Kalau sebelumnya kami sudah ceritakan Ada Apa di Taichung, kali ini kami mau bagikan sedikit info tentang kuliner yang sempat kami cicip di Taichung, Taiwan. Beberapa waktu lalu kami pernah bikin daftar kuliner lokal di Taipei yang kebanyakan nemu di pasar malam. Kali ini daftar kulinernya isinya gado-gado, ada yang kuliner lokal, jajanan di pasar hingga ke cafe yang modern. Sudah siap dibikin lapar?
1. Taichung Meatballs
Dimulai dari kuliner yang menurut kami paling khas daerah sini. Hasil browsing sana sini katanya Taichung meatball (dalam bahasa lokal Taichung ba wan) ini khas Taichung, makanya penasaran banget pengen cicip. Namanya meatball tapi jangan bayangin baso sapi bulet-bulet kayak di Indonesia. Taichung meatball ini bentuknya daging cincang (pork) yang dibungkus pakai lapisan kental seperti mochi, kemudian digoreng.
Taichung meatball ini disajikan panas-panas di dalam mangkok kecil, disiram bumbu sesuai selera. Ada yang pakai sambal pedas manis, ada juga yang pakai kecap, sedikit cuka dan cacahan bawang putih. Taichung meatball ini baru digoreng kalau ada yang pesan, jadinya selalu disajikan hot from the frying pan. Fresh!Ada beberapa tempat di Taichung yang khusus jual Taichung meatball, kami cuma sempat coba 1 kali di Mao Chuan Wonton & Taiwanese Meatball yang berlokasi di dekat Second Market. Di sini selain ada Taichung meatball juga ada mie pangsit. Sama-sama enak koq!
Lokasi: No 225-1, Zhongzheng Rd, Central District, Taichung.
Harga: NT$100 untuk 1 meatball dan 1 yamien pangsit
2. Three Generations Yee Mien
Masih berlokasi di Second Market, kedai mie ini selalu ramai. Mungkin karena sudah turun-temurun setidaknya 3 generasi (nebak dari namanya ;)). Yee Mien ini bahasa Mandarin yang kalau diartikan adalah ‘dry noodles’. Bisa dibilang ini sama dengan yamien yang banyak dijual di Bandung. Pakai mie kuning yang direbus, disaring kering kemudian diaduk-aduk pakai kecap dan minyak.Toppingnya pakai daging cincang (kebanyakan pork) dan irisan daun bawang. Untuk side dish bisa pakai kuah polos atau kuah isi baso. Basonya bukan baso sapi, tapi 3 jenis seafood ball yang berbeda. Tempatnya di dalam pasar, meskipun sudah punya 2 kios, masih saja selalu ramai sampai buka meja di koridor. Gampang deh pokoknya nyari tempat ini, tinggal cari aja yang rame antriannya.
Lokasi: No 1-7, Sec 2, Sanmin Rd (Second Market).
Harga: NT$110 untuk 1 yamien polos & 1 yamien plus kuah baso
3. Ban Yue Shau (pancake)
Ini salah satu makanan yang kami coba di Yizhong Street Night Market. Secara literal ban yue shau artinya snack berbentuk setengah bulan. Dibikinnya dari semacam pancake tipis (mirip roti cane tapi lebih tebal dan kenyal) yang diisi dengan 4 pilihan daging: pork, tuna, ayam dan sapi, kemudian dilipat di tengah sehingga bentuknya seperti setengah bulan (ban yue).Ditambah lagi dengan kocokan putih telur yang digoreng garing plus irisan daun bawang dan saus kecap. Kalau mau lebih spesial lagi bisa ditambah keju. Rasanya enak banget karena tekstur crispy dari kulitnya dan juicy dari dari isiannya. Kurang mengenyangkan sih, lebih cenderung sebagai snack aja. Tapi ga apa-apa, masih banyak jajanan lain di pasar malam ini yang wajib dicoba!
Lokasi: Yizhong Street Night Market.
Harga: NT$40
4. Dao Xiao Mien (Knife Cut Noodles)
Karena makan ban yue shao masih kurang kenyang, kami coba makanan yang lebih ‘serius’. Kali ini kami bolak-balik liatin papan petunjuk nama toko buat nyari yang bertuliskan Shan Shi Dao Xiao Mien Shi Guan. Nah lho…ribet kan namanya?! Haha…intinya kedai ini jualan mie yang dipotong manual pakai pisau.
Kalau dulu disebut hand-sliced noodle karena pisaunya dipegang oleh tangan manusia, sekarang seiring dengan teknologi pisaunya dipegang sama robot berupa tangan alias mesin yang sudah diset. Jadi tinggal taruh adonannya, nyalakan mesinnya, langsung deh pisaunya bergerak cepat memotong adonan jadi mie pendek-pendek dan dilemparkan otomatis ke dalam wajan berisi air mendidih dan langsung dimasak.Mie yang sudah dipotong-potong dan direbus itu kemudian ditiriskan dan diolah sesuai pesanan. Bisa jadi mie kuah ataupun mie goreng. Kami pesan mie goreng yang dimasak dengan daging sapi. Teksturnya jauh lebih tebal dan lebih kenyal dari mie pada umumnya. Kelihatannya seperti kwetiaw tapi masih lebih tebal lagi dari kwetiaw. Untuk rasa sih tidak terlalu istimewa tapi sangat enjoyable apalagi mengingat kesegaran bahannya. Mie baru dipotong-potong kalau ada yang pesan, jadi terasa banget fresh.
Lokasi: 18 Yutsai South Street, Yizhong Street Night Market.
Harga: NT$70
5. Yizhong Fong Ran Ice
Setiap makan malam biasanya Adam hampir selalu minta dessert (kecuali kalau lagi kekenyangan banget). Oleh karena itu habis jajan beberapa snack di Yizhong Street Night Market kami mulai mencari makanan penutup. Ketemu satu warung di daerah yang agak sepi karena bukan di tengah pusat keramaian pasar, bentuknya seperti garasi yang ada gerobak di depannya.Mereka jual dessert berupa Fong Ran Ice. Isinya es serut yang ditumpuk topping berupa red beans dan ice cream kemudian disiram saus plum. Begitu dicicip awalnya rasa sausnya agak nonjok, mungkin karena ga terbiasa dengan rasa manis plum yang kuat yang kemudian diseimbangkan dengan garam. Jadinya asem manis asin kayak permen nano-nano gitu. Tapi lama-lama udah terbiasa enak juga.Jualannya cuma itu aja, tapi ada 3 pilihan: mau red beannya yang lebih banyak tapi es krimnya cuma 2 scoop (NT$35), mau es krimnya 4 scoop tapi red beannya sedikit (NT$35) atau mau yang polos tanpa red bean dan ice cream (NT$25). Kalo liat fotonya tau dong kami pilih yang mana 😉
Lokasi: 6 Yutsai Street, Yizhong Street Night Market.
Harga: NT$35
6. Caffaina Coffee Gallery
Kayaknya ini cafe paling mewah yang kami datangi di Taiwan. Begitu liat depannya langsung mikir “Wah…mahal nih.” Masuk bangunan 2 lantai tersebut langsung disambut sama ruangan megah dengan interior mewah. Di satu area ada deretan display kaca yang dipenuhi dengan puluhan jenis cake yang terlihat cantik & menggoda.Kebanyakan orang ke sini untuk ngopi dan makan kue sambil kongkow-kongkow gaul. Tapi kalau mau makanan yang lebih berat juga ada beberapa pilihan koq. Ga usah khawatir karena minuman di sini bukan cuma kopi, ada puluhan jenis minuman panas/dingin lainnya.
Sistemnya pilih makanan/minuman, bayar dulu di kasir baru duduk. Karena bangunannya 2 lantai, pembeli biasanya dikasih buzzer untuk tanda kalau pesanannya sudah siap untuk diambil sendiri di bawah.Jujur harga makanan/minuman di sini agak mahal, tapi atmosfernya cozy banget, jadi betah-betah aja nongkrong lama di sini. Lagipula cake-nya enak-enak banget. Pengen coba semuanya tapi sayang cuma sanggup coba 2. FYI, Caffaina ini bukan cuma ada di Taichung, di beberapa kota lainnya di Taiwan juga ada cabangnya.
Lokasi: No. 45, Section 2, Huizhong Road, Xitun District, Taichung City.
Harga: NT$430 untuk 2 minuman dan 2 cake
7. Haritts Donuts
Dari waktu di Taipei Adam udah ngebet pengen ke Haritts Donuts. Katanya dia nemu di foursquare and it looks good. Sayangnya udah jauh-jauh jalan kaki 3 km ke sana….eh taunya tutup. Kesalahan pada kami karena ga ngecek jam buka dan hari tersebut memang libur. Akhirnya rasa penasaran terobati karena nemu Haritts Donuts di Taichung. Lokasinya di area dekat Fantasy Story yang sepertinya heits dengan anak-anak muda daerah sana.
Meskipun kecil, bangunan tokonya lucu, bergaya Jepang dengan nuansa pintu dan jendela frame kayu gitu. Karena kami cuma pengen donat, kami cuma beli 2 donat. Sayangnya mereka punya aturan yang boleh nongkrong di sana cuma pembeli yang beli minum. Jadinya kami ‘diusir’ secara sopan dan alhasil duduk di depannya aja deh.Tapi ternyata donatnya endeeeeuuussss bangettsss!! Bentuknya kaya bola gitu, bukan yang bolong di tengah kayak donat pada umumnya. Adonannya empuk, agak chewy teksturnya terus isiannya juga enak. Kami coba yang matcha dan raspberry white choc yang enak gilaaa.Adonan luarnya pun beda-beda rasanya. Yang isi matcha adonan luarnya juga warna ijo. Yang isi raspberry white choc adonan luarnya agak kecoklatan. Harganya beda-beda dikit tergantung jenis (sekitar NT$45-50). Baru tau belakangan kalau Haritts Donuts ini disebut sebagai Japanese style donut dan kalo ga salah asalnya dari Tokyo.
Lokasi: No. 6, Lane 128, Zhongxing Street, West District, Taichung City.
Harga: NT$95 untuk 2 donat
8. Pearl Milk Tea di Chun Shui Tang
Memang Pearl Milk Tea banyak banget di seluruh penjuru Taiwan, di setiap kota baik kota kecil ataupun kota besar pasti gampang banget nemu Pearl Milk Tea. Tapi kalau sudah ke Taichung, sekalian aja mampir ke Chun Shui Tang, tempat lahirnya Pearl Milk Tea yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Meskipun kedai bermerk Chun Shui Tang (official) juga sudah ada sekitar 40 outlet di seluruh Taiwan, tentunya seru kalau bisa mampir ke lokasi asli dari Chun Shui Tang.Lokasi pertama Chun Shui Tang yang ada di Siwei Street ini buka sejak 1983. Kalau dulu mungkin awalnya cuma jualan Pearl Milk Tea, sekarang Chun Shui Tang jadi seperti restoran. Bisa makan baik sarapan sejenis dimsum ataupun menu makanan berat. Adam pesan Mango Milk Tea, sedangkan Susan pesan yang original saja. Bubble tea-nya enak, kenyal-kenyal empuk dan rasanya pun tidak kemanisan.Kami yang tadinya cuma mau cicip Pearl Milk Tea jadi tergoda untuk brunch dengan tambahan seporsi lumpia udang kulit tahu, seporsi butter toast dan seporsi mantau goreng dengan cocolan susu kental manis.
Lokasi: No. 30, Siwei Street, West District, Taichung City.
Harga: NT$475 untuk 2 pearl milk tea + 3 porsi makanan
9. Grilled Chicken Sausage
Ini nemunya random aja pas jalan-jalan di Feng Chia Night Market. Bentuknya kayak sosis tapi agak gendut dan ukurannya ga seragam karena dibikin manual (bukan pakai mesin pabrik). Isiannya pakai daging ayam yang dicincang halus kemudian dibungkus pakai semacam kulit tipis (sepertinya usus).Selesai dibakar, kulitnya menyusut dan jadi garing banget sedangkan dalamnya masih juicy. Sebelum disajikan masih ditaburi bubuk perasa lagi (ada beberapa pilihan rasa) biar makin maknyus!
Lokasi: Feng Chia Night Market
Harga: NT$40per sosis.
10. Specialty Coffee di Coffee Stopover
Yang terakhir ini info buat para penggemar kopi. Cukup surprising juga nemu beberapa coffee shop yang mantap dan serius banget menekuni perkopian. Di Coffee Stopover ini bahkan kayak ada kelas tentang brewing, dll. Casual banget sih, paling beberapa orang aja mengelilingi meja sambil disuguhi biji-biji kopi dan diajarin sedikit tentang perkopian sama baristanya.Lantai bawah Coffee Stopover lebih dibuka untuk yang tertarik dan mau tahu lebih banyak tentang perkopian, isinya banyak mesin-mesin roasting dan alat-alat kopi lainnya dan biji kopi yang sudah diroasting & di-pack. Kalau mau santai bisa duduk di lantai 2. Di sana ada meja tinggi besar yang bisa dipakai rame-rame dan ada juga beberapa meja & kursi untuk 2 orang. Di sekelilingnya dihiasi dengan rak penuh dengan buku, cangkir kopi serta dekorasi lucu-lucu. Kalo mau open air, di lantai bawah bagian terasnya juga ada meja kursi.Kopi yang dijual di sini sudah diracik secara khusus, dibagi jadi (kalo ga salah) 5 jenis yang dinamai: Dancer, Backpacker, Painter, Dauber & Professor. Masing-masing blend punya ciri khas aroma & kekuatan yang berbeda-beda. Kalau suka kopi yang strong, pilih Professor. Kalo ga terlalu suka yang strong bisa pilih yang Dancer. Staff di sana juga dengan senang hati kasih rekomendasi sesuai minat, biar ga salah pilih. Hasilnya memang one of the best coffee we’ve tried.
Lokasi Coffee Stopover: No. 24, Lane 217, Minquan Road, West District, Taichung City.
Harga: NT$220 untuk 2 cangkir capuccinoHayoh…so far kalo dibandingin sama kuliner di Taipei, kira-kira lebih seru kulineran di Taipei atau di Taichung? Eitss…belum selesai laporan kulinernya, berikutnya masih ada kuliner dari kota lainnya di Taiwan. Stay tuned!