Pulau Penyengat – Pulau Penuh Sejarah yang Wajib Dikunjungi di Bintan

Pulau Penyengat Tanjung Pinang

Menurut kami, perjalanan ke Tanjung Pinang di selatan Bintan belumlah lengkap kalau kamu belum mengunjungi Pulau Penyengat yang penuh sejarah. Pulau Penyengat ini adalah sebuah pulau kecil tidak jauh dari kota Tanjung Pinang yang terkenal dengan sejarah Islam Melayu serta mesjid yang spektakuler.

Bagian yang menyenangkan dari kunjungan ke Pulau Penyengat adalah perjalanan ke sana menggunakan perahu. Kita bisa menyewa perahu dari dermaga utama di Tanjung Pinang, dekat pasar pagi, dengan harga Rp200.000/perahu untuk 1 kali perjalanan pulang pergi. Untuk ke Pulau Penyengat dibutuhkan waktu sekitar 20 menit menyeberangi perairan yang biasanya cukup tenang, tapi seperti pada umumnya, kita dianjurkan menggunakan life jacket untuk keselamatan saat keadaan darurat.Dermaga Ke Pulau PenyengatBegitu turun dari perahu, kita akan disambut oleh deretan bentor (becak motor) yang menawarkan jasanya untuk mengantar keliling pulau. Mereka merupakan kelompok yang terorganisasi dengan baik, menawarkan harga yang pas, adil dan tidak perlu repot-repot nawar. Kami sangat merekomendasikan untuk menggunakan jasa mereka karena harganya juga sangat reasonable (Rp30.000/jam). Alternatif lainnya untuk keliling pulau bisa dengan jalan kaki atau naik sepeda, tapi pastinya capek banget apalagi kalau cuacanya sedang panas terik.Becak Motor Di Pulau PenyengatAda banyak objek menarik di pulau ini, favorit kami adalah Masjid Sultan Raya dengan warna cerahnya yang bisa jadi perhentian pertama kamu karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari dermaga. Bangunan ini sangat mengesankan dengan kombinasi warna hijau dan kuning, katanya dibangunnya menggunakan putih telur dan mesjid ini terbuka untuk umum tanpa pandang agama. Aturan utama di sini adalah harus melepas alas kaki dan berpakaian sopan (lutut dan bahu tertutup serta kalau bisa pakai baju lengan panjang).Masjid Raya Di Pulau PenyengatHighlight lain dari Pulau Penyengat adalah sebuah komplek makam yang didalamnya ada makam Raja Ali Haji, seorang penyair terkenal, sarjana serta sejarahwan yang dikenal sebagai salah satu orang pertama yang menulis panduan bahasa Melayu di tahun 1800an. Di dalam komplek makam ini juga ada beberapa makam anggota keluarganya yang sangat dikenal termasuk Raja Hamidah. Saat berkunjung ke sini terlihat beberapa pengunjung lain yang sedang berdoa dan membaca ayat Quran di depan makamnya. Makam ini terlihat menakjubkan dengan warna cat yang sangat terang.Makam Raja Hamidah Pulau PenyengatSatu perhentian lainnya yang jadi favorit di pulau ini adalah Balai Adat, sebuah bangunan terbuat dari kayu dan dibangun dengan gaya rumah tradisional. Di sinilah acara-acara adat biasanya berlangsung, namun selain itu kamu juga bisa menyewa pakaian tradisional dan berfoto menggunakan pakaian adat tersebut.Balai Adat Pulau PenyengatTrip ke Pulau Penyengat ini biasanya digabung dengan trip ke kampung nelayan Chinese village Senggarang karena lebih cepat untuk ke Senggarang naik perahu dibandingkan naik mobil.Naik Kapal Ke Pulau PenyengatKalau kamu tertarik dengan sejarah Islam di Malaysia dan Indonesia, atau kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang sejarah sebelum kemerdekaan, maka kamu mesti meluangkan waktu untuk berkunjung ke Pulau Penyengat.

Leave a Reply