Hola! Ketemu lagi sama postingan tahunan. Ada yang udah nungguin rekap cerita perjalanan kami selama setahun ini? Haha….udah pada males baca blog ya kayaknya. Anyway, kami sih walaupun ga serajin dulu tapi masih bakal tetap berusaha update blog karena memang pada dasarnya suka aja sharing cerita pengalaman perjalanan kami. Semoga ada yang bermanfaat sih.
Cerita terakhir dari PergiDulu: 2021 Rewind adalah tentang rencana kembali ke Indonesia setelah hampir 2 tahun ‘terjebak’ di Australia. Apakah kami berhasil kembali ke Indonesia? Simak yuk apa aja yang kami lakukan selama 2022 ini!
Januari
Tahun baruan kami habiskan di Dinner Plain, sebuah area pegunungan di Victoria (Australia). Di sana kami mulai mengurus booking hotel karantina di Jakarta karena memang berencana mau kembali ke Indonesia. Saat itu aturannya masih harus 10 hari karantina. Namun ga lama setelah booking aturan berubah jadi 7 hari karantina sehingga katanya nanti kelebihan uangnya akan direfund setelah kami tiba menyelesaikan masa karantina.
Sempat juga menghabiskan waktu seminggu di Sydney sebelum flight, tapi waktu itu kami bener-bener ga mau ketemuan sama orang dan kalau makan pun cari yang outdoor. Karena waktu itu Omicron wave lagi tinggi di Sydney dan tentunya kami ga mau positive pas masuk Indonesia karena bakal dipindahin dari hotel karantina. Akhirnya proses karantina berjalan lancar dan lumayan menyenangkan karena kami sengaja pilih Mandarin Oriental Hotel yang makanannya enak-enak. Dari Jakarta kami langsung pulang ke Bandung dan langsung sibuk ke coffeeshop yang belum sempat dikunjungi selama 2 tahun terakhir.
Februari – Maret
Hampir seluruh bulan Februari dan Maret kami habiskan di Bandung dan sekitarnya saja. Sempat ngulik wisata lokal tidak jauh dari Bandung, yaitu ke Curug Cibareubeuy. Selebihnya kami pakai untuk catch up coffee scene Bandung supaya bisa update postingan Coffee Shop Bandung 2022. Sempat ke Jakarta juga sebentar buat ngurus visa Schengen beserta para peserta #CaminoDulu untuk keberangkatan April 2022.
April
Awal April akhirnya kami berhasil mewujudkan #CaminoDulu trip yang sempat tertunda selama hampir 2 tahun. Pilot project #CaminoDulu ini bawa 6 orang peserta jalan kaki dari Sarria ke Santiago de Compostela sejauh 115km. Tripnya diawali dengan jalan-jalan santai dulu di Madrid dan sempat dapat keramaian parade Semana Santa juga. #CaminoDulu berjalan dengan sukses dan semua peserta berhasil sampai ke Santiago de Compostela dan kembali ke Jakarta lewat Madrid lagi.
Setelah peserta bubar, kami masih menghabiskan waktu beberapa hari di Madrid dan sempat kena salju juga waktu day trip ke Avila. Dari Madrid kami bergeser ke Lisbon yang walaupun dulu sudah pernah ke sini tapi kali ini mau sekalian day trip ke Sintra. Recommended banget loh One Day Trip ke Sintra dari Portugal! Buat yang tertarik mau ngubek Lisbon bisa baca Panduan Traveling di Lisbon di sini.
Dari Lisbon kami terbang 1.5 jam ke sebuah pulau kecil yang mungkin masih belum terlalu terkenal di kalangan orang Indonesia. Tapi ternyata pulau tersebut sangat seru buat dijelajahi. Namanya Madeira Island, pulau ini ternyata tempat kelahiran Cristiano Ronaldo sehingga banyak tempat yang didedikasikan untuk dia. Selain menggunakan transportasi publik, kami juga sempat sewa motor buat keliling pulau dan memang wajib banget eksplor seluruh pulaunya. Panduan Traveling ke Madeira bisa dibaca di sini.
Mei
Dari Madeira kami terbang ke Marseille (Perancis). Alasan utama ke Marseille sebenarnya hanya sekedar ‘transit’ saja untuk mendapatkan flight murah ke tujuan selanjutnya. Tapi karena belum pernah ke Marseille sebelumnya, kami memutuskan untuk transit beberapa hari sambil menikmati pastry khas Perancis.
Tujuan kami selanjutnya adalah Malta, sebuah negara kecil yang secara garis besar terdiri atas 1 pulau utama dan 2 pulau kecil. Kami menghabiskan waktu sekitar 5 hari untuk eksplor Malta. Selain menggunakan transportasi umum, kami juga sempat sewa mobil selama 3 hari untuk ke tempat-tempat yang agak sulit dijangkau. Buat yang tertarik ke Malta, bisa baca Panduan Traveling ke Malta di sini. Seru banget dan ada banyak lokasi syuting Game of Thrones.
Dari Malta, flight murah selanjutnya adalah ke Catania yang merupakan sebuah kota di Pulau Sisilia di Italia. Kotanya tidak terlalu besar tapi lumayan asik buat dieksplor, apalagi cicip makanannya karena kuliner di Italia Selatan lumayan khas, di antaranya di sini ada banyak jenis arancini (rice balls). Dari Catania kami terbang ke Milan yang menjadi tujuan akhir perjalanan kami karena dari Milan kami akan kembali ke Jakarta.
Juni
Awal Juni kami dadakan ke Ubud karena kebetulan pas dengan perayaan 10 tahun wedding anniversary yang kebetulan dulu waktu married di Ubud juga. Ga terlalu banyak aktivitas sih, paling cuma makan dan ngopi aja. Dari trip tersebut berhasil update postingan Rekomendasi Kuliner Ubud 2022 dan 17 Coffee Shop Recommended di Ubud 2022. Selain itu karena banyak makan nasi campur, akhirnya bikin postingan 4 Nasi Campur Bali yang Recommended di Ubud. Penasaran kan di mana aja yang enak?
Setelah ke Jakarta untuk urus visa Schengen peserta #CaminoDulu kloter September, kami memutuskan untuk naik kereta dari Bandung ke Malang untuk ngubek kuliner lokal dan tentunya ngopi di Malang. Hasilnya bisa diliat di Rekomendasi Coffee Shop di Malang 2022 dan Rekomendasi Kuliner di Malang.
Juli
Mumpung sudah di Malang, kami sempat sewa motor selama 3 hari untuk melipir ke Lumajang, tepatnya buat ngintip Air Terjun Tumpak Sewu. Dari Malang kami naik kereta lagi ke Solo. Sama seperti Malang, di Solo juga kami cuma ngubek kuliner dan ngopi-ngopi santai saja. Hasilnya sudah kami bagikan di Rekomendasi Coffee Shop di Solo 2022 dan Rekomendasi Kuliner di Solo. Semoga hasil eksplorasi kami di Malang dan Solo bermanfaat ya buat yang mau liburan ke sana.
Minggu ke-3 Juli kami mendadak mabur lagi ke Australia karena kebetulan ada tawaran kerjaan di sebuah cotton gin di Queensland. Agak mendadak dan rusuh banget persiapannya, yang pasti dalam seminggu kami sudah pindah dari Bandung-Jakarta-Sydney-Blackheath-Lithgow-Dalby.
Agustus
Kalau lagi kerja agri di Australia biasanya long hours jadinya ga sempet ngapa-ngapain. Selama sekitar 6 minggu dari akhir Juli sampai awal September kami kerja 12 jam per hari, Senin-Sabtu, off-nya cuma hari Minggu aja. Udah sempet cerita di postingan sebelumnya sih, kalau yang masih bingung ini kerjaan apaan koq gajinya bisa gede banget walupun cuma kerja sebentar, baca aja FAQ: Kerja Musiman di Regional Australia, tidak butuh skill. Baca juga wawancara dengan teman kami yang berhasil menikmati kehidupan kerjaan seasonal serta suka dukanya – Profil WHV: Aggi Firdaus. Oh ya, seru loh temen-temen kerjanya, banyak orang Indonesia juga!
September
Walaupun cotton season belum selesai, awal September terpaksa kami harus cabut dari kerjaan karena sudah ada jadwal untuk #CaminoDulu. Mulailah perjalanan panjang Dalby-Lithgow-Blackheath-Sydney-Jakarta-Bandung yang keesokannya disambung lagi dengan Bandung-Jakarta-Doha-Madrid. Haha…lumayan cape juga ya perjalanannya. Tapi menyenangkan koq karena kami memang melakukan hal-hal yang kami suka.
#CaminoDulu kloter kedua ini jaraknya lebih panjang, yaitu sekitar 258km dengan waktu 11 hari jalan kaki dimulai dari Astorga. Kali ini pun pesertanya lebih banyak dari kloter pertama, yaitu 11 orang ditambah kami berdua. Sama seperti yang pertama, Camino yang kedua ini pun sukses dan bikin semua orang pengen Camino lagi ke depannya. Oh ya, buat yang tertarik mau ikutan, akhir September 2023 kami bikin #CaminoDulu kloter 3 dengan rute yang sama (11 hari dari Astorga). Detail infonya bisa dibaca di sini. Pendaftaran tutup kalau slot sudah penuh ya.
Oktober
Selesai #CaminoDulu yang kedua di akhir September kemarin kami ga extend karena memang jatah visa Schengen sudah mau expired. Dan kebetulan kami juga cuma waktu sekitar 10 hari sebelum lanjut ke trip kami selanjutnya. Perjalanan kami selanjutnya lumayan jauh, yaitu ke US dan sekitarnya. Terbang dengan JAL via Jepang, flight kami masuk ke Orlando. Beberapa hari di US kami habiskan di Orlando dan Miami Beach sebelum terbang ke Panama. Kami di Panama selama 5 hari sebelum bergeser jalan darat masuk ke Costa Rica.
Di Costa Rica juga kami menghabiskan waktu sekitar 5 hari dan sempat mengunjungi San Jose, Fortuna dan Manuel Antonio National Park. Untuk detail mengenai Panama dan Costa Rica nanti akan ditulis terpisah ya. Dari Costa Rica kami terbang ke Mexico City dan menghabiskan waktu beberapa hari di Puebla sebelum naik bis ke Oaxaca untuk menikmati perayaan Day of the Dead (Dia de los Muertos).
November
Day of the Dead dirayakan di seluruh penjuru Meksiko dari tanggal 31 Oktober – 2 November. Kami sengaja pilih Oaxaca karena katanya di sana perayaannya merupakan salah satu yang meriah. Selain itu Oaxaca juga tidak terlalu besar sehingga lumayan compact bisa jalan kaki ke mana-mana, apalagi kalau lagi ngejar parade. Dari Oaxaca kami balik lagi ke Mexico City untuk leyeh-leyeh menikmati coffee shop dan cicipin makanan Meksiko.
Puas di Mexico City, kami bareng Kenny @kartuposinsta yang memang sudah bareng sejak Day of the Dead di Oaxaca, terbang ke Cancun. Di Cancun kami day trip ke Isla Mujeres yang seru banget pulaunya karena bisa dieksplor menggunakan golf cart. Dari Cancun kami sewa mobil untuk ke Playa del Carmen, Tulum dan Bacalar, lebih enak aja buat ke tempat-tempat yang susah dijangkau seperti cenote atau ruins.
Setelah kurang lebih 4 hari di Tulum, kami pisah dengan Kenny karena kami mau lanjut jalan darat ke Belize. Di Belize cuma ada waktu 3 hari yang kami habiskan dengan 1 hari eksplor Belize City, 1 hari ke ruins (Xunantunich) dekat border ke Guatemala, 1 hari day trip ke Caye Caulker. Detailnya nanti ditulis terpisah ya. Dari Belize kami balik jalan darat ke Cancun sebelum terbang ke US (Austin) untuk flight pulang ke Indonesia.
Desember
Penghujung tahun kami habiskan di Bandung, dengan diisi beberapa trip bolak-balik ke Jakarta untuk keperluan perpanjang paspor, ketemuan dengan calon peserta #CaminoDulu 2023, pengajuan visa Schengen ke VFS serta reunian peserta #CaminoDulu kloter 2. Tak lupa juga temu kangen sama Trinity di Jakarta dan Marischka Prudence di Bandung.
Kalau udah bikin visa lagi, berarti udah ada plan berangkat lagi donk? Doain aja semua lancar ya dan semoga semua rencana perjalanan kalian di tahun 2023 ini juga terwujud semuanya. Ada Amin?
See you in PergiDulu: Rewind 2023!