Meskipun bentuknya tidak ikonik kerucut seperti Gunung Cikuray yang ada di dekatnya, namun Gunung Papandayan ini adalah salah satu gunung yang paling terkenal di Jawa Barat. Yang membuat Gunung Papandayan ini terkenal adalah karena aksesnya yang cukup mudah dan sering disebut sebagai gunung yang cocok untuk pemula dan segala usia.
Beberapa minggu yang lalu kami juga akhirnya untuk pertama kalinya naik Gunung Papandayan dengan mengikuti open trip. Namun sebenarnya untuk bisa naik Gunung Papandayan bisa dilakukan secara independen dan tidak sulit. Waktu di sana pun kami melihat ada banyak sekali (kemungkinan ratusan orang) yang ramai-ramai naik gunung. Jadi tidak perlu takut kesepian di atas gunung 🙂
Bagaimana menikmati Gunung Papandayan?
Ada 2 pilihan untuk bisa menikmati Gunung Papandayan. Yang pertama adalah dengan day trip, artinya tidak perlu menginap dan tidak perlu bawa peralatan camping. Untuk naik ke Gunung Papandayan diperlukan waktu sekitar 2-3 jam dan untuk turun bisa dilakukan dalam waktu 2 – 2.5 jam. Jadi kalau berangkat pagi cuma butuh setengah hari sudah bisa turun gunung lagi.
Yang kedua adalah dengan menginap di atas Gunung Papandayan. Biasanya ini dilakukan untuk bisa merasakan sunrise di atas sana. Namun untuk opsi ini berarti kamu harus punya peralatan camping yang proper. Meskipun mudah, namun aktivitas naik gunung ini tetap tidak bisa dianggap remeh karena bisa saja membahayakan jiwa kalau sampai kurang persiapan. Jika tidak punya peralatan camping, di area parkir Gunung Papandayan ada banyak kios-kios kecil yang menyewakan perlengkapan camping.
Fasilitas apa saja yang ada di Gunung Papandayan?
Kebanyakan orang malas naik gunung karena repot urusan fasilitasnya yang sangat minim. Namun Gunung Papandayan ini seperti gunung bintang lima yang punya banyak fasilitas sehingga tidak terasa susah naik gunungnya. Baru 30 menit naik sudah ada saung untuk istirahat, kemudian 30 menit kemudian ada deretan warung yang menjual gorengan, teh/kopi panas, indomie, dll. Begitu sampai Gober Hut ada lagi deretan warung dan toilet umum termasuk kamar mandi yang punya air melimpah dari pipa yang dibangun di sana. Pondok Saladah juga dipenuhi dengan warung di sekelilingnya. Jadi, tidak perlu takut urusan toilet & mandi di sana. (Walau kami sih kalau lagi naik gunung ga kepikiran pengen mandi ;))
Cara Menuju Gunung Papandayan
Kalau tidak punya kendaraan pribadi, Gunung Papandayan juga bisa ditempuh dengan kendaraan umum. Dari Bandung/Jakarta ambil bis ke Garut kota. Dari sana disambung lagi dengan naik elf ke arah Cisurupan. Dari dekat pasar Cisurupan ada pangkalan ojek di sebelah plang menuju Kawah Gunung Papandayan. Di sana ojek motor bisa mengantarkan kamu sampai ke pintu gerbang Gunung Papandayan.
Harga Tiket Masuk Gunung Papandayan
Nah ini yang agak kurang menyenangkan. Menurut informasi, semenjak setelah libur Lebaran tahun 2016 yang lalu, pengelolaan Gunung Papandayan ini diambil alih oleh sebuah perusahaan pribadi. Sejak saat itu harga tiket masuk melonjak baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.
Tiket masuk (lokal): Rp. 30.000
Tiket masuk (WNA): Rp. 300.000
Ijin camping (lokal): Rp. 35.000
Ijin camping (WNA): Rp. 105.000
tiket masuk antar lokal dan wni jauh banget selisihnya 🙁
hoho….banyak sekali tempat wisata di Indonesia yang harga tiket wni dan wna berpuluh-puluh lipat. Kalau dobel saja sudah cukup mahal, ini bisa 10-20 kali lipatnya. Adam beberapa kali ngobrol sama turis asing lain dan mereka ujung2nya banyak yang ga jadi masuk karena merasa terlalu mahal tiketnya 🙁