Kadang-kadang tidak semua orang suka makan makanan lokal ketika sedang traveling ke negara lain. Alasannya sebagian besar adalah faktor higienitas dan faktor penyajian (kadang terlihat ‘menyeramkan’). Namun Tamarind sebagai salah satu restoran terbaik di Luang Prabang berhasil menyajikan makanan lokal dengan gaya yang berkelas. Mereka memadupadankan bahan-bahan lokal untuk menciptakan kreasi makanan dengan cita rasa Laos namun menarik & mengundang selera bagi orang asing. Perpaduan kreativitas dan ketekunan pasangan suami istri, Joy (pria kebangsaan Laos) dan Caroline (wanita kebangsaan Australia) berhasil membuat restoran Tamarind ini selalu ramai dikunjungi orang. Dari sanalah muncul Tamarind Cooking Class.
Menu andalan (Stuffed Lemongrass) di Tamarind Restaurant
Jadwal & Harga Tamarind Cooking Class
[jbox color=”blue” vgradient=”#fdfeff|#bae3ff” title=”Special deal!” width=”350″]Kalau mau travel ke Laos, kami rekomendasikan Lonely Planet Laos. Buku ini harganya kira-kira Rp.300,000 di Indonesia, tapi kami punya special deals dengan the Book Depository – lebih murah dan ongkos kirim gratis! [jbutton color=”red” size=”medium” link=”http://www.bookdepository.com/Laos-Nick-Ray/9781741799545?a_aid=pd” a_css=”nofollow”]Cek Harga[/jbutton]
[/jbox]
Karena masakannya disukai orang, mereka menawarkan cooking class yang juga selalu fully-booked setiap harinya. Bahkan di musim high-season, mereka mengadakan kelas pagi dan dan kelas sore. Harga Tamarind cooking class pagi adalah 270000 kip yang berlangsung dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore (Senin-Sabtu). Sedangkan untuk kelas sore biasanya dimulai dari jam 4 sampai jam 8.30 malam (Senin-Jumat) dengan harga 200000 kip. Kelas sore lebih murah karena tidak ada tur ke pasar & hanya memasak 4 jenis makanan. Jumlah peserta dalam 1 kelompok dibatasi (10-14 orang) karena masing-masing peserta akan memasak sendiri-sendiri, jadi setiap orang akan disediakan 1 set peralatan masak lengkap.
Work station di Tamarind Cooking Class
Aktivitas di Tamarind Cooking Class
Sebelum memulai memasak, peserta dibawa jalan-jalan terlebih dahulu ke pasar lokal, dimana orang-orang lokal berbelanja kebutuhan untuk memasak setiap harinya. Dari sayur-mayur, daging, buah-buahan, bumbu-bumbu, beras sampai cemilan lokal semuanya ditunjukkan dan diceritakan oleh Joy. Selain informasi mengenai bahan makanan, dari cerita-cerita tersebut juga terselip kebiasaan dan budaya orang Laos, misalnya: kebanyakan orang Laos makan dengan nasi ketan yang diletakkan di tempat anyaman bambu khusus (tersedia berbagai ukuran) dan cara memasak yang kebanyakan masih menggunakan arang.
Blusukan ke pasar lokal sebelum memulai Cooking Class
Setelah puas berkeliling pasar, peserta dibawa ke suatu villa dengan setting kolam dengan bunga lotus di permukaannya. Disana ada semacam pendopo dimana sudah tersedia meja 2 baris berhadap-hadapan dengan masing-masing peralatan memasaknya. 1 meja atau 1 working station bisa digunakan untuk 2 orang. Sedangkan semua bahan-bahan untuk memasak diletakkan di meja depan. Setelah disuguhi welcome drink berupa hot lemongrass tea, setiap peserta menggunakan celemek warna hitam yang sudah disediakan, mencuci tangan dan siap untuk memasak.
Cara memasak nasi ala tradisional Laos
Mula-mula Joy menjelaskan secara singkat apa saja yang akan dibuat hari itu sambil menunjukkan bahan-bahan. Ada 5 resep yang akan dicoba hari itu, yakni: Jeow Mak Keua (Eggplant Dip) atau Jeow Mak Len (Lao Tomato Salsa) – pilih salah satu; Mok Pa (ikan yang dikukus di dalam daun pisang); Oua Si Khai (Stuffed Lemongrass dengan bahan dasar ayam); Laap (dengan pilihan daging: babi, sapi, kerbau) dan Khao Gam (ketan hitam dengan santan).
Joy sedang menjelaskan cara memasak
Di setiap awal sesi masak, Joy akan mendemonstrasikan setiap tahap dengan detail terlebih dahulu. Kemudian setelah itu barulah peserta mengambil bahan-bahan di depan mulai mengolahnya. Jangan khawatir, kalau lupa berapa banyak bawang putih yang dipakai, tinggal lihat contekan papan resep yang dipasang di belakang meja bahan-bahan. Jika ada bagian yang sulit, beberapa asisten siap membantu, misalnya saat membungkus ikan dengan daun pisang kemudian melilitnya dengan tali bambu, atau saat membuat ‘keranjang’ dari sereh untuk dimasukkan daging ayam.
Memasak dengan menggunakan kompor arang
Setiap selesai 1 resep, makanan disimpan di piring atau mangkok masing-masing yang kemudian ditutup rapat dengan plastik tipis supaya tetap bersih. Setelah semua resep selesai dibuat, semuanya kumpul di meja makan panjang dan mencicipi hasil kreasi masakannya masing-masing. Acara makan tentu dilanjutkan dengan acara ngobrol-ngobrol santai dengan peserta lain sambil minum bir Laos (opsional). Sebelum pulang, masing-masing peserta dibagikan buklet kecil berisi artikel mengenai kekhasan masakan Laos, bahan-bahan, cara memasak, serta semua resep yang sudah dicoba saat cooking class (plus resep-resep masakan Laos lainnya!)
Sungguh menarik kan Tamarind Cooking Class, salah satu kegiatan dari 44 Aktivitas di Luang Prabang ini! Jika tertarik mencoba, silahkan langsung hubungi Tamarind Restaurant & Cooking School di Luang Prabang. Jika hanya punya waktu terbatas di Luang Prabang, mungkin lebih baik booking dahulu (via email), antisipasi tidak kebagian slot karena terbatasnya peserta.
Oh ya, kalau mau cari penginapan yang murah di Luang Prabang, bisa cek harga dulu di sinisupaya dapat harga terbaik.