Sebenarnya khawatir saat solo traveling merupakan hal yang wajar. Namun untuk perempuan yang melakukan solo female traveling tentunya ada kekhawatiran tersendiri yang lebih dirasakan oleh para kaum perempuan. Kali ini kami mengumpulkan curhatan kekhawatiran saat solo female traveling dari 10 traveler perempuan Indonesia agar bisa memberikan gambaran khususnya bagi yang masih mempertimbangkan solo female traveling.
Apa saja kekhawatiran yang biasanya dirasakan oleh para perempuan ini saat traveling sendirian dan bagaimana cara mereka mengatasi kekhawatiran tersebut? Simak jawaban serta tips dan triknya di bawah ini.
1. Khawatir jadi korban kejahatan
Apa kata Akid?
Buat mengatasinya, positive thinking, percaya insting, dan selalu waspada. Common sense aja, misal nggak mabuk sampai nggak sadar sama sekali, nggak jalan sendirian malam-malam, menghindari jalanan yang terlalu sepi, dll.
Apa kata Ina?
Searching informasi tentang tempat tujuan dan scams apa aja yang biasa terjadi di sana. Menghindari flight atau naik bus yang sampai ke lokasi lewat tengah malam kalaupun lewat tengah malam gue memilih tidur di bandara/terminal sampai pagi hari atau menginap di hotel dekat bandara atau terminal bus meskipun harganya sedikit mahal.
Tidak memakai perhiasan dan baju mencolok, tidak mengeluarkan dompet atau HP di keramaian dan tidak menerima makanan dan minuman dari orang asing.
2. Khawatir pelecehan seksual
Apa kata Mariza?
Paling was-was kalau lagi keluar bareng sama travelmate yang baru dikenal. Alasan ini mungkin yang menjadikan kenapa teman baru aku kebanyakan yah female juga. Tapi mau cewe atau cowo, just use your instinct dan jangan pernah tinggalin your drink / other stuff unattended.
Apa kata Famega?
Agar nggak terlalu khawatir biasanya saya sudah riset dulu tentang tempat yang akan didatangi, mempelajar adat dan kebiasaan setempat agar bisa menyesuaikan, misalnya pakaian. Saya juga selalu bertanya ke warga lokal dan minta rekomendasi dari mereka, bagaimana seharusnya berpakaian, bersikap dan mana saja tempat-tempat yang aman dan tidak aman. Itupun tidak menjamin aman ya, jadi ya tetap waspada aja.
Apa kata Ina?
Bila perlu pakailah cincin di jari sebagai penanda kalau kita sudah menikah (meskipun belum) karena hal ini biasanya akan membuat pria segan untuk menggoda perempuan.
3. Khawatir kehabisan uang
Apa kata Bijo?
Memang sih saya udah bawa uang sesuai estimasi biaya, tapi kan ngeri aja kalo ada kejadian gak terduga seperti kecopetan atau kehilangan dompet, atau sakit sampai dirawat. Kalo udah begitu mau pinjem duit ke siapa coba. Untungnya saya nggak pernah sakit kalo lagi traveling. Solusinya, selalu bawa uang lebih dan sembunyikan di tempat yang berbeda. Bawa juga moneybelt buat naro barang berharga seperti paspor, kartu kredit, kartu atm dan uang. Selain itu selalu bawa obat-obatan dari rumah seperti parasetamol dan obat maag.
Apa kata Winny?
Faktor yang sering aku takutkan adalah nyasar dan kehabisan uang karena ketika nyasar dan uang habis maka itu sangat riskan. Cara mengatasinya ialah dengan membawa uang spare dan membuat rincian perjalanan sebelum berangkat, mencari tahu informasi wisata yang hendak dikunjungi serta mencari teman baru baik sesama pejalan maupun yang warga lokal.
4. Khawatir nyasar di negara yang ga ngerti bahasanya (lost in translation)
Apa kata Bijo?
Tersesat dan nggak bisa berkomunikasi dengan orang lokal dengan bahasa mereka atau bahasa Inggris itu sudah biasa. Tapi ada baiknya belajar bahasa lokal terlebih dahulu. Waktu ke Iran saya belajar bahasa Farsi supaya bisa sedikit berkomunikasi dengan orang sana. Sebelum ke Korea saya belajar bahasa korea supaya bisa dipraktekkan saat di lapangan. Dan ini lumayan ngebantu banget.
Apa kata Nuri?
Cara mengatasinya adalah minta teman yang punya kenalan atau teman dekat di negara tujuan kita untuk menemani jalan atau makan.
5. Khawatir kehilangan paspor/dokumen penting lainnya
Apa kata Twelvi?
Kehilangan paspor itu paling repot ngurusnya kalo kejadian. Aku biasanya pilih hotel/hostel yang ada safe deposit box-nya. Kalo perlu, sewa harian. Buat nyimpen paspor dan dokumen lainnya. Ada yang bilang sebaiknya ke mana-mana bawa paspor supaya kalo belanja dapet tax refund, aku justru sebaliknya. Paspor disimpen dan ditinggal. Kalo hilang di jalan justru lebih repot.
6. Khawatir ditipu karena terlihat sebagai cewek sendirian
Apa kata Kadek Arini?
- Trust no one and follow your heart. Jangan biarkan perkataan orang menghalangi atau membatalkan rencanamu, melakukan solo traveling adalah melatih intuisimu untuk percaya dan berani memutuskan suatu hal.
- Kurangi pasang muka bingung ala turis, berjalan lah seperti biasa dengan PD, ibaratkan kamu sedang tidak dalam wisata, supaya menghindari menjadi sasaran scam
- Stop being overthinking, good or bad something depends on the way you see it. Keep being positive.
7. Khawatir kesepian
Apa kata Bulan?
Hahaha. Atuhlah sepi sendiri aku benci gitu kalau kata Cinta. Mengatasi kekawatirannya belum tahu gimana caranya tapi saya selalu tetap berangkat dan nggak mau terus mikirin. Udah jalan ajah, gitu. Pada akhirnya, tidak pernah merasa kesepian sih. Pikiran sendiri aja sudah ramai, kapan sempat merasa sepi. HAZEK!!Nah…ada yang pernah mengalami kekhawatiran yang sama saat pertama kali solo traveling? Atau mungkin punya kekhawatiran lain sehingga sampai sekarang belum berani solo traveling? Boleh sharing di kolom komentar biar bisa saling menyemangati! 😉
solo traveling itu terhindar dari permusuhan karena kesamaan ego yang tinggi dengan teman traveling. Susahnya ya kalo mau foto, merepotkan banyak orang hahaa
kalo lagi Traveling kayaknya gak bakalan kesepian secara jumpa teman-teman baru di tempat baru