Kalau kemarin baru sempat bikin postingan teaser tentang “20 Tempat Cantik yang Bakal Bikin Kamu Pengen Traveling ke Malta“, kali ini kami coba bagikan informasi lebih buat yang memang jadi kepengen traveling ke Malta, mulai dari cara ke Malta, transportasi selama di Malta, rekomendasi lokasi akomodasi serta tempat makan dan ngopi yang menarik di Malta. Yuk disimak biar bisa segera bikin planning buat rencana jalan-jalan berikutnya.
Cara ke Malta
Malta merupakan bagian dari Schengen area sehingga untuk ke Malta butuh Visa Schengen. Waktu kami ke Malta itu bukan khusus hanya ke Malta, melainkan merupakan rangkaian jalan-jalan setelah selesai menjalani Camino di bulan April 2022. Jadi waktu itu kondisinya saya sudah punya Visa Schengen yang kebetulan lumayan lama durasinya.
Malta merupakan sebuah pulau kecil yang lokasinya cukup dekat dengan Italia. Oleh karena itu penerbangan cukup murah kalau dari atau ke Italia, apalagi kalau pakai Ryan Air. Waktu itu kami masuk ke Malta dari Marseilles (Perancis) karena memang nemu rute murahnya dari sana, tapi keluar dari Malta kami terbang ke Catania, sebuah kota yang ada di Pulau Sicily, Italia. Tiket penerbangan dari Marseilles – Malta 157 Euros untuk 2 orang sudah termasuk bagasi, Malta – Catania 65 Euros berdua sudah termasuk bagasi.
Lokasi akomodasi yang recommended
Biasanya lokasi yang diincar sebagai base untuk exploring Malta adalah Valletta (ibu kota Malta), tapi karena kemarin kami agak mepet ke planningnya sehingga kami pilih area yang lebih murah, yaitu di Bugibba (St. Paul’s Bay). Ternyata tidak terlalu repot juga koq karena transportasi publik di Malta cukup bagus. Ada bus dengan rute yang cukup comprehensive menghubungkan satu kota dengan kota lainnya. Jadi dari St. Paul’s Bay ke Valletta pun cuma tinggal naik bis sekitar 30 menit saja. Kami menginap di Sea Breeze Bay Guesthouse, 353 Euros untuk 6 malam (check harga saat ini). Kamarnya ok, sangat bersih dan spacious, ownernya sangat informatif, ada dapur dengan free tea, coffee, roti untuk sarapan, dan lokasinya dekat banget dengan pusat kota dan pantai.
Transportasi selama di Malta
Selama 6 hari di Malta, transportasi yang kami digunakan terbagi menjadi transportasi publik (bus) dan mobil sewaan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, koneksi bus di Malta cukup OK karena banyak rutenya dan bisa mencapai banyak lokasi. Namun kalau pakai bus perjalanannya agak lama karena jalurnya muter-muter dan kadang tidak selalu tepat waktu sesuai jadwal. Selain itu ada beberapa spot yang agak sulit dijangkau dengan bus dan lebih praktis kalau punya kendaraan sendiri.
Naik bus di Malta gampang sistemnya. Awalnya kami beli Tallinja Card ExploreFlex di mesin yang ada di depan airport untuk naik bus dari airport ke St Paul’s Bay (Buggiba). Ongkosnya pun lumayan murah, cuma 1.5 Euro sekali naik. Namun sayangnya untuk refill / top-up kartu tersebut agak ribet prosedurnya. Ga bisa top-up di mesin, mesti ke warung dan warung pun saat itu bilang ga bisa top up, harus online.
Akhirnya setelah diping-pong sana sini, kami menyerah tidak pakai Tallinja Card lagi dan langsung tap menggunakan kartu kredit yang sudah contactless di mesin tap yang ada di dalam bus. Oh ya, ongkos 1.5 Euro sekali naik itu berlalu untuk 2 jam. Jadi kalau misalnya naik turun atau ganti bus masih dalam periode 2 jam tersebut tidak usah bayar lagi.
Moda transportasi yang berikutnya yang kami pakai adalah rental car. Ada banyak tempat yang menyewakan mobil ataupun motor untuk turis di Malta. Biayanya pun cukup murah. Waktu itu kami dapat harga sekitar 20 Euros per hari dan kami sewa selama 3 hari. Parkir gratis di seluruh penjuru Malta, paling mesti pinter-pinter cari spot aja apalagi di kota besarnya yang seringkali penuh di pinggir jalan.
Kami menggunakan rental car untuk ke tempat-tempat yang agak sulit (baca: slow) kalau menggunakan bus, yaitu: Marsaxlokk, St. Peter’s Pool, Ghar Hasan Cave, Wiel il-Ghasri, Popeye Village, Blue Grotto plus day trip ke Pulau Gozo.
Aktivitas menarik di Malta
Secara garis besar aktivitas menarik di Malta terbagi menjadi beberapa kategori:
- mengunjungi old cities: Valletta, Mdina, Victoria, Marsaxlokk.
- mengunjungi gereja-gereja megah: Rotunda Mosta, Basilica of the National Shrine “Ta Pinu”, Church of St Dominic & The Blessed Virgin, St. Paul’s Cathedral.
- mengunjungi natural spots: St. Peter’s Pool, Ghar Hasan Cave, Wied Il-Ghasri, Tal-Mixta Cave, Marsalforn Salt Pan, Azure Window, Blue Grotto.
- mengunjungi spot-spot yang dipakai sebagai tempat syuting Game of Thrones: Mdina Gate, Church of St Dominic & The Blessed Virgin, Azure Window, Mesquita Square Mdina.
Untuk foto-fotonya biar lebih kebayang seperti apa tempat-tempat menarik di Malta, bisa langsung klik aja postingan ini –> “20 Tempat Cantik yang Bakal Bikin Kamu Pengen Traveling ke Malta”.
Tempat makan dan ngopi yang menarik di Malta
Beberapa tempat ngopi yang sempat kami kunjungi serta beberapa makanan yang populer di Malta:
Lot 61 – Coffeeshop pertama yang kami kunjungi di Valletta dan memang recommended. Kopinya mantap dan ada beberapa cemilan seperti muffin, cookies, etc. Tempatnya tidak terlalu besar (ada sedikit outdoor seating) dan selalu ramai. Jadi kalau sedang penuh mesti rela takeaway aja.
Tribe – cafe yang kami pilih untuk lunch di Valletta. Cafenya populer dan menunya juga cukup menarik. Harga agak pricey karena porsinya kecil, tapi enak.
Oz Sofra Kebab – restoran Turki yang ada di seberang hotel kami di St Paul’s Bay. Sepertinya mereka ada beberapa cabang di lokasi lainnya. Restoran ini selalu ramai karena makanannya enak-enak. Sistem paketannya menarik, kita tinggal pilih menu daging utamanya untuk charcoal grilled (kofte, shish, etc) kemudian bisa pilih 6 side dishes berupa fresh salad yang banyak sekali opsinya. Sudah include roti, 3 jenis cocolan dan semangkuk kecil kentang goreng. Pesan 1 menu saja cukup banget untuk makan berdua.
English Breakfast – karena Malta pernah berada di bawah British Empire selama lebih dari 150 tahun, tidak heran kalau banyak hal-hal yang berbau Inggris, salah satunya adalah menu English Breakfast untuk menu sarapan. Tinggal pilih saja karena ada banyak restoran yang menyajikan menu English Breakfast untuk sarapan. Komponen utama English Breakfast adalah telur mata sapi, roti putih panggang, baked bean, bacon dan sepotong sosis. Tentunya sudah termasuk teh atau kopi.
Coffee Circus – sebenernya nemu ini dari Google Maps, dari reviewnya kopinya terlihat ok. Dan sepertinya ini seperti franchise karena ada beberapa Coffee Circus yang tersebar di penjuru pulau. Tapi sayangnya 2 Coffee Circus yang kami datangi staffnya sangat jutek bahkan terkesan tidak mau melayani customer. Bahkan ada 1 Coffee Circus (sepertinya sekarang yang ini sudah tutup) yang akhirnya kami tidak jadi masuk karena pelayanannya sangat tidak ramah. Coffee Circus Smile yang ada di luar kota tua Mdina punya rooftop dengan pemandangan keceh. Coffee Circus China (yang ini ownernya ramah) sesuai judulnya memadukan menu kopi dengan pilihan makanan Asia seperti mie goreng, butterfly pea latte, dll.
Is-Serkin – Crystal Palace Bar – kedengarannya namanya mewah, tapi tempat ini sebenernya warung kecil yang menjual jajanan khas Malta. Cuma ada 2 jenis jajanan di sini: Pastizzi dan Qassatat. Dua-duanya sama-sama jajanan berbasis baked pastry. Yang satu (Qassatat) bentuknya seperti kue sus dengan isian di tengah yang terlihat dari atas, satunya lagi (Pastizzi) bentuknya seperti daun dengan beberapa layer tipis dan crunchy serta lebih oily. Yang paling standar adalah isian ricotta, tapi ada juga pilihan isi peas (kacang polong), chicken, tuna, anchovies serta ham & cheese. Kami lebih suka Pastizzi karena lebih kriuk kriuk garing kulitnya. Sambil jajan itu kebanyakan warga lokal sekalian pesan kopi/teh susu juga.
Beberapa makanan lain yang sempat kami makan di Malta standar saja tidak terlalu khas. Kalau mau cari yang simple untuk lunch biasanya kami pilih sandwich isi. Tapi intinya makanan di Malta tidak aneh-aneh koq, banyak pilihan mulai dari makanan Italia (pizza, pasta), kebab Turki bahkan chinese food juga ada. Jadi tidak perlu takut susah makan di Malta 🙂
Sekarang sudah lebih ada gambaran kan tentang Malta? Jujur pendapat kami Malta lumayan seru buat dieksplor karena negaranya kecil, ga perlu waktu lama buat bisa ke banyak tempat. Kami sendiri menghabiskan 6 hari dan dapat banyak sekali tempat-tempat seru. Selain itu penduduknya juga ramah dan berbahasa Inggris sehingga ga repot komunikasinya. Mata uangnya menggunakan Euro sehingga tidak perlu repot tukar uang lagi kalau sudah berencana jalan-jalan di Eropa. Jadi, kapan mau ke Malta? 😉
Kalo rental kendaraan di Malta, SIM Indonesia berlaku gak Mba……SIM yang biasa, bukan yang international