Setelah 4 hari hujan di Taipei dan 3 hari cerah di Taichung, kami bergeser lagi ke selatan Taiwan. Kali ini kami menuju ke Kaohsiung menggunakan kereta cepat. Woohoo…meskipun ga sengebut Shinkansen di Jepang, kereta cepat di Taiwan ini lumayan banget lah. Keretanya modern, nyaman dan hemat waktu banget.
Berdasarkan info ramalan cuaca, Kaohsiung ini lebih cerah, panas dan tidak semurung kota-kota di utara Taiwan saat itu (bulan Maret). Dan memang benar, 3 hari di Kaohsiung kami tidak kena hujan dan hawanya lebih panas, maklum…deket pantai. Jadi, ada apa aja di Kaohsiung? Simak hasil ngubek-ngubek kami berikut ini:
1. Formosa Boulevard
Ini sebenernya bukan spot turis, tapi karena lumayan bikin orang-orang yang lewat berdecak kagum, bolehlah mampir ke sini kalau di Kaohsiung. Jadi Formosa Boulevard ini adalah…..stasiun kereta bawah tanah! Apa kerennya stasiun kereta ini? Di salah satu pintu keluarnya, ada 2 pilar berwarna yang menopang kubah raksasa terbuat dari kaca patri. Karya seni yang dikenal dengan nama “Dome of Light” ini didesain oleh seniman Italia, berdiameter 30 meter dan terbuat dari 4500 keping panel kaca.Kalau lewat sini pasti selalu ada aja orang yang foto-foto. Memang keren sih, kombinasi warnanya cakep dan ukurannya besar banget, serasa masuk ke settingan film masa depan. Untungnya kami nginapnya di hotel sebelah stasiun ini. Jadinya tinggal ngesot ke sini malam-malam pas udah agak sepi. Hotel kami di Kaohsiung namanya Centre Hotel — murah, strategis, bagus! 😉How to get here: Dome of Light adanya di level B1 stasiun metro Formosa Boulevard (transfer station antara Red Line dengan Orange Line), dekat exit 2, 4, 5, 7.
2. Liuhe Night Market
Seperti biasa, belum lengkap rasanya kalau ke Taiwan tidak mampir ke night marketnya. Liuhe Night Market ini (lagi-lagi) lokasinya dekat banget dengan hotel kami (maklum, namanya aja Centre Hotel, jadi di pusat kota dan dekat ke mana-mana). Waktu baca review, ada perdebatan mengenai night market ini. Ada yang bilang kalau pasar malam ini turistik banget dan tidak otentik.
Waduh gimana ya? Kalau suatu tempat udah populer dan dikenal oleh kalangan turis, ya mau ga mau jadi turistik. Anyway, kami jalan kaki ke sana dan sempat bolak-balik dari ujung ke ujung. Ga terlalu besar sih. Cuma 1 ruas jalan utama yang diblok malam harinya untuk kelangsungan pasar malam tersebut. Kiri kanan jalan dipenuhi deretan gerobak dan di sebagian area di tengah jalan dipasang kursi meja untuk pengunjung yang makan.Kami sendiri kurang menemukan makanan yang menarik untuk dicoba. Akhirnya cuma jajan banana roti dan black pepper bun (yang tidak sempat dicoba waktu hunting kuliner lokal di Taipei). Dari sana kami jalan kaki lagi untuk cari xiao long bao (soup dumpling) karena Adam tiba-tiba ngidam dumpling.
Tips: kalau kalian sedang dekat daerah sini, bolehlah mampir ke Liuhe Night Market. Kalau jauh, tidak perlu sengaja didatangi karena menurut kami tidak terlalu spesial.
3. Cijin Island
Nah…ini seru banget nih tempatnya. Cijin Island ini sebuah pulau yang jaraknya cuma 5 menit naik ferry dari Kaohsiung Harbour. Di pulau ini banyak juga penduduknya dan sepertinya jadi destinasi akhir pekan bagi para wisatawan lokal. Daya tarik utama dari Cijin Island ini adalah Cijin Beach dan segala sesuatu yang ada di pesisirnya.Ada apa aja di sepanjang pantai Cijin? Setidaknya ada 2 spot menarik, yaitu Giant Shell dan Rainbow Church. Giant Shell agak mirip sama Keong Mas di Jakarta….hehe…ga juga denk.Ceritanya Giant Shell ini display yang lokasinya dekat Shell Museum. Tapi kami ga masuk ke museum-nya. Cuma foto-foto aja di Giant Shell-nya (maklum…generasi instagram ;))Rainbow Church juga sebenarnya bukan gereja, tapi semacam art installation yang lokasinya menghadap pantai. Ada 2 instalasi bersebelahan, yang satu rangkanya kotak, satu lagi lancip seperti chapel gereja yang heits di beberapa spot di Bali. Disebut rainbow karena rangkanya warna warni kayak pelangi. Simple kan!Foto-fotonya gratis tapi kalau lagi rame harus baris antri. Maklum di Taiwan orangnya sopan-sopan dan tau aturan, jadi ga asal nyerobot langsung pose kalau ada yang lagi foto. Mereka nunggu dulu sampai selesai biar sama-sama enak dan dapet foto bagus. Kebetulan kami kemaren sih lagi kosong, jadi bisa agak santai. Pas balik lagi lewat sana….wuih…udah ada antrian.Selain di pinggir pantai, spot-spot menarik lainnya di Cijin Island: Cijin Star Tunnel, Cihou Lighthouse, Cihou Fort, Tianhou Temple, kebun bunga dekat pantai dan Windpower Park (yang ini belum sempat kami datangi). Tips: sediakan waktu sehari penuh kalau mau puas eksplor Cijin Island.How to get to Cijin Island: Ambil metro Orange Line, turun di Sizihwan (R01), ambil exit 1, belok kiri dan jalan kaki kurang lebih 5-10 menit ke pelabuhan ferry. Tiket ferry langsung bayar di kotak (NT $25 per orang, pakai uang pas karena tidak ada loket). Frekuensi ferry setiap 10-15 menit.
4. Pier 2 Art District / Kaohsiung Railway Cultural Park
Ini sebenernya masih agak membingungkan apakah 2 lokasi berbeda atau 1 area dengan nama yang berbeda. Intinya area display karya seni yang lokasinya dekat warehouse kereta api yang sudah tidak terpakai lagi kemudian diambil alih oleh para penggiat seni untuk dijadikan art centre. Waktu kami ke sana sedang ada perbaikan jalan dan beberapa area diblok sehingga agak susah cari jalan masuknya.
Areanya lumayan besar dan karya seninya tersebar di beberapa sudut seperti koper raksasa yang sepertinya terbuat dari besi-besi bekas rel/gerbong kereta. Ada juga bangunan seperti rumah yang didesain terbalik (atapnya di bawah) tapi saat itu sedang direnovasi (atau malah mau dibongkar??) jadi tidak bisa masuk. Selain karya seni yang dipamerkan di outdoor, ada juga beberapa warehouse yang disewakan untuk event-event tertentu, misalnya pameran (kalau mau masuk harus beli tiket).Masuk ke area park ini gratis dan lumayan seru juga karena banyak objek menarik. Intinya: banyak spot instagrammable! (itu yang penting kan? ;)) Warning aja, kadang tempat ini rame banget diserbu sama rombongan group tour yang rusuh buru-buru jepret foto sana-sini. Maklum, waktu mereka terbatas, kalau telat nanti ditinggalin sama bisnya.
How to get here: Ambil metro Orange Line dan turun di stasiun Yanchengpu, jalan kaki 5 menit ke Pier 2 Art District.
5. Lotus Pond
Sesuai namanya, Lotus Pond ini terkenal dengan bunga lotusnya. Tapi jangan membayangkan kolam kecil yang isinya cuma bunga lotus. Lotus Pond ini sebenarnya danau buatan yang luasssss banget. Di pinggir-pinggir bahkan di tengahnya ada beberapa bangunan temple. Dibuka sejak tahun 1951 tempat ini selalu ramai dikunjungi para turis.Salah satu highlight di Lotus Pond ini adalah Dragon and Tiger Pagodas di mana ada 2 pagoda bersebelahan, satu pagoda pintu masuknya berupa kepala naga, satu lagi pintu masuknya berupa kepala harimau. Yang seru adalah aturan bagi pengunjung untuk masuk dari kepala naga dan keluar dari kepala harimau. Jangan terbalik! Konon berdasarkan kepercayaan budaya Cina, dengan melakukan itu maka semua malapetaka akan dijauhkan dan keberuntungan kamu akan bertambah. Ga ada ruginya toh kalo nurutin? 😉Selain masuk dari kepala naga dan keluar dari kepala harimau, masing-masing pagoda juga punya 7 lantai yang bisa dinaiki menggunakan tangga melingkar di dalamnya. Makin tinggi tentunya makin bagus pemandangannya dari balkon pagoda ke arah danau maupun ke jalanan.Masih ada banyak temple dan bangunan menarik lainnya di sekitar Lotus Pond seperti Spring and Autumn Pavilions, Confucius Temple dan beberapa palace. Namun kami cuma sempat masuk ke Dragon and Tiger Pagodas.How to get here: Naik kereta ke arah Zuoying (ini stasiun high speed rail), turun di Stasiun Zuoying bisa jalan kaki 15-20 menit ke Lotus Pond. Atau kalau malas jalan kaki bisa naik bis Red Line #35 dari depan stasiun sampai depan Dragon & Tiger Pagodas.
6. Ruifeng Night Market
Ini pasar malam favorit kami di Kaohsiung. Sayangnya waktu ke sana pas banget hujan jadinya agak becek, basah dan males lama-lama di sana. Ruifeng Night Market ini pasar malam yang fokusnya di makanan. Ada juga sih yang jual kaktus mini atau pernak pernik Totoro, tapi mayoritas penjual makanan dan makanannya enak-enak!
Ruifeng Night Market ini lokasinya bukan di jalanan yang diblok melainkan di area yang memang seperti pasar. Ada beberapa lorong sempit yang kiri kanannya penuh dengan konter makanan. Atapnya tidak sepenuhnya tertutup karena tergantung atap dari konter penjual makanannya — makanya kalau hujan becek 🙁Beberapa makanan yang sempat kami coba: grilled marinated chicken, taro milk (beneran dibikin dari ubi kukus yang diblender langsung), gurita goreng tepung dan toast isi bubble tea!! Pokoknya kalau sempat, usahakan mampir ke pasar malam ini deh. Makanannya seru-seru! Siapin juga perut kosong (selain duit tentunya).
How to get here: ambil kereta rute Red Line dan turun di Kaohsiung Arena Station, jalan kaki 3 menit ke Ruifeng Night Market. Gimana, sekarang udah ga bingung lagi mau ngapain kan kalo ke Kaohsiung? Kalau punya waktu lebih lama, sebenernya masih banyak lagi yang bisa dieksplor di sekitar Kaohsiung seperti Kenting National Park, dll. FYI, dari Kaohsiung ada direct flight dari Singapore jadi lumayan gampang rute transportnya kalau cuma mau ke Kaohsiung tanpa perlu terbang ke Taipei dulu. Next, tungguin postingan kuliner di Kaohsiung ya! 🙂