Rekomendasi Itinerary Liburan ke Korea Selatan (9H8M)

By January 24, 2017January 25th, 2017Korea
Di Puncak Ulsanbawi Seoraksan

Sebenarnya kami ke Korea Selatan tahun 2014, tapi sampai sekarang belum sempat banyak menuliskan artikel tentang Korea Selatan. Karena sepertinya Korea Selatan merupakan salah satu destinasi wisata yang sedang booming, kami mau bagikan itinerary kami sewaktu jalan-jalan ke Korsel waktu itu.

FYI aja, kami waktu itu first-timer, jadi itinerary ini sepertinya recommended untuk first-timer juga, bukan untuk yang sudah beberapa kali ke sana. Total waktunya 9 hari 8 malam, dihabiskan dari utara ke selatan dengan waktu masing-masing 2 malam di 4 kota berbeda.

Penasaran dengan itinerary Korea Selatan yang kami jalankan? Silakan disimak berikut ini:Bukchon Hanok Village

Hari ke-1: Tiba di Seoul

Kami tidak ceritakan detail pakai penerbangan apa karena waktu itu berangkatnya dari Sydney, transit dulu di Taiwan sebelum mendarat di Seoul. Dari bandara kami naik kereta sampai ke tengah kota untuk check-in di hostel kami yang bernama Kimchee Seoul Station Guesthouse (Korstay) –  Cek Harga di Agoda., tidak jauh dari Myeongdong. Tidak perlu mahal-mahal naik taksi karena transport umum di Korsel sudah sangat terpadu. Tiba di hostel sudah sore, istirahat sebentar sebelum jalan-jalan ke area pasar malam.

Sebelum tiba di Korsel kami sudah semangat bertekad akan mengunjungi dog cafe dan cat cafe. Di sana ada banyak cafe binatang yang bisa dikunjungi. Tadinya mau mampir ke cat cafe di Myeongdong, tapi karena tidak ketemu dan malahan ketemu dog cafe duluan jadinya mampir ke dog cafe. Lokasinya di ruko lantai 4, kecil tapi seru karena banyak jenis anjing yang jarang dilihat. Review dog cafe selengkapnya bisa dibaca di sini.Selesai main dengan anjing, kami jalan-jalan ngubek-ngubek pasar malam Myeongdong sambil jajan ini itu. Banyak banget street food yang menarik dan menggoda di pasar malam seperti itu. Pulangnya sambil mampir ke Cheonggyecheon Stream — sungai di tengah kota yang sudah dipermak oleh pemerintah menjadi tempat nongkrong yang heits buat para warga lokalnya. Mudah-mudahan Sungai Cikapundung juga suatu hari bisa jadi kayak gitu. (Aminnnn!!)Sungai Kece Dan Bersih Di Seoul

Hari ke-2: Seoul

Hari ini kami punya waktu seharian penuh untuk ngubek-ngubek Seoul. Dari pengalaman kami, Seoul sangat mudah untuk dieksplor. Distrik-distriknya terkoneksi dengan baik oleh metro system, namun selain itu kotanya juga sangat ramah untuk pejalan kaki dengan trotoarnya yang bersih dan lebar.Pergantian Penjaga Di GyeongbokgungBeberapa tempat seru yang kami kunjungi hari ini: Insadong (distrik yang banyak galeri, toko-toko teh dan cafe-cafe), Bukchon Hanok Village (rumah-rumah tradisional di area perumahan yang pemandangannya khas seperti di film-film Korea), menonton upacara pergantian penjaga di depan Gyeongbokgung Palace serta malam harinya ngubek-ngubek Myeongdong night market lagi buat icip-icip ice cream 32 cm dan street food lainnya.Makan Ice Cream Di Myeongdong Night Market

Hari ke -3: Seoul – Sokcho

Hari terakhir di Seoul ini kami sempat jalan-jalan setengah hari sebelum sorenya naik bis menuju Sokcho. Pagi-pagi kami jalan-jalan ke Hongdae district yang katanya distrik yang trendy. Banyak cafe-cafe hip dan ada jalanan yang terkenal dengan mural-nya. Makan siang ga sengaja nemu tempat yang keliatannya worth to wait karena antriannya lumayan panjang. Namanya “Mura“, resto kecil yang menyajikan makanan Jepang (haha…salah negara ya?!). Tapi enak sih, pantesan orang-orang pada rela antri panjang di depannya. Alamatnya: 411-15 Seogyo-dong, Mapo-gu, Seoul. Resto Mura Di SeoulSorenya kami naik bis ke Sokcho yang merupakan kota terdekat dari Mount Seorak. Karena kami memang rencananya pengen ke Seoraksan, maka kami memilih menginap di kaki gunung Seoraksan yang lokasinya sekitar 40 menit perjalanan bis dari Sokcho (ada bis yang reguler bolak-balik dari Sokcho ke Seoraksan National Park). Kami menginap di Goodstay Smile Resort, waktu itu harganya sekitar $35/malam –> Cek harganya sekarang. Step-by-step cara menuju Sokcho dari Seoul bisa dibaca di sini (bahasa Inggris)Mount Seoraksan Korea SelatanKekurangan dari menginap di kaki gunung adalah kurang banyak pilihan tempat makan. Semua restoran di sana (cuma ada 3-4) menawarkan menu yang sama, ga jelas dan….mahallll!! Keuntungannya adalah sudah dekat dengan pintu masuk taman nasional (meskipun tetap harus naik bis sih sampai depan gerbangnya). Alternatif lain adalah menginap di Sokcho kemudian besok paginya naik bis sampai ke taman nasional.Makanan Di Seoraksan National Park

Hari ke-4: Mount Seorak (Ulsanbawi Rock)

Taman Nasional Seoraksan sangat luas. Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi dan ada banyak trekking routes yang bisa dijalani. Kami memilih untuk jalan kaki ke salah satu puncak Seoraksan yang bernama Ulsanbawi. ‘Cuma’ 4 km sih, tapi tahap akhir sebelum mencapai puncak adalah berupa 800 lebih anak tangga yang lumayan curam. Kami bersama ibu-ibu lain yang juga ngos-ngosan mesti berhenti untuk tarik napas tiap berhasil mencapai 1 set anak tangga. Sampai puncak….eh ada warung kecil yang jual minuman. Haha…pintar banget liat kesempatan bisnis.Tangga Menuju Ulsanbawi RockTapi pemandangan dari puncak Ulsanbawi Rock memang cakep banget sih, berasa worth it banget pencapaiannya. FYI, kalau tidak mau capek ada cable car ke salah satu puncak Seoraksan, tapi bukan puncak Ulsanbawi ini. Ga bisa kasih komentar karena pemandangannya pasti beda dari tiap puncak. Kami sih ga nyesel naik Ulsanbawi meski butuh waktu total sekitar 6 jam (ini slow banget, kalo normal mungkin butuh waktu 4 jam PP) dan kaki pegelnya minta ampun 😉Rekomendasi Itinerary Korea Selatan

Hari ke-5: Sokcho – Gyeongju

Hari dipakai untuk berpindah dari Sokcho ke Gyeongju naik bis. Sampai Gyeongju sudah sore dan dipakai untuk jalan-jalan santai saja. Gyeongju adalah kota dengan atmosfer santai. Kami menginap tidak jauh dari Tumuli Park, itu loh taman yang ada banyak gundukan tanah berumput hijau yang rupanya merupakan komplek kuburan kerajaan.Tumuli Park GyeongjuKami menginap di N Motel, salah satu ‘Love Hotel’ yang memang banyak dan lumayan murah di Gyeongju. Disebut Love Hotel karena banyak pernak-pernik aktivitas dewasa seperti patung-patung dengan pose erotis dan di dalam kamar tersedia kondom serta channel-channel dewasa di tivinya (hati-hati karena sebagian berbayar dan akan ditagih dalam tagihan hotel). Selebihnya di lobby atau di luar kamar sih tidak tampak aktivitas yang mengganggu, semuanya tampak seperti hotel biasa. Penasaran? Cek Harga hotel ini di Agoda.

Hari ke-6: Gyeongju

Kami mengunjungi 2 tempat yang paling terkenal di Gyeongju menggunakan bis umum. Lumayan gampang karena di brosur panduan gratis sudah tertera bis-bis nomor berapa saja yang lewat sana. Yang pertama adalah Bulguksa Temple yang merupakan sebuah kuil kono yang awalnya dibangun sekitar tahun 500 pada masa Kerajaan Silla. Sempat mengalami banyak renovasi, dibakar habis pada masa invasi Jepang dan dijadikan target perampokan sesudahnya. Bangunan yang ada sekarang adalah hasil renovasi besar-besaran di tahun 1970an.Bulguksa TempleTempat kedua yang kami kunjungi adalah Seokguram Grotto. Dari penjelasannya kami sangat tidak sabar pengin lihat tempat ini karena katanya ini adalah gua yang dalamnya ada patung Buddha besar. Namun saat kami tiba di sana entah karena sedang direnovasi atau memang biasanya begitu, kami melihat sebuah bangunan kotak yang ditempeli poster raksasa bergambar Buddha.

Pengunjung masuk ke bangunan kotak itu kemudian di dalamnya ada kaca yang mengarah ke patung Buddha terbuat dari batu berukuran besar yang lumayan agak jauh. Pengunjung tidak boleh foto dan tidak boleh berlama-lama di depan kaca tersebut. Kami agak kecewa sih, karena ternyata efek ‘gua’-nya tidak terasa sama sekali. Kami pikir kami akan masuk gua alami yang di dalamnya ada patung raksasa. Nyatanya kami serasa masuk gedung dan tidak terasa megah patungnya karena posisinya cukup jauh dari batas pengunjung.Di Depan Seokguram Grotto

Hari ke-7: Gyeongju – Busan

Hari ini dipakai untuk perjalanan dari Gyeongju ke Busan menggunakan bis. Begitu sampai Busan masih ada waktu untuk jalan-jalan ke Gwangbokro — disebut ‘cultural & fashion street’, ada banyak patung pahatan berbahan bronze di berbagai sudutnya.

Selain itu juga kami jalan-jalan ke pelataran Busan Tower, ga naik ke atas sih, cuma lihat pemandangan dari sana dasarnya aja sudah cukup bagus koq. Di sana ada banyak ‘love lock’ di pagar-pagarnya. Malamnya mampir ke Busan Lotte Mart yang di dalamnya ada pertunjukan Water Fountain di waktu-waktu tertentu dan jalan-jalan di sekitar sana.Love Locks Di Bawah Busan Tower

Hari ke-8: Busan

Punya waktu sehari penuh di Busan, kami jalan-jalan ke Gamcheon Culture Village. Menarik karena awalnya Gamcheon ini hanyalah desa nelayan yang kumuh, namun sengaja dipercantik untuk menarik wisatawan. Hasilnya desa ini bertransformasi jadi desa yang berwarna-warni, kalau dilihat dari atas jadi mirip Cinque Terre di Italia bahkan ada yang bilang Gamcheon ini adalah Santorini-nya Asia (beneran loh ada lukisan Blue Church ala Santorini di salah satu muralnya).Banyak Spot Cakep Di Gamcheon VillageDi hampir setiap sudut desa ini dihiasi mural warna warni, bahkan sampai di tangga-tangganya. Kreatifnya lagi, ada peta detail mengenai spot-spot menarik, diberi nomor bahkan dibuat paspor (beli di information centre) untuk mengumpulkan cap dari spot-spot tertentu. Jadinya wisatawan lebih semangat untuk ngubek seluruh desa meskipun konturnya naik turun tangga sempit (pokoknya mirip kampung-kampung kecil di Indonesia, bedanya di sini super bersih dan cantik berwarna-warni).Gamcheon Village Busan

Hari ke-9: Busan – Jakarta

Hari terakhir tidak ada waktu untuk ke sana kemari. Langsung menuju bandara dan pulang ke Indonesia lewat Kuala Lumpur. Banyak Mural Di Gamcheon VillageGimana, seru kan Itinerary Liburan ke Korea Selatan-nya? Lumayan lah dengan 8 hari penuh bisa mengcover 4 lokasi utama di Korsel. Kalau tidak punya waktu selama itu bisa dimodifikasi sesuai minat. Kalau cuma mau kota besar bisa ambil Seoul – Busan, tapi sepertinya lebih enak terbang untuk hemat waktu. Selamat bikin itinerary liburan ke Korea Selatan!

Join the discussion 4 Comments

  • Yahhh kak susan baru update itinnya… hiks aku kemaren 9 hari pengin mampir ke sokcho tapi kendala waktu. Cuma main ke Busan dan seoul aja. Hiks next time mo coba itin ini… menarik banget lihat Tumuli Park. 🙂

  • William says:

    Saya berencana untuk berdua bulan Des 2018 nanti. Saya sedang bingung antara Korea atau Jepang. Saya belum pernah pegi ke 2 negara tersebut. Apakah bisa memberikan saya saran negara mana yang harus saya kunjungi? Terima kasih

    • Susan Natalia Poskitt says:

      maaf…ga bisa kasih saran karena tiap orang punya preferensi masing-masing. Tapi kami jarang dengar orang yang tidak suka Jepang.

Leave a Reply