Setelah beberapa bulan mendengar maraknya postingan tentang Sudirman Street Bandung di sosial media, akhirnya minggu lalu kami berhasil mengunjungi tempat tersebut. Sempat malas ke sana karena katanya ramai banget terutama saat weekend. Kemarin waktu ke sana saat hujan gerimis jadi tidak terlalu ramai. So…apa itu Sudirman Street? Bisa dibilang Sudirman Street itu semacam food court yang lokasinya di gang yang dulunya merupakan jalan tembus antara Jalan Sudirman dengan Jalan Cibadak.
Kalau masuk dari sisi Jalan Sudirman, ada tempat parkir untuk motor di bagian depannya, sedangkan untuk mobil sepertinya agak sulit karena hari biasa pun harus rebutan kalau mau parkir di pinggir Jalan Sudirman. Katanya sih kalau bawa mobil lebih enak masuk lewat Jalan Cibadak karena ada area parkir yang cukup luas. Begitu masuk, ada berbagai konter makanan di sisi kiri kanannya. Ada yang konter permanen, ada juga gerobak-gerobak yang mangkal di pinggir. Di bagian tengahnya berjejer meja kursi untuk tempat makan pengunjung. Untuk jenis makanan, sepertinya cukup bervariasi mulai dari nasi, sate, jagung bakar, mie medan, martabak, juice, kopi, ronde jahe dan masih banyak lagi. Namun yang cukup menonjol adalah adanya berbagai pork dishes yang sepertinya saat ini sedang naik daun.
Kemarin kami cuma sempat mencoba Nasi Campur Hainan yang lumayan enak dengan harga sekitar 40 ribu. Cuma sayang penyajiannya pakai sendok bebek plastik yang tipis itu. Mungkin supaya tidak repot cuci-cuci. Lagipula di sana urusan bersih-bersih meja bukan urusan masing-masing konter. Jadi ada pihak cleaning service yang tugasnya mengambil piring-piring kotor dan membersihkan meja. Mungkin karena itu pihak penjual tidak mau repot-repot pakai peralatan makan yang bagus.
Selain itu satu hal yang kami kurang suka adalah banyaknya ‘touts’ yang menawarkan makanan/minuman sepanjang kami jalan. Jadi kesannya terlalu hard sell. Dipanggil-panggil saat berhenti sejenak untuk membaca menu yang tertera di depan konternya. Bahkan setiap beberapa menit sedang asyik kongkow-kongkow selalu ada yang menyela dan menawarkan “Maaf Ci, mungkin mau minum es lemon tea?” “Mau minum aqua atau teh botol?”. Bahkan ada penjual yang sengaja mampir ke meja untuk menawarkan pia jualannya padahal kami sedang makan. Haduh…agak gengges ya.
Tapi ya, karena sedang naik daun, yang belom pernah ke sana pasti penasaran dong? Langsung aja deh meluncur ke sana. Sampai sekarang sih masih selalu ramai baik weekday maupun weekend. Tapi tentu saja weekend jauh lebih ramai dan harus berebut cari parkiran ataupun tempat duduk. Oh ya, kalau hujan, meskipun sebagian konter tidak terkena hujan, namun ada area yang tidak terpayungi atap sehingga lumayan becek-becek dikit deh.
Sudirman Street
Masuk lewat Jalan Sudirman 107, Bandung (seberang Hotel Perdana Wisata)
atau masuk lewat Jalan Cibadak 114, Bandung
Jam buka: setiap hari (ada stall yang buka dari siang, ada yang mulai sekitar jam 6 sore, sampai malam)
Waahh.. masih rame yaa..
Sampai sekarang belum jadi aja ih main ke Sudirman Street. Ngiler sih karena rame banget di socmed. Tapi berhubung kami kalau jalan-makan pasti sama bocah, jadi mikir-mikir dulu deh kalau mau makan ke tempat yang rame banget.
Agak ganggu yaa, kalau orang-orang jualannya pada berisik gitu. Mau liat-liat suka jadi males, lagi makan juga suka keganggu. Tapi yah namanya juga usaha.. ^^!
Thanks for sharing anyway, semoga bisa nyempetin ke sana segera.. 😀
nanti kalo udah ke sana kabar2i ya….masih pada nawarin ke meja2 ga tuh tukang minumannya 😉