Buat yang baca Pergidulu: Rewind 2018, pasti sudah tau sikon kami yang masih berusaha ngejar syarat perpanjangan PR Susan di Australia. Sama seperti tahun lalu, tahun ini juga kami ga banyak ke mana-mana karena mesti lama stay di Sydney demi ngumpulin waktu stay di Australia. Hiks…hiks…sedih ya?
Tapi tahun ini kami mencari keseruan sendiri dengan bikin Private Tour Sydney. Target kami adalah orang-orang Indonesia yang memang sudah berencana liburan ke Sydney tapi masih bingung mau ngapain aja atau takut karena kurang fasih bahasa Inggris.
Anyway, selain ngurus private tour di Sydney, ngapain aja sih @pergidulu di tahun 2019 ini? Yuk disimak kegiatan kami setiap bulannya.
Januari
Masih nyambung dengan rangkaian road trip keliling Balkan di akhir tahun 2018, setelah kembalikan mobil sewaan kami lanjut ke Moldova, Ukraina dan Belarus. Kebetulan pergantian tahun pas kami sedang ada di Kiev, lumayan seru perayaannya, tapi tidak ada kembang api karena banyak orang yang masih trauma dengan suara ledakan gara-gara perang sipil beberapa tahun sebelumnya. Dari Kiev kami bergeser ke Minsk yang super dingin dan bersalju di mana-mana.Dari Minsk kami balik ke Prague kemudian pulang ke Indonesia menggunakan British Airways via London. Sisa bulan Januari kami habiskan waktu sebagian besar di Bandung, diselingi dengan beberapa kunjungan ke Jakarta untuk menghadiri acara Trinity TNT Farewell dan bikin TemuPergiDulu Jakarta kecil-kecilan (dan dadakan) buat yang mau tanya-tanya khususnya tentang jalan-jalan keliling Balkan yang masih segar dalam ingatan.
Februari
Awal Februari kami balik lagi ke Sydney lewat Singapur menggunakan British Airways. Oh ya, ini masih nyambung lho tiketnya dari yang awal November 2018. Jadi waktu itu kami booking tiketnya Sydney-KL-Budapest-Prague-Singapur-Sydney untuk durasi 3 bulan liburan dengan harga sekitar 13 juta total per orang. Not bad lah… 🙂
Selama di Sydney kami kembali housesitting selama beberapa minggu di Springwood.
Maret
Awal Maret kami masih ada housesitting sebentar, ikut bushwalking #SabtuCeria bersama OzIndoBushwalk kemudian pertengahan Maret kami kembali ke Bandung. Entah kesambet apa tiba-tiba akhir Maret kami memutuskan untuk coba ikutan acara lari, 5K Colour Run di Bandung. 😉
April
Setelah beberapa minggu di Bandung, kami mulai gatal dan cari-cari destinasi liburan domestik. Sayangnya tiket domestik justru lagi muahal banget. Dapat undangan buat menikmati resort mewah di Gorontalo tapi tiket pesawatnya malah bikin bangkrut, sekitar 5 juta per orang. Akhirnya nemu destinasi domestik yang masih lumayan terjangkau walaupun Susan sudah pernah ke sana beberapa tahun yang lalu.Kami di Belitung selama 5 hari dan pindah-pindah hotel setiap hari mumpung kami ada sewa motor sehingga bisa keliling pulau. Lumayan seru dalam 5 hari bisa dapat banyak tempat. Buat yang penasaran ke mana ada dalam 5 hari di Belitung bisa cek postingan Itinerary Liburan ke Belitung 5H4M. Selain itu kami juga sempat menginap di 2 resort unik dan menarik: Eco Beach Tent by Billiton & Arumdalu Private Resort. Mantap abis!Menjelang akhir April kami balik ke Sydney dan dapat customer pertama untuk Sydney Private Tour untuk 2 hari city tour keliling-keliling kota Sydney pakai transportasi umum. Oh ya, bulan April autumn scene-nya ok banget lho, khususnya di area Blue Mountains.
Mei
Awal bulan Mei kami pertama kalinya ikut event lari di Australia, 5K. Selain itu bulan Mei diisi dengan beberapa housesit dan sempat jalan-jalan ke city waktu festival Vivid Sydney. Silakan dicatat ya, acara Vivid Sydney diadakan setiap tahun pertengahan bulan Mei sampai awal bulan Juni, pokoknya sekitar 3 mingguan lah event-nya.
Juni
Bulan Juni ini diawali dengan event lari 5K. Setelah itu kami ada klien private tour lagi, kali ini customised tour ke Hunter Valley dengan tema mau hunting beli wine. Setelah itu kami sempat menghadiri event Good Food & Wine Show yang memang setiap tahun diadakan buat pecinta makanan & wine. Kali ini bintang tamu besarnya adalah George Columbaris, salah satu juri terkenal Masterchef Australia.Setiap musim dingin ada festival musim dingin di Blue Mountains. Setelah sempat vakum selama 2 tahun, akhirnya tahun ini ada lagi Katoomba Winter Festival di jalanan utama Katoomba. Akhir bulan Juni kami dapat customer untuk Sydney Private Tour 4H3M.
Juli
Seminggu setelah tour 4H3M, kami ada customer Sydney Private Tour 4H3M lagi, jadi awal Juli lumayan sibuk. Setelah itu kami dapat housesit di Waverton, jagain Bengal cat yang cantik sambil latihan lari nyebrang Sydney Harbour Bridge, mumpung jalur larinya enak.Di hari terakhir sebelum terbang ke Jakarta, kami nekad ikutan acara lari. Dan kali ini lebih nekad lagi karena kami coba yang jalur 10K. Alhasil kami tidur nyenyak di pesawat dari Sydney ke Jakarta. Balik ke Bandung, kami hadir dalam acara Travel Fair Yogya dengan jadi narasumber di sesi talkshow dengan tema “Travelling is for everyone”.
Agustus
Awal Agustus, bapaknya Adam mengunjungi kami di Bandung sebelum liburan untuk merayakan ulang tahun ke 75 di Bali. Selain menemukan air terjun yang belum pernah kami dengar sebelumnya, kami juga mengunjungi banyak coffee shop dan tempat makan, khususnya di daerah Ubud.Silakan cek postingan 10 Coffee Shop Recommended di Ubud dan Makan Apa di Ubud? buat yang mau liburan ke Ubud biar ada gambaran soal tempat makan dan tempat ngopi yang ok. Pulang dari Bali, kami langsung ke Jakarta untuk ikutan acara lari 7.4K dalam rangka HUT RI yang ke-74.Akhir Agustus kami dapat undangan dari Thailand Tourism untuk mengunjungi beberapa tempat yang mengangkat sisi pop culture di negara-negara ASEAN. Dari kunjungan tersebut kami menulis 2 artikel menarik: Ada Apa di Trat? (Kota Paling Timur di Thailand) dan Panduan ke Battambang: “Kota yang kehilangan tongkat” di Kamboja. Siapa tau bisa jadi alternatif destinasi liburan kamu di negara-negara ASEAN.
September
Menjelang pertengahan September, kami kembali lagi ke Sydney dan langsung bawa One Day Tour to the Blue Mountains di hari kami mendarat. Setelah itu kami kembali ke housesit di rumah yang sudah beberapa kali kami jaga, kali ini lumayan lama housesitnya, hampir 2 bulan. Kami juga ikutan Blackmores Sydney Running Festival 10K yang jalur larinya lewat atas Sydney Harbour Bridge. Seru banget karena pesertanya 40.000 orang! Karena agak santai, kami terima beberapa job dari Traveloka, di antaranya membuat artikel tentang atraksi wisata populer di Sydney untuk dimasukkan ke dalam fitur Traveloka Xperience. Selain itu juga kami sempat menjadi juri kompetisi blog yang juga berkaitan dengan fitur Traveloka Xperience.Akhir September kami menyempatkan diri day trip ke Canberra untuk menikmati Floriade, acara tahunan yang memamerkan jutaan kuntum bunga musim semi. Cantik banget lho tatanan bunganya. Dan untuk ke sini gratis pula masuknya.
Oktober
Masih untuk proyek Traveloka Xperience, awal bulan Oktober kami berkesempatan ikut Sydney Opera House Tour. Kebanyakan orang mampir ke Sydney Oepra House untuk foto-foto di luarnya saja. Tapi kalau mau lihat bagaimana dalamnya, itu harus itu tour khusus dari Sydney Opera House atau menonton pertunjukan yang diadakan di sana. Ternyata seru banget loh dalamnya, dan tournys juga sangat menyenangkan serta informatif.Bulan Oktober ini kami cukup disibukkan dengan beberapa private tour dan kebetulan ada 2 grup yang kami handle secara back to back, jadinya cukup sibuk selama 6 hari berturut-turut. Di akhir bulan kami sempat jalan-jalan ke area selatan Sydney untuk survey lokasi private tour bulan depan.
November
Diawali dengan 3 hari day private tour, bulan November ini diwarnai dengan cerahnya warna ungu dari bunga jacaranda yang bermekaran di segala penjuru New South Wales. Dicatat ya, kalo mau hunting foto Jacaranda biasanya mekarnya di musim semi dan biasanya jatuhnya sekitar awal atau pertengahan November.Di bulan ini juga kami pertama kalinya handle grup besar untuk Sydney Private Tour. Dengan peserta sejumlah 23 orang, kami sampai harus sewa bis untuk day trip keluar kotanya. Tapi untungnya meskipun jumlah pesertanya banyak, semuanya sangat tertib dan ceria, jadinya trip selama 4H3M berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Bahkan katanya tahun depan mereka minta trip ke Eropa. Wihiii…Setelah sibuk dengan private tour selama beberapa bulan terakhir, saatnya kami menikmati liburan pribadi. Kali ini tujuannya ke India dengan alasan dapat tiket murahnya ke sana….haha. Kami terbang dari Sydney ke Kochi via Kuala Lumpur kemudian eksplor bagian selatan India. Karena India sangat luas, kami memutuskan untuk ga ngacak-ngacak spot dan fokus di satu dua propinsi saja. Jadinya kami fokus di Kerala dan Tamil Nadu saja.Selama seminggu lebih kami eksplor Kerala mulai dari Kochi, Munroe Island hingga Varkala di pinggir laut. Dari sana kami lanjut masuk ke Tamil Nadu dengan mengunjungi Kanyakumari dan Madurai.
Desember
Dari Madurai, kami bergeser ke kota besar Chennai kemudian ke Puducherry sebelum kembali lagi ke Kerala. Destinasi terakhir di Kerala yang kami kunjungi adalah Munnar, kota yang dikelilingi oleh banyak perkebunan teh. Ditunggu postingan Indianya ya, semoga bisa segera dituangkan. Dari sana kami sempat pulang ke Bandung selama seminggu sebelum kembali lagi ke Sydney via Kuala Lumpur. Jangan lupa cek terus update postingan Coffee Shop Bandung 2019. Kembali ke Sydney, kami tinggal di Blackheath di tempat bapaknya Adam. Menjelang Natal dan Tahun Baru, kebakaran hutan semakin merajalela dan daerah Blackheath sempat terancam evakuasi beberapa kali karena api sempat hampir ke area pemukiman. Sempat turun gunung juga jalan-jalan ke city buat melepas stress kebakaran dan menjalani coastal walk dari Waverley Cemetery sampai Maroubra Beach. Demikian kilas balik perjalanan kami sepanjang tahun 2019. Mungkin tidak semenarik tahun-tahun sebelumnya karena kami tidak terlalu banyak traveling ke tempat-tempat baru. Tahun 2020 seharusnya Susan sudah tidak terikat bayar hutang tinggal di Australia, jadi mudah-mudahan tahun 2020 kami bisa mulai traveling lagi ke tempat-tempat yang unik. Doakan ya! Jadi, bagaimana tahun 2019 kamu? 😉