangkut semua remah roti yang kita tabur walaupun mulutnya sudah sangat penuh. Tonton videonya di sini!
Unta
Di jalan menuju Kings Canyon kami melihat banyak tumpukan kotoran hewan berbentuk bulat yang agak besar yang sepertinya bukan kotoran kangguru, banyak sekali berserakan di pinggir bahkan di tengah jalan. Tak lama kemudian kami melihat rambu jalan berwana kuning dengan gambar unta di tengahnya. Rupanya di daerah tersebut banyak unta berkeliaran, sepertinya saat malam hari. Karena di siang hari tak tampak satu pun batang hidung hewan berpunuk ini. Saat mengisi bensin di sebuah rest area, ternyata ada tempat itu menawarkan aktivitas menunggang unta dan kami menyaksikan seorang ‘master’ sedang berusaha menjinakkan unta liar yang baru datang. Konon di abad 19 banyak unta yang diimpor dari India, China, Mongolia dan negara-negara Arab untuk sarana transportasi di Australia, kemudian unta-unta pun berkembang biak dan banyak yang hidup liar.
Itulah beberapa pertemuan saya dengan hewan liar di benua Australia. Masih ada sih beberapa binatang domestik yang akhirnya menjadi liar seperti feral cat dan feral goat yang suka tiba-tiba nyebrang jalan. Kemudian ada juga possum dan wombat (yang sebaiknya dihindari karena kalau tertabrak malah mobilnya yang rusak). Kenapa saya tidak memasukkan Koala yang imut itu? Karena sayangnya saya belum berjodoh bertemu dengan koala di alam bebasnya, baru bisa berjumpa di Taronga Zoo saja. *hiks*
Itu burung zebra pinchnya lutju amat! 😀
Iya….itu kecil banget loh ukurannya 🙂
Ya ampun, burung galahnya fashionable banget, tau aja kalo warna dusty pink sama abu-abu perfect match hahahahha
btw kak kalo misalnya lagi menepi gitu, hewan-hewan liarnya ada yang berani ngedeketin campervan nya ga sih?
Biasanya hewan liar ga berani deketin manusia. Selama pake campervan cuma pernah didatangi anak-anak wallaby sekali. Mungkin mereka masih anak2, jadi ga terlalu takut sama orang asing ato mungkin blm dikasihtau sama org tuanya 😉 Kalo burung, biasanya kami sengaja mancing pake remah2 roti, makanya itu bisa ada video iseng ngerekam burung yg ‘serakah’ ngambil semua remah roti sampe mulutnya penuh 🙂
Aaaa burungnya lucu-lucu bangeeett!! BTW itu si Echidna kok penampakannya horor gitu ya :@ kalo ketemu saya bakalan kabur, kali.
aslinya echidna lucu koq….kecil & imut. *padahal blm pernah ngeliat langsung*