Itinerary 2 Hari Kulineran & Ngopi di Bandar Lampung

By November 28, 2017February 24th, 2018Indonesia
New Town Coffee Lampung

Kami senang sekali karena sekarang ada direct flight dari Bandung ke Bandar Lampung. Keluarga almarhum mama saya (Susan) sebagian besar ada di Lampung. Terakhir ke sana sekitar 3 tahun lalu waktu overland dari Medan ke Lampung kemudian disambung naik Damri dari Lampung ke Bandung. Dan sejak saat itu belum sempat ke sana lagi. Oleh karena itu begitu kami kembali dari perjalanan 2 bulan di Eropa kemarin, kami langsung booking flight+hotel di Traveloka untuk kunjungan keluarga ke Bandar Lampung. Fitur Flight Hotel Traveloka

Booking tiket penerbangan & hotel ke Bandar Lampung

Kemarin kami pakai fitur “Flight + Hotel” Traveloka karena lebih praktis dan lebih hemat. Lebih praktis karena ngurusnya cuma sekali, lebih hemat karena pasti ada diskon yang hitungannya lebih murah dibandingkan pesan terpisah.Pilihan Paket Flight Hotel TravelokaLha, kombinasi paket flight + hotel kan pastinya banyak banget, ga bingung tuh milihnya? Eits, jangan khawatir, walaupun pilihan paketnya banyak, tapi di fitur tersebut kita bisa memodifikasi pilihan maskapai dan hotel sesuai kebutuhan dan budget. Setelah mengisi detail jadwal penerbangan dan akomodasi, nanti kita akan diberikan list pilihan paketnya. List tersebut bisa difilter berdasarkan harga, maskapai penerbangan yang diinginkan serta rating & fasilitas akomodasinya. Jadinya ngga repot pilih-pilihnya.Ada Diskon Kalau Beli Flight Hotel Traveloka

What to do in Bandar Lampung

Penerbangan Bandung – Bandar Lampung cuma memakan waktu 1 jam 5 menit jadinya hemat banget dibandingkan naik Damri yang biasanya makan waktu semalaman (berangkat malam, sampenya pagi-pagi). Begitu mendarat di Bandar Raden Inten II kami langsung tanya kepada follower Instagram kami mengenai rekomendasi tempat-tempat yang bisa dikunjungi di Lampung.

Namun sepertinya pertanyaan kami agak salah karena kami cuma punya waktu 2 hari dan sebagian besar akan digunakan juga untuk ketemu sanak saudara. Jadinya kami ga punya banyak waktu untuk ke tempat-tempat yang terlalu jauh. Sedangkan rekomendasi yang masuk sebagian besar adalah pantai yang lumayan makan waktu.

Akhirnya kami memutuskan untuk kulineran saja di Bandar Lampung. Plus cari coffee shop — wajib buat kebutuhan dosis kopi Adam. Kalo ga minum kopi yang enak, bisa cranky dia πŸ˜‰ Penasaran dengan tempat-tempat kuliner dan tempat ngopi yang kami kunjungi di Bandar Lampung? Silakan boleh dicontek itinerary berikut ini.Amnesti Kopi Lampung

Itinerary Wisata Kuliner di Bandar Lampung

Hari ke-1

  • Flight Bandung – Bandar Lampung. Untungnya flight dari Bandung ke Lampung cukup pagi. Berangkat sekitar jam 8 dan jam 9:20an sudah sampai. Jadinya kami punya waktu cukup panjang hari pertama ini.
  • Perjalanan dari bandara ke Flipflop Hostel. Dari bandara kami pakai aplikasi taksi online. Tidak serepot di bandara Bandung atau Jakarta karena cuma tinggal jalan sedikit ke luar gerbang, di sana para driver taksi online sudah berderet menunggu di dalam mobilnya. Awalnya dapet driver yang minta di-cancel karena mau offline. Ga ngerti maksudnya apa. Kemudian sama driver lain yang akhirnya ambil orderan kami dijelaskan, kalau banyak driver yang pengen ga pake aplikasi. Jadi tetep dijemput dan diantar ke tujuan dengan rate yang tertera, tapi ga pake apps karena katanya kalo pake apps dipotong sampai 20%.

Flip Flop Hostel Bandar Lampung

  • New Town Coffee. Karena sampai hostel masih pagi dan belum bisa check-in, akhirnya kami titip tas dan keluyuran dulu. Destinasi pertama adalah coffee shop yang tentunya sudah dicari-cari oleh Adam. Lokasinya di Tanjung Karang. Bentuk coffee shop-nya lebih mirip restoran sih, besar dan lebih banyak yang makan dibandingkan sekedar ngupi-ngupi. Kopinya lumayan enak, tekstur dan suhunya pas meski tidak sebaik standar kopi di Bandung.
  • Bakso Sonhaji-Sony. Dari New Town Coffee rupanya dekat dengan Bakso Sony yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi (Tanjung Karang). Dulu waktu masih ada ortu jarang ke sini karena almarhum mama bener-bener ga suka sama sapi, bahkan bau makanan berbahan daging sapi bisa bikin mual. Makanya udah lama banget ga makan bakso Sony. Kami pesan 1 mangkuk bakso bihun campur (Rp15.000). Tekstur baksonya halus dan kenyal, paling tinggal tambah kecap atau sambal ke kuahnya, sesuai selera.

Bakso Sony Lampung

  • Locupan. Sejujurnya kami juga kurang tau apakah makanan ini khas Lampung apa bukan, cuma saya ingat ini adalah salah satu makanan kesukaan almarhum mama dan kalau di luar Lampung agak jarang yang jual locupan. Dulu suka belinya sih di gerobak keliling yang sering nongkrong di depan Vihara di Teluk Betung. Karena kami sedang di Tanjung Karang, kali ini kami langsung menuju ke Mie Asang yang selain jual mie ayam juga ada locupan. Locupan ini bahannya tepung beras, warnanya putih dan diameternya tebal. Agak mirip udon tapi pendek-pendek. Teksturnya cukup solid (ga lembek) tapi empuk kenyal saat digigit. Toppingnya sama dengan mie ayam, yaitu daging ayam cincang, tauge rebus dan sedikit sayuran hijau yang sudah direbus juga. Semangkuk locupan di Mie Asang ini harganya Rp24.o00 (HALAL).

Locupan Mie Asang Lampung

  • Check-in. Flip-flop Hostel ini sepertinya cukup baru dan bisa jadi satu-satunya hostel modern di Lampung. Desain interiornya funky dengan lukisan berwarna terang yang memenuhi dinding di setiap lantainya. Kamar dorm di sini harganya cuma Rp89.000/bed/malam. Tapi kami ambil yang kamar privat dengan double bed, AC, TV kabel international channel dan dedicated bathroom (lokasinya di luar kamar, tapi katanya khusus buat tamu kamar itu saja). Kamarnya luas dan ranjangnya juga empuk.
  • Rumah Kayu. Malamnya kami diajak makan malam bersama keluarga besar almarhum mama. Rumah Kayu ini sepertinya spesialis seafood meskipun tentunya ada juga menu ayam, sapi dan sayuran. Tempatnya sangat besar dan ada pilihan AC/non-AC. Sangat cocok untuk acara makan-makan bareng keluarga atau grup besar. Lokasinya di Way Halim, Tanjung Karang.

Flip Flop Hostel Lampung

Hari ke-2

  • Mie Inti. Pagi ini kami langsung meluncur ke Teluk Betung buat sarapan mie kesukaan Susan. Kayaknya banyak yang lebih suka Mie Lampung, tapi kalau saya sih lebih suka Mie Inti karena mie-nya lebih kecil/tipis. Biasanya di sini ada mie warna-warni yang berbahan sayuran (orange-wortel, hijau-bayam), tapi sayangnya kemarin kami kehabisan padahal belum juga jam 10. Jadinya kami pesan yang mie biasa saja, satu pakai pangsit goreng, satu lagi pakai kuah bakso sapi.

Mie Inti Lampung

  • Belanja oleh-oleh. Lokasi toko oleh-oleh yang paling rame ada di Jalan Ikan Kakap, Teluk Betung. Dulu banget ada yang namanya Suseno yang khusus jual keripik pisang. Kemudian beberapa tahun lalu melejitlah nama Yen-yen sebagai one-stop-shopping yang jual segala produk oleh-oleh Lampung mulai dari lobi-lobi, kopi sinar dunia, keripik pisang kepok berbagai rasa baik asin ataupun manis, kemplang, lempok duren, sambel kentang ebi sampai manisan/asin Lampung. Tapi rupanya sekarang mereka pecah kongsi dan ada tempat oleh-oleh yang lebih besar bernama Toko Aneka Sari Rasa. Anyway, kalau kata kami sih sama aja lah barang-barangnya, jadi terserah mau beli di toko yang mana juga.
  • Amnesti Kopi. Habis sarapan dan belanja oleh-oleh, waktunya cari kopi. Akhirnya nemu di komplek ruko di Jalan Sultan Hassanudin, Teluk Betung. Kopi di sini cuma ada manual brew, tapi hasilnya lumayan mantap untuk metode manual. Tekstur susunya halus dan suhunya pas. Di sini banyak jenis biji kopi dari berbagai daerah yang bisa dipilih sendiri. Mereka juga sering kasih complementary tasting karena rajin brewing jenis biji yang berbeda-beda. Kalau ga suka kopi, di sini juga ada banyak pilihan minuman non-kopi dan beberapa makanan.

Amnesti Kopi Teluk Betung

  • Begadang II. Dapet banyak rekomendasi dari para follower di IG kalau jangan sampe melewatkan ayam goreng di Begadang. Kebetulan diajakin sama follower yang memang orang Lampung buat makan di sini. Pas banget! Langsung deh makan rendang, perkedel, sate ayam sama ayam goreng crispy yang katanya cuma ada di sini. Satu-satunya! Ga ada di rumah makan Padang lainnya. Oh ya, walaupun Begadang ada banyak cabangnya, katanya yang paling enak Begadang II yang lokasinya deket bunderan patung gajah.
  • The Coffee. Abis maksi, lanjut ngopi lagi sambil nongkrong-nongkrong. Meskipun namanya sangat generik, The Coffee ini ada di top recommended coffee shop di Lampung. Kopinya ada banyak pilihan dan minuman lainnya pun banyak menarik. Di sini susunya bisa pilih mau pake susu biasa, non-fat, soy milk atau almond milk. Tempatnya cozy buat kongkow-kongkow dan ada makanan berat juga. Lokasinya di Jalan Way Sungkai, Pahoman.

The Coffee Lampung

  • Pempek 123. Belum lengkap ke Lampung kalau belum makan pempek. Karena waktunya mepet gara-gara diajakin makan lagi sama keluarga besar, akhirnya kami beli pempek untuk dibawa pulang ke Bandung saja. Dari hasil tanya sana sini memang katanya Pempek 123 ini yang paling recommended. Kalau mau bawa pulang buat oleh-oleh enak banget karena mereka punya packingan khusus. Pempeknya dimasukin plastik kemudian di-vacuum dan dimasukin ke dus kecil. Pokoknya udah rapih & aman banget deh. Lokasi Pempek 123 di Lampung ada 2, satu di Teluk Betung (Jalan Ikan Belanak), satu lagi di Pahoman (Jalan Jendral Sudirman).Β Harga 1 paket pempek campur isi 10 biji: Rp50.000. Tapi selain itu ada banyak kombinasi paket lainnya.
  • Saung Desa. Malam ini kami makan bersama lagi dengan keluarga besar karena kemarin ada yang belum sempat ketemu. Katanya di Lampung ini kalau menjamu tamu biasanya memang kebanyakan dibawa ke restoran seafood. Maklum, dekat laut jadinya banyak hasil tangkapan segar. Saung Desa memiliki nuansa Sunda, terlihat dari bangunan saung super besarnya. Tapi kalau makanannya sih menurut kami tidak terlalu Sunda, generik seafood dan sayuran lainnya. Enaknya, di sini bisa pilih sendiri seafoodnya dari peti es, baik dari segi ukuran ataupun kualitasnya, kemudian customized metode masak (goreng/bakar) dan sausnya. Lokasi: Jalan Slamet Riyadi, Teluk Betung.

Ayam Goreng Begadang

Hari ke-3

  • El’s Coffee. Hari terakhir tidak sempat ke mana-mana karena flight ke Bandung jam 9:20. Namun kami masih sempat ngopi di El’s Coffee di Bandara Raden Inten II. Kami pernah ke El’s Coffee 3 tahun lalu, waktu masih baru ada 1 lokasi. Rupanya dalam 3 tahun El’s Coffee berkembang sangat pesat karena sekarang sudah ada banyak cabangnya di mana-mana. Begitu masuk El’s Coffee di bandara, serasa masuk Starbucks dengan citarasa lokal. Berbagai toples dengan biji kopi dari beberapa daerah di Indonesia berderet rapi di dekat pintu masuk. Interior lemari kaca dan meja kursinya pun agak mirip dengan Starbucks. Kualitas kopinya meningkat jauh dibanding 3 tahun lalu dan bisa dibilang paling baik di Lampung saat ini. Tapi kemarin kami dapat kopi yang tumpah meleber akibat bentuk gelasnya yang melebar ke atas, jadi begitu kena goncangan sedikit langsung tumpah. Staff tidak berinisiatif bikinin kopi baru, tapi pisin yang kotor diganti dan pinggiran cangkirnya dilap saja dengan tissue. Harga kopinya cukup mahal untuk ukuran Lampung, secangkir cappuccino dibandrol Rp39.000.

Nah, cukup banyak yang bisa didapat kan meskipun cuma 2 hari di Bandar Lampung? Lumayan bisa jadi alternatif liburan long weekend nih dari Jakarta atau Bandung. Next time kalau ke Lampung lagi baru eksplor pantai-pantainya deh pas waktunya lebih senggang.

Oh ya, kali ini kami rajin bikin vlog lho. Jangan lupa ditonton ya! πŸ™‚

Jadi, kapan kamu mau jalan-jalan ke Lampung? Ada yang sudah pernah cobain pakai fitur Flight+Hotel juga? Enaknya dipake ke mana lagi ya?

Join the discussion 6 Comments

  • Sharon Loh says:

    Wow ternyata kuliner di Lampung banyak yang menarik ya! Pingin cobain Mie Inti! Mirip Mie Yamien ga itu?

    Eh btw emang paket Flight + Hotel Traveloka ini ok banget! Pernah nyobain lebih murah. Dan kadang ada kode promo khusus Flight + Hotel pula kan. Jadi makin murah lagi ?

    • Susan Natalia Poskitt says:

      iya…basically mie yamien sih, tapi mie-nya agak tipis gitu, meski ga setipis hongkong noodle πŸ˜‰

      Betuls…udah dapet harga paket, bisa lebih murah lagi kalo pas ada kode promo. wiihiii!!

  • Yuli says:

    Wahh pake paket Flight + Hotel Traveloka lebih murah yaa? gw belom pernah cobaa…jadi pengen coba deh buat liburan berikutnya..selama ini seringnya pake Traveloka buat book hotel doang..

    Lampung banyak juga tpt wisatanya kah? Next time share ttg tempat wisatanya yaa..

    • Susan Natalia Poskitt says:

      iya, jadinya lebih murah kalo ngambil paket flight+hotel. cobain deh, milihnya juga gampang karena bisa di-adjust sesuai budget hotel dan pilihan maskapai. Lampung kebanyakan pantai2 gitu sih, tapi yang bagus2 agak jauh dari kotanya. Next time ya…mudah2an bisa eksplor ke tempat2 wisatanya πŸ˜‰

  • yeyen says:

    Mba, kalo bsk2 ke Lampung lagi cobain Nasi Uduk Pak Toha juga. Menurutku itu nasi uduk terenak! Tiap mudik lebaran pasti disempet2in kesana.. Hwehe.

    • Susan Natalia Poskitt says:

      Wah iya tuh Uduk Toha enak. Dulu udah pernah makan sih, makanya pas kemarin ke sana ga sempat makan uduk lagi. Next time. Thanks for the reminder πŸ˜‰

Leave a Reply