Biasanya kalau yang sudah diuji oleh waktu memang kualitasnya lebih bagus. Demikian juga dengan Old Airport Road Food Centre yang sudah berdiri sejak 1973 dan menjadi salah satu hawker centre tertua di Singapore. Diisi oleh lebih dari 150 konter makanan, dan banyak yang sudah memiliki reputasi food stall terbaik di Singapore, siap-siap deh keliling-keliling tiap jalur sambil bingung mau milih makanan apa.
Sama seperti kami yang begitu sampai juga bingung mau makan apa, akhirnya kami sampai keliling berulang-ulang kali untuk memastikan mau makan apa. Di tiap baris ada banyak sekali konter makanan di kiri dan kanan. Ada yang ramai, ada yang agak sepi. Ada yang terang, ada yang agak gelap. Sebagai pengunjung awam yang tidak tahu mana yang enak atau mana yang punya reputasi bagus, akhirnya kami cap cip cup kembang kuncup saja pilih makanannya. Eh ga juga deng, ditambah faktor banyak yang beli ga. Biasanya keliatan banget konter-konter yang antriannya panjang kemungkinan makanannya enak.
Akhirnya terpilihlah wantan mee ukuran medium ($4) dan pork congee ($3). Wantan mee-nya enak, pakai steamed dumpling dan barbeque pork. Kalau suka yang gorengan bisa pilih yang pakai fried dumpling. Selain barbeque pork juga ada yang pakai kaki ayam atau ayam suwir + jamur. Semuanya dijual dalam 3 ukuran, small-medium-large. Settingan defaultnya sudah pakai chilli oil, jadi kalau tidak suka pedas harus bilang ‘no chilli’.
Porsi pork congee-nya lumayan besar, dagingnya sudah dimasak dan diaduk-aduk bersama bubur panas, kemudian ditaburi daun bawang, bawang goreng dan cakue crispy. Nilai positif dari bubur ini adalah semuanya disajikan fresh from the panci. Jadi setiap ada pesanan baru diambil satu porsi dari panci besar kemudian dimasak ulang pakai panci kecil satu-satu. Oh ya, defaultnya bubur ini pakai telur mentah di bawah mangkok, tapi nantinya juga akan matang sendiri karena buburnya panas banget.
Untuk minuman kami beli Pineapple Orange Juice ($2.20) di salah satu dari beberapa konter jus yang ada. Semuanya mirip-mirip sih produk jus-nya. Untuk dessert kami masih sempat coba Bubur Cha Cha ($2.20) — bubur panas khas Peranakan dengan kuah santan kental yang isinya potongan ubi kuning, taro dan tapioca jelly warna-warni dan butiran sago mutiara. Enak sebagai penutup, hangat-hangat, ga terlalu berat dan ga terlalu manis.
Cara Beli Makanan di Old Airport Road Food Centre
Di sini semuanya self service. Jadi:
- pilih sendiri makannya
- antri di depan konter
- sebut mau pesan apa
- tunggu sampai diminta bayar
- siapkan nampan & peralatan makan sendiri (tersedia di depan setiap konter)
- pastikan nampan sudah siap saat mangkuk makanan disodorkan
- bawa ke tempat duduk (pilih sendiri, kalau penuh bisa minta ijin sharing duduk di meja orang lain)
- selesai makan, bereskan meja dan kembalikan nampan berisi piring kotor ke rak-rak yang ada di sudut-sudut.
Note aja, di sini semuanya serba cepat. Jadi dari pesan makanan sampai servisnya pun cepat banget. Kadang bicaranya pun cepat banget jadi semuanya sudah harus siap saat di depan konter. Jangan pake acara bengong-bengong atau nanya ini itu. Hampir sama seperti pengalaman kami di setiap food court di Singapore, biasanya mereka ga pake basa-basi dan pengennya cepet-cepet dalam melayani pelanggan. Uang pun kalau bisa sudah disiapkan, jangan lama-lama ngorek-ngorek tas/dompet.
Catatan yang kedua, sepertinya kebanyakan makanan di Old Airport Road ini non-halal. Ada sih beberapa konter yang menjual minuman, soya bean atau dessert seperti es campur dan bubur-buburan yang sepertinya aman buat yang cari makanan halal. Tapi kebanyakan makanan beratnya non-halal.
Memang sih hawker centre ini agak jauh ke mana-mana, tapi kalau lagi santai boleh juga main-main ke sini secara ini salah satu hawker centre tertua di Singapore gitu loh. Harganya pun masih cukup murah untuk ukuran Singapore.
Old Airport Road Food Centre
51 Old Airport Road
Jam buka: setiap hari 08:00-24:00
MRT terdekat: Dakota (kuning CC8) atau naik bis no. NR7
