8 Ramen Paling Enak di Jepang (Tokyo, Kyoto, Osaka) — sudah dicoba semua!

By May 7, 2018April 20th, 2023Jepang
Berburu Ramen Di Jepang

Jalan-jalan ke Jepang tentu belum lengkap kalau belum cicip salah satu makanan khas Jepang yang paling populer — ramen! Dan karena kami memang penggemar ramen, sudah jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Jepang kami sudah siapkan dulu daftar tempat makan ramen yang wajib diburu. Saking ambisiusnya, kami sampai jadwalkan tiap hari makan ramen. Akhirnya setelah trip Jepang ini kami puasa makan ramen selama berbulan-bulan saking enegnya. Haha….

Btw, FYI dulu kalo daftar ramen Jepang di bawah ini semuanya NON-HALAL. Daftar ini kami dapatkan dari hasil browsing blog foodie internasional serta filter berdasarkan rate foursquare dan Yelp. Tiap ramen pasti punya keunggulan masing-masing dan tiap orang juga pasti punya selera yang berbeda. Silakan disimak 8 ramen paling enak yang kami pernah coba di Jepang!Ramen Hunting Di Jepang

1. Mutekiya

Lokasi: Ikebukuro (Tokyo)
Harga: 1100 yen (Mutekiya Ramen)

Ramen pertama kami di Jepang butuh pengorbanan karena antrinya lamaaaa banget. Tapi denger-denger sih memang di Jepang semua tempat makan yang enak bisa diliat dari antriannya yang panjang. Melihat banyaknya antrian untuk masuk ke kedai ramen yang super kecil itu, kami rela deh.Mutekiya Antrian Di DepanSetelah sekitar 1 jam 45 menit antri mengular di pinggir jalan bersama puluhan calon pembeli lainnya, akhirnya kami berhasil masuk ke kedai yang ukurannya mungil banget. Paling cuma bisa masuk belasan orang, ga sampe 20 orang. Tapi seru karena suasananya otentik banget persis seperti kedai ramen Jepang dalam bayangan kami. Jauh sebelum masuk, staff sudah membagikan menu dan mencatat pesanan jadinya begitu masuk, duduk, langsung pesanannya keluar. Menunya ada bahasa Inggris jadi tidak perlu bingung.Mutekiya Ramen InteriorSpecialty di sini adalah ramen berkuah tonkotsu yang kaya rasa. Kami pilih yang paling standar, Mutekiya Ramen. Toppingnya ada 3 potong chasiu tebal, 1 telur tamago dibelah dua, irisan bamboo shoot (rebung), sejumput bayam dan selembar nori yang sudah di-customized dengan tulisan “Welcome to Mutekiya.” Gimana ga takjub coba disodorin semangkuk ramen dengan penampakan yang keren dan punya kedalaman flavor yang lumayan kompleks, ga cuma asin gurih. Definitely one of the best ramens!Mutekiya Ramen

2. Ichiran

Lokasi: Shibuya, Shinjuku, Ikebukuro (Tokyo)
Harga: 890 yen (standar), 1020 (tambah tamago)

Jujur kami baru denger nama Ichiran saat kami browsing soal ramen di Jepang. Ternyata katanya Ichiran memang salah satu ramen chain paling terkenal di Jepang (mirip-mirip Ippudo gitu kali ya, yang buka cabang sampai ke luar Jepang). Karena ini ramen chain, jadi lokasinya juga banyak. Pilih-pilih aja yang paling deket sama kamu.Ichiran Ramen TokyoMeskipun ada banyak lokasinya, tetap saja harus antri untuk masuk ke sini. Kalau antriannya sudah maju ke dalam, kamu akan lihat mesin untuk pesan ramen. Menu di sini simple banget karena cuma ada 1 jenis ramen. Tinggal pencet-pencet saja mau tambah telur atau extra daun bawang atau extra chasiu, masukkan uang kemudian nanti mesinnya akan keluarkan tiket dan uang kembalian.

Sementara menunggu, kita bisa melihat ada papan dengan lampu warna merah hijau yang menggambarkan posisi tempat duduk yang terisi/penuh. Begitu ada lampu hijau, staff mempersilahkan pengunjung menuju ke lokasi yang kosong itu.Ichiran Antrian Di DalamYang bikin pengalaman makan di Ichiran ini unik adalah setiap pengunjung harus makan masing-masing di biliknya. Semacam lagi ujian dan ga boleh nyontek kiri kanan gitu karena ada pembatasnya. Jadi bener-bener cuma ngadep tirai yang ada di depannya. Begitu duduk, taruh tiket pesanan di meja kemudian staff dapur yang ada di balik tirai akan mengambil tiket tersebut.Ichiran Tempat DudukBegitu pesanan siap, staff akan meletakkan mangkuk ramen di depan kita, membungkuk (sambil kayaknya bilang “Itadakimasu” alias selamat makan) kemudian tiraipun ditutup. Jadi ga usah khawatir makannya sambil diliatin. Pokoknya makan ramen di sini khusyuk bangat deh.Ichiran RamenKuah ramen di sini specialty-nya tonkotsu. Tapi standar ramennya cukup basic toppingnya, cuma dikasih 2 potong chasiu yang tipis dan daun bawang. Kalau mau tambah yang lainnya harus pesan extra (waktu di mesin). Waktu itu kami pesan 1 tamago, disodorin sebutir telur di dalam mangkok, harus kupas sendiri kulitnya 😉 Overall ramen Ichiran very enjoyable, tapi agak sedikit kurang berkarakter gimana gitu.

3. Kyushu Jangara

Lokasi: Harajuku (Tokyo)
Harga: 980 yen (Kyushu Jangara – C), 1030 yen (Jangara Miso – C)

Ramen ketiga ini untungnya ga pake antrian. Mungkin karena sengaja ke sananya pas jam sebelum jam makan malam normal. Pas mau ke Yoyogi Park udah lewat kedainya dan sempat lihat menunya juga. Menunya seru karena digambar dan ditulis-tulis sendiri, ada karakter anime gitu kayanya. Tulisannya Jangara Fights. Kalo ga salah ada 12 jenis ramen yang lumayan berbeda satu sama lainnya.Kyushu JangaraAda yang kuah miso, spicy ramen, dry ramen, garlic bahkan ada juga vegan ramen yang tidak ada unsur binatang sama sekali. Karena belum berani pilih yang aneh-aneh, kami pilih uang Tonkotsu dan satu lagi Tonkotsu Miso. Proses ordernya di konter yang dilayani langsung oleh staff. Bayar dulu sebelum duduk.Kyushu Jangara InteriorRamen di sini kuahnya agak light, terlihat lebih bening tapi ada lapisan minyak yang mengapung. Toppingnya sederhana tapi kesukaan kami semua: daun bawang, jamur kuping, bambu, sebutir tamago. Chasiu-nya ada 2 macam, irisan tipis biasa dan ada 1 lagi pakai KAKUNI (braised pork belly). Bentuknya kayak babi kecap kotak-kotak gitu. Tentunya lebih enak yang kakuni karena ada bumbu meresapnya.Kyushu Jangara Miso RamenYang kami suka dari ramen ini adalah tekstur mie-nya yang crunchy. Mungkin tergantung selera juga kali ya. Untuk ramen, kami lebih suka mie yang teksturnya nyakres dibanding yang soft.

4. Menya Musashi

Lokasi: Shinjuku (Tokyo)
Harga: 1150 yen (Shoyu Ramen), 1200 yen (Tsukemen)

Nemu ramen ini dari hasil browsing yang katanya masuk sebagai salah satu ramen paling populer di Jepang. Kami ke sini sedikit lebih awal dari waktu makan malam pada umumnya, jadi tidak sampai harus antri. Begitu masuk langsung pesan di mesin kemudian duduk dan kasih tiket pesanan ke staff yang ada di balik meja. Layout tempat duduknya sederhana, bentuknya bar yang semua menghadap ke arah dapur.Menya Musashi Bagian DalamSpecialty di sini adalah kuah ramen berbasis shoyu yang katanya pakai campuran tulang babi dan ayam. Tapi ada sedikit rasa seafood karena ditambah juga pakai sejenis ikan kering. Lumayan, variasi yang berbeda dari ramen tonkotsu yang selalu kami pilih.Menya MusashiDi sini Adam pesan Shoyu Ramen dan untuk pertama kalinya Susan coba Tsukemen. Untuk shoyu ramen rasanya lumayan kompleks dan enjoyable, meski agak kurang puas karena biasanya makan ramen yang kuahnya kental creamy. Toppingnya ada bamboo shoot, kakuni (ini enak banget!), daun bawang, telur tamago dan selembar nori.Menya Musashi TsukemenUntuk tsukemen, disajikan dalam 2 mangkok. Satu mangkok berisi mie, beberapa potong kakuni dan sebutir telur. Kuahnya disajikan di mangkuk berbeda, kental dan ada potongan kecil kakuni yang mengapung. Sangat kaya rasa. Menarik untuk dicoba!

5. Ramen Sen no Kaze Shijo Kawaramachi

Lokasi: Shijo (Kyoto)
Harga: 830 yen (Kyo no Shio Ramen)

Buat cicip ramen ini butuh perjuangan juga. Tapi pinternya di sini antriannya ga usah berdiri berjam-jam. Di sini antriannya dikasih nomor kemudian dikasih tau kira-kira berapa lama nunggunya. Jadinya bisa jalan-jalan dulu ke pasar yang ada di belakangnya.Ramen Sen No Kaze KyotoAwalnya dikasih tahu kalau waiting time-nya 45 menit. Ok, kami pun jalan-jalan dulu. Eh pas balik 45 menit kemudian, masih ada 3-4 orang yang nomornya di depan kami tapi belum dipanggil juga. Dari sana kami nunggu di seberang kedai kebetulan ada teras dari galeri seni. Tunggu punya tunggu kayaknya total hampir 1.5 jam sih sebelum dipanggil masuk.

Banyak banget yang batal antri begitu tahu waiting list-nya masih 1.5 jam lagi. Bahkan ada yang udah ambil nomor antrian sampai dibalikin lagi saking lama antrinya.Ramen Sen No Kaze Bagian DalamBegitu masuk, tempat duduknya sebagian besar ada di bar depan dapur, sebagian lagi ada meja-meja kecil di sudut-sudut ruangan. Meskipun menu sudah terpampang nyata dari waktu nunggu di depan kedai, pemiliknya baru tanya pesanan pas pengunjung sudah duduk. Tapi untungnya ga terlalu lama sih keluarnya.

Specialty di sini adalah ramen kuah tonkotsu yang terlihat sangat light dan warnanya agak putih. Toppingnya selain chasiu tidak terlalu istimewa, cuma ada sejumput irisan daun bawang, sejumput tauge dan sebutir telur yang dibelah dua. Telurnya seperti telur rebus biasa, bukan seperti tamago yang luarnya coklat dan dalamnya masih agak cair. Yang istimewa di sini adalah chasiunya yang berupa irisan pork belly yang di-press pake alat serupa panggangan sandwich, jadinya ada bagian yang hangus, crispy dan wangi banget.Ramen Sen No KazeBegitu keluar dari kedai sudah lebih dari jam 10 malam dan masih ada puluhan orang yang antri dengan wajah letih lesu. Semangat!! (PS: di sini cuma ada 3 staff — yang kemungkinan adalah sang pemilik dan keluarganya. Jadi maklum lah ya kalau selow.)

6. Wajoryomen Sugari

Lokasi: Shijo Karasuma (Kyoto)
Harga: 800 yen (ramen), 850 yen (tsukemen)

Cari kedai ramen ini lumayan susah karena tempatnya agak tersembunyi. Dari depan cuma terlihat seperti rumah tradisional biasa. Kami sampai harus mencocokkan foto dari Google dengan tulisan yang ada di depan pintunya.Wajoryomen Sugari Pintu Masuk

Begitu buka pintu, di dalamnya cuma ada lorong sempit yang di ujungnya ada mesin. Rupanya kita harus pesan & bayar dulu lewat mesin itu. Pilihannya cuma ada 3 jenis: Ramen, Tsukemen dan Curry Tsukemen. Adam pesan ramen dan Susan coba tsukemen (lagi).

Selesai pesan dari mesin, ada tiket kecil yang keluar dari mesin bertuliskan pesanan kita. Dari sana ada pintu lagi, pas dibuka ternyata ada taman kecil yang ternyata udah ada banyak orang yang antri. Ga terlalu banyak sih. Paling 10 orang. Ada tempat duduk kecil di sekeliling pohon. Begitu ada yang masuk, semua antrian bergeser duduknya.Wajoryomen Sugari InteriorMasuk ke dalam ruangan….wuah suka banget ruangannya! Fusion antara modern dan tradisional gitu. Bentuknya cuma bar letter U doang dan temboknya bersih cuma dipake buat gantungan baju atau tas. Di bawah meja ada laci yang bisa ditarik untuk simpan peralatan makanan & tissue. Simple, minimalis, modern. Love the style!Wajoryomen Sugari RamenBegitu keluar ramennya lagi-lagi kami tercengang karena penampakannya modern banget. Mangkoknya pakai keramik customised dengan tekstur bagus, sendoknya berbahan kayu dan ramennya ‘clean look’ banget. Irisan daun bawangnya beda dengan irisan pada umumnya, daging chasiunya dipotong kotak simetris dan ada 2 jenis charred veggie (sepertinya leek dan ada 3 batang hijau yang tidak tau apa tapi enak banget).Wajoryomen Sugari TsukemenKuah ramen di sini base-nya adalah chicken seafood broth. Jadinya memang agak kerasa seafoody gitu. Tekstur kuah ramen biasa cukup kental tapi kuah tsukemen-nya jauh lebih kental. Disajikan pakai panci mini berbahan metal berat. Atmosfer di sini enak banget, diiringi dengan musik-musik modern dan staff-nya yang cuma 4 orang pun keliatan sangat menikmati banget menyajikan ramen ke pengunjung. One of our most favourite ramens in Japan!

7. Nagahama Ramen Miyoshi

Lokasi: Kiyamachi Street, Sanjo area (Kyoto)
Harga: 650 yen

Kedai ramen di Kyoto ini sangat sederhana, seperti warteg yang cuma ditutup kain di depannya. Kami ke sini waktu jam makan siang dan kebetulan tidak perlu sampai antri meski hampir semua tempat duduk sudah terisi. Kapasitasnya paling cuma 5 di meja bar depan dapur dan bisa 2 orang lagi di meja di seberangnya.

Kedai Ramen Di JepangKuahnya berbasis tonkotsu tapi tidak seperti tonkotsu ramen di kebanyakan tempat lainnya, di sini tonkotsunya sangat light dan ga bikin eneg. Awalnya pas cicip kuahnya kayak yang kurang puas karena kurang intense. Tapi lama kelamaan jadi nagih sampe habis banget kuahnya.Miyoshi RamenToppingnya simple saja, yang standar ada potongan chasiu tipis, daun bawang, dan sejumput bamboo shoot pedas yang dibuat jadi semacam kimchi. Kalau mau jenis lainnya bisa tambah extra topping seaweed, bamboo shoot atau extra chasiu.

Yang paling ingat dari ramen ini adalah ukuran mangkoknya yang super besar (lebarnya lebih dari muka) dan harganya yang murah. Paling murah dari semua ramen yang kami cicipi di Jepang!

8. Muteppo

Lokasi: Ebisu (Osaka)
Harga: 800 yen

Yang terakhir, kami cuma berhasil cicip 1 ramen di Osaka. Sebelum ke sana kami sudah baca-baca review dulu dan kami mempersiapkan mental karena katanya ramen di sini kuenteeeellll bangets kuahnya. Waktu itu kami jadwalkan ke sini untuk makan siang. Seperti biasa, antrian ramen di sini sampai ke pinggir jalan. Kalau sudah masuk, ada beberapa kursi buat duduk sambil nunggu giliran.Muteppo Ramen Antrian Di DalamPesannya lewat mesin, tapi karena ga ada bahasa Inggris sama sekali akhirnya dibantu sama staffnya yang bahasa Inggris-nya juga terbatas. Melihat banyaknya tombol di mesin, sepertinya ada banyak kombinasinya. Tapi kami dikasih pilihan yang simple saja. Kami lupa namanya apa tapi kami pesan yang paling standar saja.Muteppo Ramen OsakaSambil menunggu di sharing table yang menghadap ke dapur, terlihat aktivitas mengolah kaldu yang agak ekstrim. Panci raksasa berisi kuah kental dan tulang babi besar-besar diaduk-aduk pakai sekop (beneran sekop besar!). Hasilnya beneran yang keluar kuah ramennya kental banget sampe agak mirip lomie. Penyajiannya pun agak belepotan karena kuahnya bleberan di pinggir mangkok dan ga dilap sebelum disajikan.Muteppo RamenKalau ditanya rasanya? Memang mantap! Rasa pork-nya intens sekali. Tapi menurut kami kentalnya memang agak lebay. Kalau biasanya kami makan ramen yang enak banget bisa sampai bersih sampai tetes terakhir, yang ini kami ga sanggup habiskan kuahnya. Jadinya recommended ga? Tergantung kamu suka kuah ramen yang kental apa ga? Tapi kalo penasaran sih, mending cobain sendiri aja 😉

8 Ramen Enak Di JepangUdah laper belum sekarang? Hehe…Kalo ditanya, ramen mana yang paling enak di antara 8 ramen ini? Kami ga bisa jawab karena tiap orang pasti punya selera masing-masing. Kami secara pribadi lebih suka tonkotsu jadi preferensi kami ke ramen yang kuahnya tonkotsu. Favorit kami untuk tonkotsu ramen dari daftar ini adalah Mutekiya Ramen. Sedangkan untuk yang non-tonkotsu kami suka Wajoryomen Sugari.

Gimana, sekarang udah ada gambaran kan kalau mau berburu ramen di Jepang? Tips kami sih jangan dicoba tiap hari karena pasti eneg makan ramen terus….haha. Coba deh baca 16 Kuliner Lokal Jepang yang Wajib Dicoba di Negara Asalnya. Kalau suka yang manis-manis bisa juga baca 12 Dessert & Cake Unik di Jepang. Selamat berburu kuliner Jepang!

Oh ya, kalau belum puas baca review ramennya, bisa juga ditonton video liputan ramen kami. Jangan ditonton pas laper ya 😉

Join the discussion 2 Comments

Leave a Reply